Pernah nonton film “Night at the Museum” yang dibintangi oleh Ben Stiller kan? Keren banget ya, binatang-binatang itu terlihat hidup, padahal mereka itu bisa jadi hanya sekumpulan robot. Kepengin nggak sih kamu ke museum di lama hari dan mengalami apa yang dialami oleh Ben Stiller?
Sekarang impian kamu bisa terlaksana, meskipun kamu bukan seorang bintang film. Akhir tahun ini, Tate Britain, sebuah galeri & museum yang terletak di London, akan mempekerjakan beberapa buah robot yang dapat kita kontrol melalui internet.
Proyek yang diberi nama “After Dark” ini adalah pemenang IK Prize, sebuah kontes yang bertujuan untuk menarik perhatian masyarakat terhadap seni melalui karya para seniman yang berpartipasi dalam kontes itu juga melalui museum. IK adalah singkatan dari nama seorang filantropis, Irene Kreitman, yang mendanai perawatan museum ini selama 25 tahun. Para seniman yang membuat proyek ini menamakan diri mereka “The Workers” yang terdiri dari Tommaso Lanza, Ross Cairns, dan David Di Duca. Mereka mengalahkan 3 finalis lainnya, dan jumlah karya yang masuk adalah 51 buah. Hadiahya $16.140 dalam bentuk uang dan juga dana sebesar $98.460 untuk membangun proyek ini. Salah satu jurinya adalah Jimmy Wales, pendiri Wikipedia, dan dia mengatakan bahwa karya mereka ini sangat menyenangkan dan sangat orisinil.
The Workers
Jadi, caranya gimana?
Peminat seni dari seluruh dunia yang tertarik untuk mencoba dapat menjelajah Tate Britain di malam hari. Pertama-tama, mereka harus terhubung ke website, lalu para pengguna dapat mengendalikan robot-robot yang telah diletakkan di dalam galeri, mengarahkan mereka ke sana ke mari untuk melihat lukisan para seniman ternama dari jarak dekat dan menyebarkan pengalaman mereka secara langsung melalui website ke seluruh dunia. Kamu nggak perlu jauh-jauh ke Inggris untuk ngeliat lukisan-lukisan tersebut! Wow!
Tate Britain Museum & Gallery
Tate Britain Museum & Gallery
Menurut The Workers, tujuan mereka membuat proyek ini bukan untuk membuat representasi yang sempurna dari seni, tapi memberikan pandangan lain terhadap seni, dengan pencahayaan yang berbeda. Ide awalnya sendiri mulai terpikir di awal tahun 2013 ketika The Workers terlibat dalam sebuah proyek yang mengharuskan mereka untuk bolak-balik ke dalam Tate Britain pada waktu jam buka dan ketika galeri sudah tutup. Mereka sangat terkagum-kagum dengan nuansa galeri yang berbeda tanpa ada seorang pun pengunjung. Menurut mereka, perasaan menjadi satu-satunya yang tinggal di sebuah galeri besar seperti Tate Britain, dikelilingi oleh berbagai karya seni yang mengagumkan sungguh nggak bisa diutarakan. Karena itulah mereka ingin membagikan perasaan itu kepada banyak orang. Ah, senangnya.
Proses di balik pelaksanaan proyek After Dark
Penampakan karya seni di malam hari menggunakan robot-robot proyek After Dark
Sebelum ikut dalam kontes ini, The Workers sudah membuat banyak proyek untuk agensi kreatif seperti Bibliothéque Design, Jason Bruges, APFEL, juga institusi publik seperti London Olympics, Tate Modern, Berlin Natural History Museum, dan banyak klien pribadi yang juga sudah mereka tangani. Keren, memang, karena mereka juga lulusan Royal College of Art. “After Dark” ini sendiri adalah proyek impian mereka yang menjadi nyata.
Kopling jadi agak kepikiran sih… Kalo proyek serupa diterapkan di museum sini, kira-kira akan keliatan penampakan lain nggak yah?
Sumber gambar: tate.org.uk dan beberapa sumber lainnya