Post Espresso Brewing

Bukan, Kopling bukan mau bahas espresso yang ada hubungannya dengan Kartu Pos, pak pos, dan pos-pos lainnya yang ada hubungannya dengan surat menyurat. Jadi maksudnya apa dong “Post Espresso Brewing”, mungkin sebagian dari kamu bertanya. Kata “Post” di sini adalah dalam konteks sama seperti dalam Postmodernism. Coret ‘modern’nya, ganti dengan Espresso Brewing, voilà , jadi kurang lebih artinya adalah sebuah masa setelah metode espresso brewing itu terjadi. Naah, bingungkan? Sama dong.

Hmmm, sebenernya Kopling juga belom paham-paham amat sih mengenai si Post Espresso Brewing ini. Jadi gini ceritanya, seperti biasa kan Kopling selalu nyari-nyari berita seputar kopi dari berbagai sumber, salah satunya adalah internet. Ketika lagi browsing-browsing, eeeh ketemu deh sama sebuah artikel yang sedang membahas yang konon katanya, The Future of Coffee Making. Keren banget gak tuh! Jadi ada nih sebuah mesin, yang baru-baru ini dikeluarkan di luar negri sana yang namanya “The Steampunk”.

Jadi, si Steampunk ini pada dasarnya adalah sebuah mesin espresso, cuma bukan sembarang mesin espresso. Mengapa demikian? Karena, kalau mesin espresso ‘biasa’ kan hanya bisa bikin satu jenis minuman, per group. Yah, sebenarnya ada juga sih mesin espresso canggih yang mempunyai kapasitas hingga 4 group sekaligus. Tapi si Steampunk, bisa menghasilkan 4 jenis minuman, dengan tingkat ekstraksi yang berbeda-beda, secara bersamaan dalam 1 mesin. Bahkan juga bisa dibuat untuk brewing teh!

Gambar penjelasan komponen mesin espresso pada umumnya

 

The Steampunk ini adalah sebuah produk yang dibuat oleh perusahaan bernama Alpha Dominche (yang dalam bahasa Inggris mempunyai arti “first of its kind”), yang dibentuk oleh Kristian Bombeck. Kristian ini dulunya adalah seorang barista, yang juga berpengalaman di bisnis cafe dan roastery. Lalu dalam proses penciptaan The Steampunk, Kristian bekerja sama dengan Tymer Von Tilton (sebagai desainer), Kenneth Bombeck (sebagai manajer produksi), dan Walter Bombeck (sebagai marketing).

The Steampunk terdiri dari 4 buah tabung (crucible) yang menempel di atas sebuah mesin uap berukuran besar (kapasitas 20 liter) yang terbuat dari stainless steel. Penjelasan gampangnya begitu. Nah, sekilas tabung-tabung ini mengingatkan kita dengan bentuk alat seduh manual Syphon. Dan ternyata memang demikian. Menurut Kristian, mesin Steampunk ini menggabungkan beberapa metode seduh manual seperti syphon, dan french press. Tapi di mesin ini, semuanya jadi otomatis!

Ini dia penampakan mesin Alpha Dominche “Steampunk”. Kece yah?

 

Jadi kurang lebih cara kerjanya begini. Kopi dimasukkan ke bagian atas dari crucible, seperti cara kita memasukkan kopi ke dalam french press. Lalu bagian bawahnya (yang tersambung ke beberapa saluran yang mampu menghasilkan air dingin, air panas dan uap) kita isi dengan air panas yang dihasilkan dari mesin uap. Setelah mencapai suhu yang kita mau, maka kopi tersebut kita rendam ke dalam air panas dengan menekan tuas crucible ke bawah (seperti pada french press).

Ketika kopi terendam air panas inilah terjadi proses ekstraksi. Pada saat yang bersamaan uap dan air dingin menyembur dari bawah, mengaduk kopi dengan seluruh air panas. Ini seperti menggantikan proses mengaduk pada syphon ketika air sudah naik ke atas. Setelah beberapa detik, tuas yang berisi ampas kopi bisa kita cabut. Kopi akan secara otomatis terhisap ke bagian bawah dari crucible tersebut. Kembali lagi seperti halnya proses turunnya kopi pada syphon ketika sumber panas sudah kita angkat.

Hmm, susah juga yah ngejelasinnya. Supaya lebih jelas, coba kamu simak dulu video di bawah ini.

Nah, udah semakin jelas kan kira-kira metode seduh Steampunk ini? Sebelas dua belas sama syphon. Memang ide awalnya itu berawal dari kesukaan Kristian terhadap metode seduh tersebut. Di cafenya yang sudah berjalan kurang lebih 10 tahun pun metode tersebut menjadi andalannya. Namun, karena proses seduh syphon yang cenderung lama, maka Kristian mencari cara untuk mempercepat proses tersebut dengan membuat beberapa tahap menjadi serba otomatis dan cepat.

Inspirasi pertamanya adalah ketika Kristian diajak main-main ke kedai Blue Bottle. Set up syphon bar mereka emang super kece sih. Liat aja sendiri nih fotonya.

Mesin kopi ini dibuat oleh Ueshima Coffee Company, seharga US$ 20.000!!!!

 

Wah, gila deh pokoknya para Coffee Geek di luar negeri sana. Kopi bagi mereka tuh benar-benar hal yang sangat-sangat serius. Tapi, walau serius, cara kerja mereka yang tetap fun, dan jiwa kreatif yang selalu mau mengulik si minuman hitam sampai ke akarnya, membuat perkembangan dunia kopi di Amerika sangat pesat! Itu poin pertama.

Poin ke dua, untuk menciptakan sesuatu terobosan brilliant terkadang hanya membutuhkan kreativitas. Enggak perlu menciptakan teknologi baru, namun lebih ke mengembangkan teknologi lama ke potensi yang jauh lebih tinggi dari yang sudah ada. Metode syphon itu sudah diciptakan sekitar 160 tahun lalu di Perancis dan Jerman. French press sudah dipatenkan sejak tahun 1929. Kejelian Kristian dalam melihat kesempatan di balik kekurangan kedua metode itu, dan pemakaian teknologi yang tepat guna, menjadikan Steampunk mendapatkan penghargaan sebagai produk terbaik di acara SCAA (Specialty Coffee Association of America) 2012 lalu.

Nah, kalau kamu mau menciptakan terobosan baru seperti yang dilakukan Kristian di bidang kopi, kira-kira apa? Yuk tulis komen kamu di bawah. Salam sruputh!

About author

A Festival about Coffee

Buat kamu pencinta kopi, jangan lewatkan acara A Festival about Coffee yang diadakan hari Sabtu & Minggu, 23-24 Agustus 2014 di Lotte Shopping Avenue! Selain ...
joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official