Apa yang Ingin Kamu Lakukan Sebelum Mati?

Bangunan terbengkalai memang keliatan nggak berguna, tapi ternyata banyak seniman yang justru dapet inspirasi dari tempat semacam ini. Ada lagi nih seorang seniman menggunakan sebuah rumah yang sudah tidak lagi berpenghuni dan terbengkalai menjadi kanvas dari karya seninya. Candy Chang, namanya.

o-BEFORE-I-DIE-900

Dua tahun yang lalu, sesuatu yang indah terjadi pada Candy di New Orleans. Setelah kehilangan orang yang paling dicintainya, seniman ini mencari pelarian untuk menghilangkan dukanya yang mendalam dengan cara melukisi tembok dari sebuah rumah tua yang terletak di dekat tempat tinggalnya dan mengubahnya menjadi sebuah papan tulis besar.

Dalam waktu 24 jam, tembok yang kosong itu telah berubah menjadi sebuah instalasi seni publik di mana banyak orang untuk menuliskan hal-hal yang ingin mereka lakukan sebelum mereka mati. Kalau kita baca, harapan-harapan yang ditulis itu sungguh mengharukan. Ada yang belum ingin mati sebelum putrinya menjadi sarjana, ada yang ingin menyanyi dulu di hadapan jutaan orang, dan ada juga yang menuliskan “ingin menjadi diri sendiri”. Mungkin yang terakhir itu yang terpenting, memang. Berapa banyak dari kita yang seumur hidup mengenakan topeng dan menjalani hidup seolah kita adalah orang lain?

Chang menuliskan di atas daftar itu: “Kita sering lupa setiap kali kita bangun di pagi hari tentang hal-hal yang terpenting dalam hidup kita.” Chang juga membuat sebuah situs untuk proyek pribadinya ini, dan di situs itu ia mengatakan bahwa ia ingin orang-orang selalu ingat akan hal-hal yang penting dalam hidup mereka.

Awalnya Chang tidak menduga bahwa respon yang diterimanya begitu luar biasa, dan fenomena yang dia ciptakan di New Orleans itu tidak hanya akan berhenti di Louisiana. Udah banyak orang yang akhirnya mengikuti jejak Chang di penjuru negara bagian yang lain dan mulai membuat “patung hidup” mereka sendiri.

o-ANTES-900

Sejak tahun 2011 sudah lebih dari 400 tembok menjadi papan tulis bagi banyak orang. Proyek ini pun akhirnya tidak hanya tersebar di seluruh penjuru Amerika Serikat, tapi juga di lebih dari 60 negara dan dibuat dalam 25 bahasa yang berbeda. Kazakhstan, Denmark, Iraq, dan Afrika Selatan sekarang mempunyai tembok “Before I Die” mereka sendiri. Mereka mengingatkan diri mereka bukan hanya tentang betapa singkatnya hidup ini, tapi juga tentang makna dan nilai hidup mereka selagi mereka masih bernafas. Mereka saling memberi semangat satu sama lain untuk mengingatkan betapa indahnya hidup ini, juga tentang tragedi dalam kehidupan yang sering terjadi di sekeliling kita.

o-BEFORE-900

o-ANTES-900

Di bulan November 2013 ini projek Chang dibukukan oleh St. Martin’s Press. Luar biasa ya!

Kalau kita renungkan, meskipun kita tidak dapat menulisi sebuah tembok seperti orang-orang itu: Apa yang ingin kita lakukan sebelum kita mati? Apa yang harus kita lakukan selagi kita masih hidup dan bernafas? Coba kita renungkan…

Before I die, I want to ___.

Website: http://beforeidie.cc/site/about/

 

Sumber foto: Trevor Coe

Ketika Lukisan Menjadi Puisi

Ketika mengunjungi salah satu tokonya di Milan pada tahun 2010, Stephen Brady, visual creative director-nya Gap, melewati sebuah galeri dan dia terpaku di depan sebuah ...
joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official