Kenya: Kopinya Enak, Petaninya Sedih

kenya-coffee

Nggak cuma Indonesia yang masa lalunya sangat sedih, tapi banyak negara lain juga. Salah satunya adalah Kenya yang pernah dijajah oleh Inggris. Banyak pertumpahan darah yang terjadi di sana saat itu, setelah sebelumnya negara itu juga sempat diduduki oleh bangsa Arab. Orang-orang Kenya banyak yang bekerja sebagai budak di perkebunan kopi di Kenya, juga di Arabia.

Di awal Abad 20, banyak orang Inggris dan orang Eropa yang mendadak kaya raya karena kopi dan orang Kenyalah yang menjadi budak mereka. Baru kemudian pada tahun 1920-an para petani kopi Kenya bersatu, dan satu juta suku Kikuyu mencoba merebut kembali tanah mereka dari orang-orang Eropa.

Tapi perjuangan mereka nggak semudah itu, karena orang-orang Eropa yang kaya itu melarang mereka menanam kopi, dan upah mereka semakin dikurangi. Orang-orang Kikuyu dipaksa meninggalkan tanah mereka dan pindah ke kota. Perbudakan ini masih terus berlangsung sampai kemudian Inggris menyerahkan kekuasaan pada tahun 1960. Kopi dari Kenya sejak saat ini menjadi kopi terbaik di dunia, dan kehidupan kelam mereka pun menjadi cerah.

0a1

Kopi Kenya ditanam di atas tanah vulkanis yang subur. Saat ini ada sekitar 250.000 orang Kenya bekerja di bidang produksi kopi. Tapi meskipun kopi Kenya termasuk kopi terbaik di dunia, para petani kopi di sana masih termasuk petani kopi yang termiskin di dunia. Ironis, memang.

Kopi dari Kenya terkenal dengan rasanya yang manis, nggak terlalu asam, dan after taste-nya terasa seperti wine. Sementara aromanya mirip dengan harumnya blackcurrant. Biji kopi dari Kenya juga banyak diakui oleh orang profesional di dunia kopi sebagai salah satu jenis biji kopi favorit, berkat cara pemrosesannya yang cukup rumit. Biji kopi Kenya melalui dua proses fermentasi, kemudian diproses basah dan direndam dalam air sebelum dikeringkan. Proses tersebut adalah salah satu hal yang paling menentukan kualitas kopinya.  Pemerintah Kenya sangat menjaga kualitas kopi mereka, dan semua biji kopi harus diuji oleh Coffee Board of Kenya. Hal ini disebabkan karena kopi adalah komoditi terpenting di Kenya, dan yang paling banyak menghasilkan uang.

muburi

Kenya-Tegu-coffee-mill

Kopi yang berasal dari Kenya kebanyakan adalah Arabika. Dalam setahun, mereka dapat menghasilkan 50.000 ton biji kopi. Mereka juga menghasilkan Robusta, meskipun harganya 30% lebih rendah dibanding Arabika. Dan kebanyakan kopi Arabika dari Kenya ditanam secara organik.

Negara yang sumber daya alamnya melimpah memang lebih rentan terjadi pertumpahan darah karena banyaknya orang-orang serakah di muka bumi ini, dan kopi adalah salah satu komoditi yang paling diinginkan oleh banyak orang di dunia. Semoga suatu saat para pekerjanya pun bisa semakmur komoditinya. Semoga.

 

Sumber foto: strictlycoffee.co.za dan beberapa sumber lainnya

Kisah Shakila Sheikh

Ada yang bilang seni itu bisa dipelajari, tapi juga ada yang bilang bahwa orang yang belajar seni itu pada akhirnya akan kalah dengan mereka yang ...
joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official