Kalo katanya setiap kata yang keluar dari mulut kita adalah doa, maka seorang seniman asal Swedia, Thomas Broomé, mengubah kata, huruf, dan tanda baca menjadi gambar. Beberapa orang menyebut karyanya ini sebagai “Modern Mantras”, atau mantra masa kini. Bermain dengan tipografi, ilustrasi karta Thomas ini menggambarkan refleksi dari pemikirin kita tentang definisi yang ada di sekitar kita.
Kebanyakan karya Thomas memang nggak kaya warna dan hampir semuanya menyerupai sketsa, tapi itulah kekuatan karya-karyanya yang sebenarnya dalam karena menerjemahkan sebuah kata dalam arti yang sebenarnya. Berapa banyak orang yang mengubah arti sebuah kata menjadi arti yang lainnya kan? Tapi Thomas membuat sebuah kata bersikap jujur terhadap makna kata itu sendiri…
Pengulangan kata-kata yang digunakan Thomas di dalam karyanya membuat para penonton sadar betapa konyolnya sebuah pesan yang bisa diciptakan dari berbagai media berbeda, seperti gambar, film, musik, dan bahkan mungkin iklan. Pengulangan tersebut menjadi sebuah mantra yang dibuat untuk menciptakan kebutuhan dan membangkitkan keinginan yang sangat kuat sampai menutupi isu yang sebenarnya (mungkin) jauh lebih penting.
Ada juga seniman yang punya konsep mirip sama konsepnya Thomas, namanya Aaron Gilmore. Seniman ini berasal dari Wisconsin, Amerika Serikat. Salah satu karyanya dikasih judul “New Gotham”.
Terus juga ada sebuah studio kreatif yang berkolaborasi dengan banyak agen periklanan di seluruh dunia yang beberapa senimannya juga jago bikin ilustrasi kayak gitu. Studio ini lahir di Cape Town, Afrika, makanya nggak heran kalo karyanya kebanyakan punya napas Afrika, meskipun gambarnya nggak selalu tentang Afrika seperti gambar Opera House di Sydney ini. Nama studio ini adalah “I am Collective“.
Ada juga seniman lainnya yang juga bikin gambar sejenis. namanya Sophie Hanson. Sophie ini adalah seorang ilustrator dan seorang desainer yang tinggal di London. Sebelumnya, Sophie bekerja sebagai desainer di bidang tekstil, makanya udah terbiasa dengan tipografi, pola, dan bentuk.
Jadi, ternyata kata-kata nggak cuma bisa dirangkai sebagai cerita atau puisi, tapi juga sebagai gambar ya… Kata-kata yang biasa aja pun ternyata punya kekuatan untuk membuat sesuatu yang indah asal kita bisa menempatkannya dengan baik dan benar. Mungkin kita belum bisa menggambar serapi seniman-seniman itu, tapi biasanya ketika kita jatuh cinta, apalagi waktu umur kita belasan tahun dulu, kita sering banget kan nulis-nulis nama si gebetan jadi rangkaian gambar hati gitu? Kamu pernah kayak gitu? Hehehe…
Nah, siapa bilang suatu hal nggak bisa diungkapkan pakai kata-kata?