Minum kopi atau ngopi telah menjadi suatu hal yang melekat erat dalam kegiatan sehari-hari. Sudah banyak pula cara menikmati dan menyajikan minuman tersebut. Beberapa ada yang sekedar meminum kopi untuk menikmati relaksasi di waktu senggang, ada juga yang menjadikan kopi satu alasan untuk berkumpul bersama teman, bahkan hingga menaruh sugesti tertentu yang bersifat personal dalam memaknai khasiat dari minuman tersebut. Bicara tentang pemaknaan, sebenarnya telah banyak kisah-kisah legenda tentang asal muasal kopi, yang mana kisah-kisah tersebut juga sudah mengusung wawasan umum tentang kopi dalam keseharian secara tidak langsung.
Adalah suatu gagasan yang lazim jika menganggap kopi memiliki khasiat tertentu terhadap tubuh. Konon orang-orang dalam kawasan Skandinavia pernah mempunyai keyakinan bahwa orang yang meminum kopi dapat memperoleh umur yang panjang. Wawasan ini berasal ketika Raja Gustav II (1594-1632) dikisahkan pernah memberlakukan sebuah aturan dalam menentukan hukuman kepada dua orang saudara kembar.
Pada saat itu sang raja menyuruh salah satu dari mereka meminum kopi selama hidupnya, sementara yang satunya hanya diperbolehkan minum teh. Raja Gustav II menyatakan barangsiapa di antara mereka yang meninggal lebih dulu adalah yang bersalah. Dan pada akhirnya ketetapan bersalah jatuh kepada orang yang minum teh karena ia meninggal lebih dulu. Dari kisah itulah keyakinan tentang minum kopi dapat memperoleh umur panjang tergagaskan dalam benak orang-orang Skandinavia.
Mungkin pada masa itu gagasan tersebut dapat diiyakan dan diwariskan secara turun temurun. Sehingga wawasan tentang khasiat kopi terbentuk seperti demikian. Namun mengingat kemajuan peradaban zaman sekarang ini, mungkin akan ada banyak sanggahan terhadap hal tersebut karena kafein yang terkandung dalam kopi dapat memicu hipertensi jantung, bilamana konsumsi kopi dilakukan secara berlebihan. Tentu saja ini akan memungkinkan beberapa orang, khususnya mereka yang berpenyakit jantung dan stroke, akan tidak setuju jika kopi diyakini dapat memberikan umur panjang.
Kisah lain tentang awal pertama suatu minuman kopi dikenal pada kalangan masyarakat dapat ditemukan dalam kisah Kaldi dan kambing gembalanya pada sekitar abad ke-3. Dalam kisah itu, disebutkan bahwa Kaldi hidup di tanah Ethiophia, yang mana daerah itu dipercaya sebagai tempat di mana tanaman kopi berasal, tumbuh dan menjadi terkenal mendunia.
Kembali pada cerita Kaldi, pada suatu malam ia tidak bisa menemukan kambing gembalanya dan itu adalah hal yang tidak biasa ia alami di malam-malam sebelumnya. Setelah menjelajahi padang rumput untuk mencari hewan-hewan itu, Kaldi menemukan kambing gembalanya berjingkrak-jingkrak bahkan menari. Kaldi memperhatikan tanaman biji-bijian berwarna merah mengkilat di balik semak-semak yang tanpa sengaja termakan oleh kambing-kambing gembalanya. Ia menduga tanaman itulah penyebab dari perilaku luar biasa hewan gembala Kaldi.
Kaldi lalu berinisiatif untuk mencoba memakan tanaman yang sekarang dikenal dengan sebutan kopi itu. Setelah itu Kaldi mendapatkan efek yang menakjubkan, ia lantas menari dan berjingkrak riang seperti kambing gembalanya. Di saat yang sama, seorang pengelana lapar dan kelelahan tanpa sengaja melihat Kaldi dan kambing gembalanya ketika sedang dalam perjalanan ke kota. Terdorong rasa lapar dan keheranan, pemuda itu ikut menyantap tanaman biji-biji merah dan, secara kontan ia mendapatkan kesegaran untuk melanjutkan perjalanannya.
Dikisahkan bahwa pemuda itu membawa tanaman biji-biji merah itu ke kota, dan membuatnya terkenal hingga sekarang. Bahkan dalam kisah itu juga disebutkan bahwa si pemuda menjadi kaya raya setelah menjual tanaman biji-bijian itu ke pelosok negeri.
Legenda di atas bisa menjadi sebuah gambaran tentang khasiat kopi yang sudah menjadi wawasan umum sejak lama. Penggambaran Kaldi, kambing gembalanya, dan pemuda mencirikan efek dari kopi yang bisa membuat si pengonsumsi mendapatkan energi lebih banyak. Tidak hanya itu saja, penggambaran pemuda yang menjadi kaya raya setelah menjual tanaman biji-bijian merah (kopi) bisa memberikan implikasi bahwa kopi adalah suatu komoditas berharga dan selalu dicari orang-orang karena faedah yang terkandung di dalamnya. Tidaklah mengherankan bahwa kenyataannya, kopi mendapatkan urutan kedua setelah minyak bumi sebagai komoditas yang laku diperdagangkan.
Beberapa orang menikmati kopi di kala melepas lelah ketika sore hari atau, ada juga yang menikmati suasana berkumpul bersama teman dengan alasan ngopi. Bagi orang-orang tertentu, seduhan kopi hangat sangatlah berguna sebagai teman sekaligus pendongkrak semangat dan energi ketika tengah bekerja. Namun terlepas dari bagaimana cara menikmati kopi, benar adanya bahwa adalah hal yang lazim dan sudah seharusnya jika seseorang menaruh nilai atau makna yang lebih tinggi di balik kenikmatannya. Dengan kata lain, wawasan tentang kopi sudah tertanam dan tersembunyi sejak lama, dan wawasan tersebut lebih luas dari sebuah cangkir penyaji minuman melegenda itu, yang telah terkenal dengan nama kopi. (TM/230812)