Beberapa waktu lalu Kopling sempat ngobrol-ngobrol santai di Toodz House yang bertempat di daerah Cipete, Jakarta Selatan. Di kesempatan itu Kopling berbincang dengan Andanu Prasetyo yang juga pemilik dari cafe tersebut. Seperti biasa, kalau obrolan ditemani dengan secangkir kopi enak hasilnya adalah ide-ide brilian! Salah satunya adalah artikel tentang kopi susu ini. Kenapa tiba-tiba bahas kopi susu? Simak aja tulisan di bawah ini. Enjoy!
Kopi dan Susu #1 – Edisi Cafe
Saat ini gue melihat dan mengamati beberapa orang atau kelompok yang mencoba memperkenalkan biji kopi Indonesia melalui minuman kopi hitam. Namun dalam hal ini gue mencoba untuk tidak menghakimi orang dalam mengonsumsi kopi, karena ada berbagai macam cara untuk menikmati secangkir kopi. Gue melihat kopi itu pada dasarnya adalah suatu aspek yang sering kali dijadikan alat untuk mencairkan suasana agar tercipta kehangatan saat ngobrol bersama dan juga untuk membangkitkan semangat dalam bekerja.
Maka dari itu gue memilih jalur untuk mengedukasi masyarakat melalui minuman kopi susu ketimbang kopi hitam. Harapannya, dengan cara ini proses penyebaran informasi tentang kualitas kopi Indonesia menjadi lebih beragam namun mengarah pada satu tujuan yang sama. Gue termasuk orang yang senang untuk berbagi cerita tentang kopi. Dalam hal ini gue juga ingin teman-teman yang bukan pencinta kopi mampu berbagi cerita tentang minuman kopi yang mereka nikmati.
Biasanya bahasa paling mudah gue gunakan untuk saling bertukar pikiran tentang minuman kopi adalah tingkat kegurihan, after-taste, dan kekuatan/kepekatan suatu minuman kopi. Rasa gurih adalah tolak ukur yang sangat umum di lidah masyarakat kita karena gurih tergolong 5 rasa dasar. Biasanya kita menggunakan tingkat kegurihan untuk mengukur apakah minuman kopi yang kita minum memberikan rasa dan karakter yang menarik untuk lidah kita. After-taste sendiri adalah saat di mana kita merasakan saat kopi sudah kita telan. Saat kopi memasuki mulut kita, kopi akan menyentuh dinding rongga mulut dan lidah kita, yang nantinya akan meninggalkan rasa-rasa tertentu. Sedangkan tingkat kepekatan biasanya untuk kita mengukur komposisi antara kopi, air, atau susu yang paling pas untuk kita.
Gue lihat kalau kopi susu rasanya dapat diterima oleh pria maupun wanita karena rasa yang dihasilkan dari minuman kopi susu tergolong lebih lembut dan gurih. Ini disebabkan karena rasa susu menekan rasa pahit kopi sehingga tidak terlalu mengganggu rasa yang dihasilkan. Namun untuk mendapatkan cita rasa atau kualitas kopi susu yang baikpun perlu memperhatikan beberapa hal. Maka dari itu gue mau mencoba berbagi cara tentang bagaimana menghasilkan kopi susu yang baik.
Macchiatto, Cappuccino, Cafe Latte, Flatwhite, dll, adalah contoh beberapa minuman kopi susu yang sering disajikan oleh beberapa cafe di kota kita yang tercinta ini. Biar tidak kepanjangan, inti dari hal yang membedakan beberapa minuman kopi susu ini adalah komposisi antara ESPRESSO dan SUSU. Contohnya, Cappuccino, Cafe Latte, dan Flatwhite. Biasanya ketiga jenis minuman ini membutuhkan 1 shot Espresso. Kalau Cappuccino membutuhkan susu dengan foam yang thick atau tebal. Sedangkan Cafe Latte tidak perlu foam setebal Cappuccino, namun membutuhkan susu yang lebih banyak. Flatwhite sendiri menggunakan cangkir yang sama dengan Cappuccino, namun foam yang digunakan sangat tipis, sehingga kadar susu yang dibutuhkan lebih banyak.
Untuk lebih jelasnya bisa lihat ilustrasi komposisi kopi susu di bawah ini:
Kesimpulannya, untuk mendapatkan kopi susu yang baik di sebuah cafe adalah, pertama, memastikan kita mendapat espresso dengan kualitas yang baik. Kedua, kita mendapatkan susu dengan microfoam yang sesuai. Buat info aja bagi yang belum tahu, microfoam itu adalah foam yang seperti biasa sering kita lihat di cappuccino maupun cafe latte, namun foam tersebut sangat halus karena berisi udara-udara kecil di dalamnya. Dengan begitu foam yang kita nikmati terasa lebih padat karena tidak terlalu banyak udara di dalamnya.
Terakhir adalah takaran antara espresso dan susu sesuai dengan volume cangkir atau gelas yang disajikan. Supaya kita bisa lebih paham tentang minuman kopi kita, kita bisa kok sambil nanya ke baristanya untuk cek apakah mereka membuatkan seperti yang kita harapkan atau tidak. Misalnya dengan bertanya jenis kopi yang digunakan, espresso yang baik menurut mereka seperti apa, suhu susu yang mereka gunakan, apakah antara 60 derajat – 70 derajat celcius, dan masih banyak lagi. Nanti begitu minuman telah disajikan kita bisa juga melihat dari segi warna, ketebalan dan kehalusan foam, tingkat rasa yang dihasilkan, aroma, dll.
Gue rasa dengan begini kita juga bisa ikut meningkatkan kualitas kopi di Indonesia karena kita juga lebih peduli sama kualitas kopi kita yang sudah kita bayar dengan cukup mahal. Pada waktunya kita akan menyadari apa yang membuat kita layak untuk membayar mahal sebuah minuman kopi yang berkualitas serta apa yang membedakan dengan kopi susu yang biasa kita buat di rumah. Di artikel berikutnya, gue akan share tentang bagaimana membuat kopi susu yang asik rasanya! – @AndanuPrasetyo
Nah, itu dia info menarik mengenai jenis-jenis kopi susu dan seperti apa bentuk kopi susu yang baik. Moga-moga berguna yah. Jadi, next time kamu pergi ngopi di cafe, kamu jadi bisa bedain mana kopi susu yang dibuat dengan baik dan mana yang tidak. Ingat tips di atas, kamu bisa loh ngobrol-ngobrol sama baristanya soal cara pembuatan kopi yang kamu pesan. Siapa tau kamu dibolehin coba bikin kopi susu buatan kamu sendiri hehehe.