Cappuccino, Caffe Latte, dan Hal-Hal Yang Kasatmata

Cappuccino adalah keseimbangan rasa antara kopi dan susu, artinya kopi dan susu dalam cappuccino saling melengkapi”

Caffe latte dikenal sebagai cafe au lait dalam bahasa Perancis, cafe con leche dalam bahasa Spanyol, dan milchkaffee dalam bahasa Jerman. Berdasarkan literatur bahasa Itali, caffe berarti kopi, dan latte berarti susu, jadi secara literatur bahasanya, caffe latte berarti kopi susu. Sedangkan cappuccino, tidak ada literatur khusus yang menjelaskan arti dari cappuccino itu sendiri.

Setiap kali kita mencari definisi dari cappuccino melalui google, yang sering kita dapati adalah penjelasan mengenai komposisi dari cappuccino itu sendiri. Banyak sumber menjelaskan bahwa, cappuccino itu terkomposisi dari satu per tiga bagian kopi, satu per tiga bagian susu (yang sudah dipanaskan maksimal pada suhu 70’ C), dan satu per tiga bagian busa susu (milk foam), hasil dari proses frothing atau steaming susu itu sendiri.

Ketika bertandang ke Jakarta Coffee House, Kopling menemukan banyak hal yang membuat sebuah cappuccino disebut sebagai cappuccino, dan caffe latte disebut sebagai caffe latte. Lebih dari sekedar komposisi saja. Berikut adalah hal-hal yang menentukan apakah minuman yang mungkin sedang atau akan kamu pesan hari ini memang benar-benar cappuccino atau caffe latte yang sejati.

Komposisi

Secara mendasar, terdapat perbedaan komposisi antara cappuccino dan caffe latte, dengan asumsi kedua minuman tersebut disajikan pada wadah minuman dengan ukuran volume yang sama dan menggunakan komposisi ekstrak kopi yang juga sama. Pada caffe latte, komposisi susu lebih banyak dengan busa susu (milk foam) tipis. Sedangkan cappuccino memiliki komposisi susu yang lebih sedikit dengan busa susu yang lebih tebal jika dibandingkan dengan caffe latte. Tidak ada suatu acuan khusus yang menyebutkan tentang seberapa tebal busa susu pada caffe latte ataupun cappuccino. Setiap barista memiliki acuan mereka masing-masing dalam menentukan komposisi susu dan busa susu untuk setiap caffe latte dan cappuccino yang akan mereka sajikan. Selama caffe latte yang disajikan oleh seorang barista memiliki busa susu yang lebih tipis dari busa susu cappuccino yang ia sajikan, maka sudah sah rasanya kalau minuman tersebut dikatakan sebagai sebuah caffe latte, dan begitu juga sebaliknya. Jika busa susu yang dibuat oleh barista tersebut untuk menyajikan sebuah cappuccino lebih tebal dari busa susu caffe latte yang ia sajikan, maka sudah sah pula kalau minuman tersebut dikatakan sebagai cappuccino. 

cappuccino-dan-caffe-latte-2

“Definisi cappuccino tidak selalu tentang volume atau komposisinya. Cappuccino adalah keseimbangan antara kopi dan susu, di mana kedua bahan tersebut saling melengkapi.”

Jenis Susu

Tidak ada kriteria khusus yang menyatakan tentang jenis susu apa yang harus digunakan dalam menyajikan sebuah cappuccino atau caffe latte. Setiap jenis susu, baik itu susu segar (fresh milk), susu rendah lemak (low fat milk), susu skim (skimmed milk), susu kedelai (soy milk), susu almond (almond milk), bahkan susu kental manis sekali pun dapat digunakan sebagai campuran dalam menyajikan cappuccino atau caffe latte. Namun, masing-masing jenis susu akan memberikan rasa yang berbeda kepada minuman yang akan disajikan. Perlu diketahui, tekstur susu yang baik untuk cappuccino atau caffe latte harus terdiri dari busa mikro (micro foam), tekstur busa yang lembut, dan berkilau (shiny). Antara susu dan busa susu juga harus tercampur merata, dan merupakan satu kesatuan.

