Haiti Nan Malang

coffee1

Haiti adalah sebuah negara repulik di kawasan Karibia. Kata “Haiti” sendiri bermakna “tanah di dataran tinggi pegunungan”, dan dalam bahsa Prancis disebut dengan nama “La Perle des Antilles”, atau “Mutiara dari Antilles”. Haiti adalah negara terbesar ketiga di Karibia, setelah Kuba dan Republik Dominika, dengan luas sebesar 27,750 meter persegi dan jumlah penduduknya diperkirakan hanya sembilan juta orang. Bandingkan dengan Indonesia! Sejuta dari sembilan juga orang itu tinggal di Ibu Kota negara mereka, Port-au-Prince. Budaya Prancis memang sangat lekat dengan negara ini, bahkan bahasa Prancis adalah salah satu bahasa utama yang digunakan oleh orang Haiti, selain bahasa Haiti sendiri. Kenapa? Karena sejak Abad 17 memang Haiti adalah negara koloni dari Prancis.

esq-haiti-mountains-011211-xlg

Di saat itulah kopi mulai dikenal di negara-negara sekitar kepulauan Karibia, selain gula dan tembakau, yang juga menjadi tulang punggung perekonomian Haiti. Sampai hari ini, kopi masih menjadi industri pertanian yang paling menguntungkan. Kopi di Haiti ditanam sebagai industri pedesaan di daerah pegunungan sebagai usaha keluarga para petani.

Pada tahun 1788, Haiti adalah pensuplai dai setengah kebutuhan kopi di dunia. Tapi kemudian karena terjadinya serangkaian bencana alam, juga embargo dari Amerika Serikat, para petani kopi di Haiti jadi enggan untuk turun dari gunung dan menjual kopi mereka. Mesin-mesin kopi mereka lalu mulai berkarat dan kemampuan untuk bertani kopi pun nggak lagi dipelajari oleh generasi penerusnya. Pada saat itu, Brazil lalu turun tangan dan mengambil alih pasar kopi di dunia internasional.

Baru kemudian pada tahun 1850, kopi kembali menjadi bahan ekspor utama di Haiti. Pada tahun 1949, Haiti kembali menjadi produser kopi terbesar ketiga di dunia, dan perindustrian kopi di Haiti semakin maju dan berkembang.

Tapi, apakah lalu masalah menjadi selesai sampai di situ, dan mereka bisa hidup tenang dan tenteram? Ternyata nggak. Kompetisi yang keras di dunia internasional menyebabkan orang-orang Haiti membakar pohon-pohon kopi mereka untuk dijadikan arang. Mereka pikir dengan cara itu, perekonomian mereka akan kembali bangkit. Sebagai salah satu kontributor kopi terbesar di dunia, 80 persen petani di Haiti adalah petani kopi. Pada tahun 1980-an, persentase ini menurun menjadi 66 persen. Mereka yang tadinya nggak bertani kopi masih berkecimpung di bisnis kopi melalui pemasaran, sebagai makelar juga sebagai eksportir. Masalah ini baru selesai ketika terbit undang-undang Fair Trade, dan kopi di Haiti kembali berkembang.

Di Abad 21 ini, industri kopi di Haiti kembali mengalami penderitaan akibat perubahan cuaca yang drastis dan nggak menentu. Terjadi erosi pada tanah mereka, belum lagi penggundulan hutan juga membawa pengaruh besar bagi kemunduran industri kopi di sana. Banjir dan bencana kekeringan datang silih berganti. Pada tahun 2010, Haiti terserang gempa bumi dahsyat yang membunuh banyak orang dan menyebabkan negara itu terpuruk dalam kemiskinan. Saat ini, beberapa perusahaan non-profit dari Amerika Serikat, seperti San Francisco Bay Area, kembali mencoba memperkenalan kopi Haiti di pasaran kopi utama di dunia.

Sama seperti Uganda, orang-orang di perindustrian kopi di Haiti juga masih belum memiliki metode yang tepat, baik dalam infrastruktur saat pemrosesan, juga quality control. Ketertarikan negara-negara barat akan kopi Haiti jadi kerap mengundang rasa curiga dan banyak yang mempertanyakan motivasi mereka.

Tapi, ketika kita sedang membutuhkan bantuan, mengapa tidak menyambut uluran tangan orang lain kan? Anyway, semoga Haiti kembali “sehat” ya. Toh, di dunia ini nggak ada yang abadi? Kalau mereka sudah berhasil bangun dari keterpurukan mereka beberapa kali di masa yang lalu, tentunya, mereka juga akan bangkit lagi. Sejarah cenderung untuk terus berulang, bukan?

Sumber gambar: Esquire, dan beberapa sumber lainnya

Silent Bid Karya ACT Jilid 2 pt.2

Halo teman-teman semua. Kopling mau kasih pengumuman lanjutan nih mengenai pameran amal ACT yang sudah terselenggara hari Minggu tanggal 28 Juli lalu di Kedai Tjikini. ...
joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official