Coffee Shop di Jogja pt.3

Halo teman-teman! Masih inget kan dengan obrolan Kopling soal coffee shop seru di Jogja yang ini dan ini? Nah, selain keempat coffee shop seru itu, rasanya nggak pas kalo ke Jogja nggak nyobain kopi jos, ya kan? Meskipun nggak bisa dibilang coffee shop, kopi jos selalu menjadi tujuan wisata kuliner semua orang, soalnya cuma ada di Jogja!

Kopi Jos

Atas saran beberapa teman di dunia maya dan dunia nyata, suatu malam Kopling nyobain kopi jos yang ada di Angkringan Lek Man. Konon kabarnya, angkringan Lek Man ini udah terkenal enaknya, jadi Kopling sekalian makan juga deh.

Buat yang belum tau, kopi jos itu sebenernya kopi tubruk yang diseduh pake arang panas. Metodenya cukup simple. Siapin gelas, tuang bubuk kopi, tuang gula, tuang air panas, abis itu terakhir masukin arangnya deh. Menurut pengakuan ibu penjual kopi (kalau menurut catatam Kopling bernama ibu Iman, semoga enggak salah catet) kopi yang dipakai adalah kopi dari pasar yang ditumbuk sendiri. Terus arang yang dipakai berasal dari kayu khusus: kayu jati dan kayu asem. Konon katanya sih, kedua jenis kayu tersebut banyak tumbuh dari daerah ibu tinggal, yaitu Klaten. Nah, pas Kopling cobain sebenernya kalo dari segi rasa itu nggak ada bedanya dengan kopi tubruk biasa. Tapi, panasnya emang tahan lama berkat kinerja si arang.

Si ibu ini sudah punya SOP untuk proses pembuatan kopi sehingga enggak perlu beranjak 1 cm pun!

Pas Kopling ngobrol-ngobrol sama pelanggan angkringan Lek Man bernama Prima, Mahasiswa UGM jurusan hukum, dia bilang kalo kopi jos itu enak soalnya panasnya awet. Jadi, secangkir kopi bisa diminum pelan-pelan sambil ngobrol berjam-jam bersama teman-teman tapi tetap hangat. Enak buat yang beli, kadang nggak enak buat yang jual ya. Hampir sama kasusnya dengan tipe peminum kopi “Si Hemat”, hehehe. Menurut Prima ngopi merupakan kegiatan paling pas buat kumpul-kumpul, apalagi buat anak-anak kost.

Menikmati kopi jos di angkringan Lek Man bersama teman-teman baru Kopling dari Jogja

Terus… Konon kabarnya sih kopi jos di Angkringan Lek Man ini agak beda dari kopi jos di angkringan lainnya. Menurut si ibu empunya angkringan, kopi jos di tempat dia itu pelopor kopi jos di sederetan jalan itu. Spotnya udah ada sejak puluhan tahun, dari jaman bapaknya! Kemudian si ibu juga cerita kalo kopi jos racikannya itu dibuat dari arang spesial. Kenapa spesial? Soalnya si eyang pembuat arang harus puasa selama 40 hari 40 malem dulu untuk membuat arang itu. Katanya si ibu sih, berkat ritual itu kopi josnya bisa ngilangin kembung dan mual. Itu yang nggak dimiliki kopi jos di angkringan lainnya. Well, boleh percaya boleh nggak. Yang penting selama kamu ngerasa kopi jos itu enak, nikmatin aja.

Jadi, kalau kamu belum pernah cobain yang namanya kopi jos, next time kamu ke Jogja, harus banget mampir ke jalan Wongsodirjan dan cobain sendiri! Enggak harus di Lek Man, cobain semuanya juga boleh, asal kuat. Hehehe. Angkringan di sana rata-rata buka dari sore hingga sekitar jam 3 pagi. Jadi banyak waktu untuk nyempetin mampir ke sana. Selamat mencoba.

Kopi Legendaris Jogja!

Karena keterbatasan waktu di Jogja, kopi jos emang jadi tempat persinggahan terakhir Kopling dalam nyicipin coffee shop. Meskipun begitu, selama ngobrol dengan para pencinta kopi di Jogja, Kopling sering banget denger soal kopi yang cukup legendaris di kota budaya ini, yaitu Kopi Blandongan. Menurut orang-orang, Kopi Blandongan ini sangat populer karena selain tempatnya enak buat nongkrong, harganya juga sangat bersahabat. Bayangkan, harganya bisa berada di bawah 6.000 rupiah!! Luar biasa ya?

Warung Kopi Blandongan, Jalan Sorowajan Baru No.11, Yogyakarta

Kalo kamu ke Kopi Blandongan, jangan berharap akan menemukan bermacam-macam kopi hitam dari berbagai penjuru di Indonesia ya, soalnya emang bukan itu yang spesial dari tempat ini. Menunya cukup sederhana, mulai dari kopi hitam (tubruk), kopi susu, kopi susu jahe, dan kopi instan. Tapi sepertinya orang mencari suasana dari warung kopi ini yang nggak bisa ditemukan di tempat lain. Namun selain itu, ada cukup banyak kedai kopi yang setipe dengan Kopi Blandongan. Dua yang juga terkenal di kalangan orang Jogja adalah Legend Coffee dan Kopi Semesta.

Legend Coffee, Jalan Abu Bakar Ali no.24, Yogyakarta

Warung Kopi Semesta, Jalan Abu Bakar Ali no.2

Antara Legend dan Semesta itu katanya beda-beda tipis. Cuma, menurut pengakuan Unggul, seorang mahasiswa dari Jogja yang Kopling kenal dari angkringan Lek Man, ada keunggulan Legend yang sangat menarik. Di sana tersedia banyak mainan, mulai dari permainan kartu, hingga permainan elektronik yang bisa kita gunakan secara gratis. Maka dari itu Unggul dan teman-temannya lebih senang ngopi di Legend.

Yah, apapun kopinya, di mana pun tempat ngopinya, yang penting kita nyaman dan senang. Kan apalagi kegiatan ngopi-ngopi itu sangat identik sama kumpul-kumpul santai bareng teman-teman dekat. Jadi, mau itu di coffee shop, mau di warkop, enggak jadi soal.

Kamu yang pernah ke Jogja udah mampir ke kedai kopi yang Kopling ceritain belum? Atau malah ada yang Kopling belum tau? Kasih tau Kopling dong! Mention kita di @KopiKeliling atau komen di comment box di bawah ya.

About author

Lukisan Tertua di Dunia Ditemukan di Makassar

Setelah para ilmuwan mengambil kesimpulan beberapa saat yang lalu bahwa mayoritas pelukis purba rata-rata perempuan, baru-baru ini mereka menemukan bahwa lukisan-lukisan purba tertua di dunia ...
joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official