Untuk mendapatkan tekstur susu yang baik, suhu susu setelah dipanaskan melalui proses frothing atau steaming tidak boleh melebihi 70’ C. Suhu susu yang terlalu tinggi akan menyebabkan hilangnya cita rasa manis pada susu yang seharusnya muncul karena proses frothing. Selain itu, suhu susu yang terlalu tinggi akan menghilangkan cita rasa ekstrak kopi dari cappuccino atau caffe latte itu sendiri. Dengan kata lain, cappuccino atau caffe latte yang disajikan tidak akan memiliki cita rasa apa-apa, atau hambar (plain). Dan satu hal lagi yang tidak kalah pentingnya, suhu susu yang terlalu tinggi, akan merusak saraf sensori yang terletak pada lidah saat kalian menyeruput cappuccino atau caffe latte tersebut.

Berat Jenis Ekstrak Kopi

Banyak orang salah kaprah mengenai ekstrak kopi yang digunakan pada caffe latte atau cappuccino. Selama ini, orang selalu beranggapan bahwa kopi yang digunakan sebagai campuran untuk cappuccino dan caffe latte adalah espresso. Tapi, coba kita telusuri lebih dalam lagi tentang espresso ini. Bagi barista Jakarta Coffee House, espresso adalah ekstrak kopi yang memang sengaja disajikan sebagai espresso dan sejatinya keluar dari cerat tunggal (single spout). Espresso yang keluar dari cerat ganda (double spout) tidak dapat dikatakan sebagai espresso. Memang, sampai saat ini masih belum ada definisi khusus yang dapat menjelaskan ekstrak kopi apa yang sebenarnya digunakan dalam campuran cappuccino atau caffe latte. Bagi barista di Jakarta Coffee House, mereka lebih nyaman jika menyebutnya sebagai “ekstrak kopi”, bukan espresso.

Bicara tentang berat jenis ekstrak kopi, tentu ada perbedaan antara berat jenis ekstrak kopi yang digunakan pada espresso dan yang digunakan pada cappuccino atau caffe latte. Pada espresso, berat jenis ekstrak kopinya lebih ringan jika dibandingkan dengan yang digunakan pada cappuccino atau caffe latte. Bukan tanpa alasan kenapa berat jenis ekstrak kopinya berbeda. Untuk menyajikan sebuah espresso, dibutuhkan berat jenis yang lebih ringan, karena espresso tersebut harus dapat dinikmati tanpa campuran lain. Untuk menyajikan sebuah cappuccino atau caffe latte, dibutuhkan berat jenis ekstrak kopi yang lebih berat, karena ekstrak kopi tersebut harus dicampurkan dengan susu. Sehingga dibutuhkan berat jenis yang lebih berat, supaya rasa kopi tidak tersamarkan oleh rasa susu.

Cita Rasa

Cappuccino dan caffe latte memiliki cita rasa yang berbeda. Salah satu penyebabnya adalah dari perbedaan komposisi susu dan busa susu. Dengan komposisi susu yang lebih banyak dan busa susu yang tipis, caffe latte akan memiliki cita rasa yang cenderung milky. Sedangkan dengan komposisi susu yang lebih sedikit dan busa susu yang lebih tebal, cappuccino memiliki cita rasa yang creamy dan foamy (memiliki cita rasa seperti berbusa). Dengan busa susu yang lebih tebal, cappuccino akan terasa memenuhi mulut kalian saat diminum, dan perlahan, busa susu cappuccino yang tercampur dengan susu dan ekstrak kopi tersebut akan megnhilang. Sensasi ini hanya kalian dapatkan jika kalian meminum  cappuccino.

