Coffee Shop di Jogja pt.1

Setelah sebelumnya Kopling membahas Coffee Shop di Bali, kali ini kita akan sama-sama lihat beberapa Coffee Shop seru di Jogja! Sebagian besar dari listyang akan Kopling bahas ini asal rekomendasinya dari teman-teman Kopling di Jogja. Jadi, jaminan mutu karena memang sudah sangat terkenal di kalangan anak-anak muda Yogyakarta. Yuk kita lihat ada apa aja.

Kopi Item

Sebenarnya ini bukan kedai pertama yang Kopling kunjungi pada saat perjalanan ke Jogja. Cuma mari kita mulai cerita perjalanan kita di coffee shop yang berada di Ruko BBC Plaza, daerah Babarsari ini. Pada saat itu Jogja sedang diguyur hujan, badai lebih tepatnya. Mungkin itu menjadi penyebab kedai kopi yang terdiri dari 2 lantai ini nampak sepi dari pengunjung. Penyebab lain mungkin adalah faktor waktu mampirnya Kopling ke sana. Di hari Minggu siang, di mana setelah dicari tahu lebih banyak, memang bukan jam nongkrongnya anak Jogja. Mereka lebih memilih malam hari. Makanya ketika Kopling perhatiin, jam buka kedai-kedai di Jogja itu cenderung sore.

Saat itu Kopling disambut oleh barista Kopi Item yang bernama Andhika, yang sangat sabar menjawab seabrek pertanyaan Kopling mengenai scene kopi di Jogja, hehe. Mas Andhika cerita kalau kebanyakan pengunjung Kopi Item adalah mahasiswa dan eksekutif. “Kalau di sini kebanyakan dateng buat ngobrol, jarang yang datang khusus buka laptop dan wifi-an”, tambahnya. Mas Andhika cerita banyak mengenai pengunjung setia Kopi Item. Kebanyakan dari mereka sangat tertarik sekali dengan kopi, khususnya profesi jadi barista. Tidak sedikit beberapa dari mahasiswa yang datang ke Kopi Item, akhirnya tertarik untuk belajar menjadi seorang barista. “Kebanyakan memang pengen tau proses membuat kopi, sisanya buat cari uang tambahan untuk jajan”, ujar Andhika.

Latte Art menjadi salah satu “magnet” bagi para mahasiswa untuk kepincut belajar kopi. Awalnya hanya tertarik melihat gambar-gambar di atas secangkir kopi. Kemudian jadi penasaran. Sebagian akhirnya belajar, dan sebagian lagi hanya bisa request digambarkan khusus untuk memberi pesan spesial untuk gebetan. Sambil menemani obrolan pada siang hari itu, Kopling nyobain single origin Toraja, dan Ice Cappuccino. Yang cukup mengejutkan adalah pilihan ukuran cangkir kopi yang tersedia di Kopi Item. Ada ukuran standard dan ada ukuran cangkir ekstra besar yang mereka sebut dengan “Mostro”.  Sebuah pemandangan cangkir (atau lebih tepatnya Mug) yang sudah jarang dijumpai di kedai-kedai kopi Jakarta. Sekarang makin pelit-pelit kopinya! #colongancurhat

Ternyata, Kopi Item tempat nongkrongnya anak-anak komunitas fotografi di Jogja. Hal tersebut semakin dipertegas dengan hadirnya foto model-model berparas ayu yang menghiasi hampir setiap sudut ruangan. Ada satu hal lagi yang menangkap perhatian Kopling ketika mampir ke Kopi Item. Bersandingan dengan menu kopi, ternyata ada menu jasa Palm & Tarot Reading di Kopi Item. Jadwal praktek Tarot itu jatuh di setiap hari Rabu. Menurut mas Andhika, Tarot Readernya berasal dari pengunjung reguler Kopi Item. Hmmm, mungkin sekalian minta dibacain peruntungan untuk gebet salah satu model yang di foto kali yah, hehehe…

Hari tersebut merupakan hari keberuntungan Kopling, karena ternyata owner dari Kopi Item kebetulan sedang ada di tempat. Dia adalah Don Dendron. Selain mempunyai passion di kopi, ia juga seorang photographer. Mas Don ini juga aktif di komunitas barista Jogja yang bernama Barista Istimewa Yogyakarta (BIY). Saat itu Mas Don banyak bercerita mengenai perjalanan Kopi Item yang ditekuninya sejak tahun 2009 ini.

