Pengaruh Kopi Terhadap Organ Tubuh Kita

Kopi memang minuman yang nikmat. Tapi seperti yang kita ketahui, selain manfaat, ia juga memiliki beberapa aspek negatif yang dapat memengaruhi tubuh peminumnya. Meski begitu sisi jelek kopi ini bisa dihindari jika mengetahui bagaimana cara untuk menyikapinya.

Efek kopi, baik buruk atau tidak, sebagian besar berasal dari kafein yang ditemukan dalam biji kopi. Satu cangkir kopi dapat meningkatkan tingkat detak jantung 100 kali per menit. Terlalu banyak kopi akan meningkatkan risiko tulang rapuh atau osteoporosis atau rasa gelisah berlebih. Namun, menurut para ahli, kopi juga dapat meningkatkan fungsi otot, mengurasi resiko serangan jantung, melawan kepikunan, bahkan kanker kulit.

Jadi, berapa banyak sebenarnya kopi yang kita minum untuk mendapatkan keuntungannya dan terhindar dari risiko bahayanya? “Rata-rata 3 gelas kopi sehari mungkin masih merupakan batas netral untuk kesehatan,” demikian kata ahli diet, Nigel Denby.

Berdasarkan itu, berikut merupakan bagaimana kopi yang dikonsumsi setiap hari memberi pengaruh kepada tubuh, dan kapan saatnya untuk menghindari untuk meminumnya.

Pinggang

Meminum kopi secara tepat dapat menurunkan berat tubuh. Menukar latte dengan kopi hitam akan mengurangi 160 konsumsi kalori. Sebuah penelitian terbaru bahkan menunjukkan jika kopi hijau, yang terbuat dari kopi yang tak dipanggang, dapat membantu mengurangi berat tubuh dengan mengurangi kadar gula yang diserap tubuh dan mempercepat tingkat pembakaran lemak tubuh. Tertarik?

Jantung

Peneliti dari Korea Selatan menemukan jika laki-laki dan perempuan yang meminum kopi dengan takaran normal cenderung tidak memiliki risiko tingkat kalsium yang tinggi di arteri mereka, yang merupakan indikasi penyumbatan pembuluh darah. Sementara untuk orang yang menderita gagal jantung, kopi justru dapat membuat jantung mereka menjadi lebih tegang. Orang yang dengan penyakit jantung pun seharusnya menjauhi kopi instan karena mengandung potassium berkadar tinggi, yang dapat menyebabkan perubahan yang berbahaya untuk ritme jantung.

Usus

Berbeda dengan pandangan awam, kopi tidak dapat melancarkan sembelit, meski mungkin bisa menyebabkan rasa kejang yang mendorong lancarnya sembelit. Pada kenyataanya penggunaan kopi dalam jangka panjang dapat menyebabkan sembelit dapat menjadi lebih buruk karena kafein cenderung mendorong dehidrasi, yang menyebabkan kotoran semakin sulit untuk keluar. Dan hindari meminum kopi sebelum makan sebelumnya. Kafein mengstimulasi produksi asam lambung di perut, bahkan meski tidak ada makanan di dalamnya. Akhirnya perut akan menjadi terasa sakit. Yang terbaik adalah meminum kopi sembari memakan sesuatu sebagai teman.

Tulang

Terlalu banyak mengonsumsi kopi akan meningkatkan risiko tulang rapuh atau osteoporosis, karena kafein membuat osteoblast, atau sel yang berhubungan dengan pembentukan tulang baru, menjadi kurang efisien dan bahkan membunuh mereka. Demikian menurut Jurnal Orthopaedic Surgery and Research di tahun 2006. Kafein juga memengaruhi penyerapan kalsium dari isi perut dan mengakselerasi pengeluaran kalsium yang diperlukan agar tulang menjadi kuat. Jadi, sebaiknya kopi dikonsumsi 3 gelas saja sehari dan kalau bisa bersama susu, karena studi menunjukkan jika susu dapat membantu memberi counter-action pengisapan kalsium yang dilakukan kafein.

