Dampak Media Sosial di Kehidupan

Biasanya, sesuatu itu semakin banyak yang suka akan semakin eksis dan banyak yang tau. Tapi pada kenyataannya, kadang sesuatu yang terlalu disukai malah akan membunuh si “sesuatu” itu sendiri. Contoh: orang yang terlalu banyak dipuji pada akhirnya akan jatuh dalam dosa kesombongan, lalu jadi malas berkarya, dan akhirnya mati dalam berkarya. Udah banyak kan contohnya orang yang udah kecepetan seneng karena banyak yang suka karyanya, tapi saking kesenengan jadi nggak berkembang?

Nggak cuma dalam bidang seni, tapi dalam kehidupan sehari-hari juga gitu. Apalagi dengan adanya sosial media sekarang. Misalnya foto yang sederhana yang kita upload di Facebook juga kadang dapet “like” banyak banget dari orang, dan sadar nggak sadar ada beberapa orang jadi sombong karena hal yang “kurang penting” kayak gini.

liketodeath1

Seorang seniman digital Geoffrey Lillemon, sebuah perusahaan perhiasan asal Inggris, dan Adidas Originals punya ide keren banget tentang pemikiran ini. Mereka punya proyek yang namanya “Like to Death”. Bentuknya mirip iblis, dan menurut mereka semua orang saat ini udah kesurupan iblis media sosial. Nggak cuma menjatuhkan, tapi media sosial juga bikin orang ketagihan. Udah banyak orang yang mengadakan riset dan membuktikan bahwa media sosial dapat menyebabkan depresi, rasa cemburu, dan banyak perasaan negatif lainnya – meskipun di sisi lain, media sosial juga banyak keuntungannya.

Dalam proyek “Like to Death” ini, semakin banyak orang nge-like page-nya di Facebook, potret kematian si iblis itu akan semakin berputar, kemudian menghilang. Berapa “like” yang dibutuhin untuk membunuh si iblis dalam proyek ini? Cukup 20.000 “likes” aja. Semakin banyak yang nggak suka, malah proyek itu akan semakin bertahan. Dalem banget ya.

Perasaan yang suka sampai keterlaluan itu nggak cuma buruk bagi objek yang kita sukai, tapi juga nggak bagus pengaruhnya untuk kita sendiri. Jatuhnya jadi bukan sekedar suka atau nge-fans, atau cinta – tapi obsesi. Dan obsesi itu, apapun objeknya, nggak sehat.

liketodeath2

Dan gimana dengan kamu sendiri? Apa obsesi kamu yang sampai pernah hampir menghancurkan hidup kamu? Dan gimana sikap kamu terhadap media sosial, apakah hidup kamu pernah keganggu karena media sosial? Berantem sama pacar gara-gara Facebook atau tugas jadi keteteran gara-gara Twitter, misalnya?

Jangan jadi budak media sosial, tapi jadikan media sosial alat bantu kita. Jangan terobsesi dengan apapun, tapi berikan yang terbaik aja – pasti pada akhirnya apa yang kita pengin bakal kesampaian.

Hati-hati saat menggunakan jempolmu.

5 Tren Kopi yang Harus Kamu Ketahui

Menurut data, orang-orang Amerika sangat terobsesi dengan kopi. Hampir 60% orang Amerika berumur 18 tahun ke atas meminum kopi. Menurut National Coffee Association’s 2015 trends ...
joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official