Bom Benang di Makassar

Ada banyak banget cara yang bisa dilakukan seseorang untuk berekspresi melalui seni, salah satunya melalui grafiti maupun mural yang udah sering kamu liat di tembok-tembok di jalan raya. Dulu, kebanyakan orang membuat grafiti memakai media cat. Sekarang, seiring dengan makin kreatifnya para seniman, mereka juga memakai media lain untuk membuat grafiti, termasuk benang rajut.

Adalah Bom Benang, atau yang di dunia internasional dikenal dengan nama Yarn Bombing. Jangan berpikir aneh-aneh dulu karena namanya yah, karena Bom Benang ini sebenarnya adalah seni jalanan yang mewarnai ruang dengan benang. Sama seperti grafiti, para seniman Bom Benang juga melakukan kegiatan ini di ruang publik, supaya apa yang ingin mereka sampaikan bisa terlihat oleh orang yang lalu lalang di tempat publik tersebut.

6a00d83452186e69e201630580eb93970d-800wi

Bom Benang pertama kali tercatat di Den Helder, Belanda tahun 2004. Katanya sih ide gerakan ini pertama kali berawal dari seorang perempuan bernama Magda Sayeg dari Houston yang membungkus gagang pintu butiknya. Tapi ada juga yang bilang kalau Bill Davenport, salah seorang seniman dari kota yang sama dengan Magda, yang membuat seni seperti ini pertama kali. Bill Davenport memamerkan benda-benda yang telah  dia bungkus dengan rajutan pada tahun 90an, dan di sekitar tahun 90an, Houston Press dalam “Art: The Third Dimension” mengatakan, “Bill Davenport bisa dianggap sebagai pelopor patung rajutan dari Houston”. Nah gerakan semacam ini sudah tersebar ke berbagai penjuru dunia, termasuk Texas, Amerika dan tentunya Indonesia.

Tanggal 24-25 Agustus 2013 kemarin, acara Bom Benang 2013 baru aja diadakan di Taman Segitiga, Makassar dengan mengusung tema “Waktu Adalah Ruang”. Dalam acara setahun sekali yang udah diadakan dari tahun 2012 ini, kita bisa menikmati hasil rajutan-rajutan keren dari Komunitas Qui Qui yang dipadukan dengan instalasi-instalasi ciamik. Kata Barak, salah satu perajut dari Komunitas Qui Qui, jumlah karya yang ditampilkan ada 60 lembar dan dikerjakan oleh 20 orang perajut dari berbagai latar belakang. Seru banget yah?

DSC_1063DSC_0641

Komunitas Qui Qui sendiri, selaku penggagas acara Bom Benang, adalah sekumpulan orang yang tertarik untuk belajar tentang dunia rajut-merajut dan saling berbagi ilmu tentang rajutan. Komunitas yang biasa disebut komunitas perajut Makassar ini menerapkan prinsip “We Learn, Create, and Share”, jadi nggak ada guru dan murid karena semuanya saling berbagi. Setiap minggu, komunitas ini membuat kelas gratis bagi siapa aja yang mau tau dan belajar tentang dunia rajut merajut.

21

Nah, seperti gerakan gerakan seni lainnya, tujuan Komunitas Qui Qui mengadakan acara Bom Benang ini adalah untuk mengkampanyekan kalau ruang ruang publik seperti taman juga adalah milik warga, bukan hanya pemilik modal aja. Selain itu, Komunitas Qui Qui ingin memberi warna baru bagi ruang publik supaya keliatan lebih berwarna-warni. Uniknya, kamu hanya bisa menikmati rajutan warna-warni tersebut hanya saat acara Bom Benang berlangsung. Setelahnya, rajutan indah tersebut akan kembali digulung untuk dirajut kembali.

Wah, jadi kalau berhalangan pas acara nggak bisa liat lagi dong? Tenang, kan acaranya tiap tahun. Kamu masih bisa nunggu mereka beraksi lagi tahun depan!

Komunitas Qui Qui
@quiqui_MKShttp://qui-qui.com/

 

Artikel ditulis oleh: A Bayu Indra

 

Gambar berasal dari: michellefrantom.blogspot.com dan koleksi pribadi penulis.

About author

Dosa Warna Neon

Kebanyakan dari kamu pasti udah pernah dengar tentang “seven deadly sins”. Udah ada film-nya juga kan dulu? Buat yang belum tahu, “seven deadly sins” ini ...
joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official