Secara keseluruhan, Kopi Item telah memiliki segala hal esensial untuk menjadi kedai kopi yang hebat. Mulai dari pengunjung yang loyal, barista yang handal, hingga owner yang memiliki passion tinggi untuk membangun dunia kopi di Jogja. Nah, jadi kalau kamu tertarik dan mau belajar tentang kopi, atau sekedar hanya pengen ngopi-ngopi dengan suasana yang seru, kamu bisa mampir ke Kopi Item.

Warung Kopi Sruput

Beda warung beda suasana. Kalau di Warung Kopi Sruput kamu akan mendapatkan suasana dan crowd yang berbeda pula. Posisinya itu menjadi satu dengan tempat makan bernama Dixie (kalo enggak salah ini satu merek dengan yang pernah ada di daerah Kemang). Nah, karena masih satu grup dengan Dixie yang lebih menawarkan aneka ragam makanan, maka biasanya yang nongkrong di sini itu kebanyakan keluarga. Anak mudanya tetap banyak, apalagi di tempat ini (Dixie) suka diadain acara nobar atau enggak akustikan.

Di sini “Kasusnya” sama soal Latte Art. Menurut sang barista Warung Kopi Sruput, Viki Rahardja, banyak pengunjung yang minta dibuatin gambar macem-macem di atas kopi yang mereka pesan. Mulai dari tingkat kesulitan rendah hingga tinggi. Bahkan, sampai ada yang minta dibuatin gambar di meja secara langsung! Jadi sekalian show gitu, gokil! hehehe.

Nah, yang paling unik, yang belum Kopling temuin di tempat lain selama di Jogja waktu itu, adalah menu-menu kopi yang menggunakan rempah (Kopi Wedang). Ada yang pake jahe, ada yang pake palawija, sampe ada yang pake semua a.k.a Kopi Polll. Hal ini tidak terlepas dari faktor pengunjung tipe keluarga tadi. Jadi si anak bisa nyobain kopi yang pake susu, sedang sang ayah/ibu tetap bisa ngopi bareng dengan Kopi Wedang.

Ruangan coffee shop ini tergolong kecil. Bentuknya memanjang, dengan suasana temaram khas cafe, berhias tembok batu bata lengkap dengan jendela-jendela berukuran besar. Walau kecil, tapi kebayar sama suasana yang Homy banget. Kecil-kecil cabe rawit, di Warung Kopi yang berada di jalan Gejayan 40B ini terdapat beragam jenis kopi single origin. Penampakan alat manual brewing seperti Syphon pun ikut mempermanis visual area bar. Jadi, walau tempatnya cukup baru dan berukuran kecil, tapi soal kopinya, Warung Kopi Sruput tergolong serius.

Overall, kalau kamu sedang di Jogja bersama teman-teman, mau makan bareng lalu setelah itu lanjut ngopi enak, Warung Kopi Sruput tempatnya.

Gimana? Asik kan tempat-tempat ngopinya? Kalau kamu ada informasi lain seputar coffee shop di Jogja, atau mau cerita-cerita pengalaman kamu ngopi di dua tempat tadi di atas? Silahkan isi komen di bawah.

Salam sruputh!

About author

Felixitas Citra Wijaya Anggraeni

Terkadang, orang yang kita tuduh sebagai pemalas belum tentu malas sebenarnya. Mungkin karena dirinya terpaksa untuk melakukan hal yang nggak disukainya. Coba minta dia untuk ...
joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official