Sebagai pencinta kopi, kamu mungkin pernah dengar tentang kekhawatiran akan menghilangnya varian biji kopi Arabika dalam puluhan tahun ke depan. Iya, biji kopi Arabika liar diperkirakan akan punah sebanyak 65-70% dalam waktu 70 tahun – atau kira-kira pada tahun 2080. Kenapa? Karena menurut prediksi di komputer para peneliti di PLOSONE, pada tahun 2080 global warming bakal semakin menggila akibat laju deforestasi yang terus meningkat, termasuk di Indonesia. Aaron Davis, kepala penelitian kopi di Royal Botanic Gardens, Kew – Inggris Raya mengatakan bahwa di Ethiopia sekitar tahun 1960 – 2006 temperatur rata-rata naik sekitar 0,28 derajat. Akibatnya, biji kopi, yang jadi minuman dataran tinggi penduduk Afrika Timur, kekurangan tempat untuk tumbuh. Jadi, perubahan cuaca inilah yang sebenarnya jadi ancaman bagi pertumbuhan biji kopi Arabika liar tersebut.
Di samping global warming, ternyata ada satu lagi nih penyebab yang membuat biji kopi Arabika juga semakin berkurang. Seperti yang kita tahu, kopi Arabika dikenal sebagai tanaman yang sensitif banget dengan gangguan organisme lain, dan salah satu organisme itu adalah serangga.
Meskipun kopi mempunyai salah satu manfaat sebagai pengusir serangga, ternyata ada juga serangga yang sama seperti kita: suka dengan kopi! Disebut sebagai coffee berry borers, kumbang ini ternyata sangat rakus akan biji kopi. Saking rakusnya, ia bisa memotong hasil panen sampai 80%! Nggak main-main, kumbang ini nggak hanya memakan biji kopi, tapi juga hidup dan tinggal di dalamnya.
Ini jelas menjadi masalah bagi petani kopi, tetapi juga di satu sisi menimbulkan pernyataan kalau nggak ada kopi maka produktivitas dan kehidupan antara hewan dan tumbuhan nggak akan terjadi.
Kumbang ini agak aneh memang, biasanya seekor kumbang atau serangga nggak kuat mengisap kafein. Tapi, kumbang ini mampu mengonsumsi kafein dari 500shots ukuran espresso yang mana manusia sendiri nggak disarankan mengonsumsi kopi dengan ukuran segitu. Apa gak kembung ya tuh kumbang?
Para peneliti telah menemukan bahwa kumbang ini memiliki sebuah bakteri dalam usus mereka. Hebat ya, dalam usus saja kumbang memiliki bakteri. Nah, si bakteri inilah yang membantu mereka memproses kafein. Meskipun sekarang kumbang ini dianggap hama, tapi sebenarnya penemuan ini merupakan penemuan besar, karena itu berarti para ilmuwan memiliki kemungkinan untuk menyelamatkan tanaman kopi dengan menggunakan bakteri usus kumbang daripada menggunakan pestisida. Bagaimana tepatnya mereka akan melakukan hal ini memang belum ditemukan. Tapi, semoga ini adalah titik cerah bagi kehidupan tanaman kopi Arabika, sehingga kita masih tetap bisa mengonsumsi minuman yang kita cintai ini.
Mungkin kumbang ini adalah representasi dari tagline Braveheart, “you can take our lives, but you can never take our coffee!”