Bagi Hugh Jackman, Kopi Dapat Mengubah Dunia

Hugh Jackman mungkin sudah selesai memerankan Wolverine di film X-Men, tapi aktor ini masih menggunakan kekuatan supernya untuk membantu mengatasi masalah kemiskinan dunia.

Kegiatan kemanusiaan Hugh ini terinspirasi dari ayahnya, Christopher Jackman yang menanamkan nilai memberi melalui pekerjaannya sebagai relawan akuntan untuk amal pada negara-negara berkembang.

Di umurnya yang baru menginjak delapan tahun, Hugh Jackman sudah mulai mensponsori anak melalui World Vision, sebuah lembaga nonprofit yang fokus pada kemiskinan. Lalu, sejak ia menjadi bintang film, Jackman melanjutkan kegiatan filantropinya dengan menjadi ambassador untuk World Vision Australia.

World Vision menawarkan pemberdayaan ekonomi di seluruh dunia melalui kegiatan berbasis masyarakat dan ekonomi mikro. World Vision mencoba memberikan kesempatan kepada mereka melalui pemberdayaan, sehingga mereka yang dibantu tidak terus bergantung pada donasi yang diberikan.

Di tahun 2009, Hugh, istrinya, dan sutradara pergi ke Ethiopia untuk membuat film dokumenter tentang World Vision, ceritanya mengambil tema tentang kopi. Dan saat itu, ia mengatakan bahwa pembuatan film tersebut menjadi nilai tambah bagi kehidupannya. Tentang kopi yang mampu membawa perubahan.

source: blogs.wsj.com

source: blogs.wsj.com

Di Ethiopia dan negara berkembang lainnya, para petani kopi bekerja keras untuk membuat usahanya terus berkembang, mampu menghidupi keluarga dan mendidik anak-anak mereka. Tapi, ada beberapa faktor di luar kontrol petani yaitu tidak mendapat harga yang tepat untuk kerjanya, karena ia bekerja sepanjang hari dengan keuntungan yang sedikit. Hugh Jackman mengerti ini ketika ia bertemu dengan seorang petani kopi, Dukale.

Dukale inilah yang menjadi tokoh di film dokumenter Dukale’s Dream yang ia buat bersama istrinya. Ia tinggal di Yirgacheffe, salah satu bagian dari Ethiopia, bersama istri dan kelima anaknya.

Hugh mulai suka Dukale’s Coffee sejak ia mengerti proses dari awal pembuatannya. Dukale kini memiliki kafe dan petak sawah kecil untuk tanaman kopi dengan 800 pohon. Ia bekerja 10 hingga 12 jam per hari. Setelah Hugh memproklamirkan dirinya sebagai coffee snob karena Dukale’s Coffee dan belajar mengenai metode penanamannya, ia memutuskan untuk membantu Dukale dan komunitasnya.
Saat pulang ke New York, ia berbicara di forum besar United Nations Climate Week untuk mendukung petani seperti Dukale. Di penghujung pidatonya, ia mengatakan secangkir kopi mampu mengurangi kemiskinan global.

source: worldvision.com.au

source: worldvision.com.au

Pada 2011, Hugh membuat Laughing Man Coffee Foundation untuk memenuhi janjinya pada Dukale. Melalui yayasan ini, 100 persen keuntungannya ia sumbangkan untuk mendukung pendidikan dan pemberdayaan komunitas di seluruh dunia.

Hal ini dilakukan Hugh untuk menghidupkan mereka dan sesungguhnya menciptakan mata pencaharian di mana mereka bisa memiliki penghasilan untuk mereka, keluarganya, dan tidak hanya sekarang, tapi untuk generasi yang akan datang.

Lahan milik Dukale kini telah bertambah, pertumbuhan produksi kopinya meningkat, dan anak tertuanya menjadi yang pertama di keluarganya yang lulus dari sekolah.

Sementara, film dokumenter Dukale’s Dream sudah bisa dinikmati oleh khalayak ramai dan secara premiere telah diputar di New York pada 4 Juni lalu. Film ini tidak hanya melihat perubahan hidup Dukale, tapi juga mengambil latar bagaimana pemberdayaan ekonomi dapat menghapus kemiskinan.

Hugh Jackman tahu betul cara memanfaatkan popularitas. Dengan memakai namanya, tentu Laughing Man Coffee Foundation akan lebih terangkat, semakin banyak dikenal orang, dan bisa membantu lebih besar lagi.

About author

joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official