Komposisi susu yang lebih banyak pada caffe latte akan membuat cita rasa ekstrak kopi  tersamarkan. Pada cappuccino, yang memiliki komposisi susu yang lebih sedikit, cita rasa ekstrak kopinya akan lebih terasa jika dibandingkan dengan caffe latte.

Selain itu, cita rasa cappuccino atau caffe latte itu sendiri juga ditentukan dari cita rasa ekstrak kopi yang dicampurkan. Apa maksudnya? Kalau kalian memesan cappuccino atau caffe latte di Jakarta Coffee House, maka kalian akan menemukan cita rasa seperti kacang, coklat, dan syrupy (cita rasa hazelnut yang berpadu dengan karamel) pada minuman tersebut. Cita rasa tersebut muncul setelah ekstrak kopi yang digunakan untuk menyajikan cappuccino atau caffe latte tercampur dengan susu panas hasil dari proses frothing atau steaming. Sensasi cita rasa kacang akan muncul saat pertama kali kalian menyeruput cappuccino atau caffe latte di Jakarta Coffee House. Sesaat setelah itu, saat campuran susu dan busa susu berada di mulut kalian, muncul sensasi syrupy, yaitu aroma hazelnut dan karamel. Dan terakhir, muncul sensasi cita rasa coklat, memberikan keseimbangan cita rasa manis, pahit, dan gurih. Cita rasa ini tentu akan berbeda jika kalian memesan cappuccino atau caffe latte di kedai kopi lain. Masing-masing kedai kopi akan memiliki cita rasa cappuccino atau caffe latte yang berbeda satu dengan yang lainnya.

Crema

golden-ring-crema

Ini dia penampakan golden ring crema (foto: Jakarta Coffee House)

Pernahkah kalian perhatikan pada bagian permukaan minuman cappuccino atau caffe latte terdapat lingkaran coklat atau sering disebut sebagai ring atau crema? Cappuccino atau caffe latte yang baik harus memiliki warna crema yang sama di semua sisinya, atau sering disebut full golden crema atau golden ring crema. Sejatinya, golden ring crema tersebut akan memberikan cita rasa dari ekstrak kopi yang dicampurkan. Golden ring crema akan memberikan sensasi cita rasa yang sama saat kalian meminum cappuccino atau caffe latte pada setiap sisi cangkirnya. Jika warna crema yang tercipta pada satu sisi cangkir tidak sama dengan sisi yang lainnya, maka akan terjadi perbedaan cita rasa saat kalian meminumnya pada setiap sisi yang berbeda warnanya tersebut. Golden ring crema akan tercipta dari tehnik tuang (pouring technique) yang baik. Sebaik apapun tekstur susu yang dihasilkan dari proses frothing, jika tidak diimbangi dengan tehnik tuang (pouring technique) yang baik, maka tidak akan tercipta golden ring crema.

Latte art, merupakan sebuah seni yang sejatinya bukan sebuah keharusan dalam menyajikan sebuah cappuccino atau caffe latte. Bagi barista Jakarta Coffee House, golden ring crema dan cita rasa yang lebih diutamakan. Latte art merupakan sebuah pelengkap atau pemanis yang akan menimbulkan selera minum dari orang yang akan menikmati cappucino atau caffe latte teresbut.

 

Nah sekarang kalian sudah tahu kan perbedaan antara caffe latte dan cappuccino? Minuman apa yang akan kalian nikmati sekarang? Ingin menyesap minuman kopi susu dengan rasa kopi yang lebih kuat atau yang lebih ringan?

Pertanyaan selanjutnya adalah, apa definisi yang tepat untuk sebuah cappuccino?

Artikel ini adalah bagian dari program terbaru Kopi Keliling di tahun 2015, yaitu #CoffeeHopper. Lewat program ini kita akan sama-sama belajar banyak hal seputar kopi lewat perjalanan Kopling “lompat” dari satu coffee shop (atau jenis brand kopi lainnya) ke coffee shop lainnya.

 

Salam sruput!

Banner-Bottom-Jakarta-Coffee-House_fin

About author

joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official