Gigi

Ternyata… teh jauh lebih buruk daripada kopi dalam menodai gigi. Perlu minum banyak sekali kopi hitam untuk dapat bisa menodai gigi. Menurut Dr. Mervyn Drujan dari London Tooth Whitening Centre noda kopi di gigi sifatnya sangat superficial, hanya memengaruhi lapisan biofilm dan tidak berpenetrasi ke email itu sendiri. Pasta gigi yang baik dapat melenyapkan 90% noda dalam 14 hari. Jika email rusak, yang diperlukan justru mengunjungi dokter gigi terdekat. Dr. Drujan juga menyebutkan jika kopi mengandung zat kimiawi yang secara efektif menghentikan bakteri pemakan gigi yang bernama Streptococus dalam menyerang gigi.

Nafas

Nafas yang berbau kopi, dan umumnya diasosiasikan dengan nafas yang bau, biasanya disebabkan oleh kopi yang mengeringkan mulut. Jadi kopi merupakan salah satu penyebab dehidrasi dan orang yang meminumnya dengan takaran yang relatif banyak cenderung memiliki mulut yang lebih kering. Solusinya adalah menahan diri untuk meminum kopi terlalu banyak. Meminum kopi yang dibarengi air putih juga bisa membantu atau mengunyah permen sugar-free setelah meminum kopi.

Otak

Berdasarkan studi yang dilakukan Institute for Scientific Information on Coffee, diketahui jika mengonsumsi kopi dengan porsi secukupnya ternyata dapat menekan risiko terkena penyakit Alzheimer. Menurut studi tersebut orang yang meminum kopi 3 hingga 5 gelas sehari memiliki 20% kesempatan yang lebih kecil untuk mengembangkan penyakit ini. Sepertinya kafein membantu mencegah pembentukan plak dan protein yang menumpuk dalam otak yang biasanya dihubungkan dengan pembentukan Alzheimer.

Ginjal

Kopi bersifat diuretik, dimana ia mengstimulasi ginjal untuk mengeluarkan lebih banyak cairan, sehingga kita akan lebih sering buar air. Hal ini disebabkan karena kopi mengganggu jalan cairan diserap kembali oleh darah dan ini bukan berarti hal yang jelek, menurut Profesor Chris Eden, seorang urologis konsultan di Royal Surrey County Hospital di Guildford. Hanya saja, Profesor Chris Eden menekankan jika hal ini hanya bisa terjadi bagi seseorang dengan ginjal yang normal. Jika tidak maka justru akan membuat ginjal yang berpenyakit menjadi lebih parah.

Kulit

Meski kopi memiliki efek dehidrasi, tapi ia tidak akan membuat kulit kering, kara Dr. Nick Love, seorang dermatologis terkemuka di London. Dan kopi juga bisa menjadi sarana untuk pencegahan kanker kulit mengingat mengandung zat oksidan di dalamnya. Meski begitu tetap Dr. Nick Love menekankan jika sebaiknya tidak mengonsumsi kopi lebih dari tiga gelas seharinya.

Gula Darah

Sudah banyak hasil penelitian yang menyebutkan jika meminum banyak kopi akan mengurangi resiko terkena diabetes tipe 2. Paling tidak tiga atau lima gelas sehari. Tidak lebih. Tidak jelas mengapa ini bisa terjadi, tapi Dr. Frank Hu, seorang professor di bidang nutrisi dan epidemiologi di Harvard School of Public Health menyebutkan jika penyebabnya adalah kombinasi antara antioksidan dan unsur gizi lain dalam kopi.

Otot

Meminum kopi dapat membuat otot menjadi lebih besar dan juga tenaga. Peneliti di Australian Institute of Sport menemui jika secangkir kopi dapat membantu para atlit berlatih hampir 3 kali lebih lama. Pesepeda juga diberikan kopi untuk diminum selain air putih saat mereka tengah menggenjot sepeda, karena mengandung kafein yang bisa memicu otot untuk membakar lebih banyak lemak sebagai bahan energi, saat energi dari karbohidrat menipis. Tapi jangan terlalu mengandalkan kopi sebagai pendorong energi, karena saat kita kebanyakan meminum kopi maka tubuh akan menjadi lebih toleran terhadap kafein. Pada akhirnya efek kafein pun tidak bekerja dengan semestinya lagi.

 

Penulis: Haris Fadli Pasaribu

About author

Bandung Drawing Festival 2017

Ada acara seru banget nih buat kamu yang berdomisili di atau berencana untuk ke Bandung! BANDUNG DRAWING FESTIVAL 2017 20 April – 5 Juni 2017 ...
joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official