Menuju acara Urban Toy Stage yang akan diadakan oleh Catalyst Arts tanggal 4-5 Maret 2017 di Kuningan City, Jakarta Selatan, mari kita kenalan satu per satu dengan para peserta pamerannya. Kali ini ada Rifky M Isa. Simak wawancara singkat Rifky dengan Kopling berikut ini.
Kopi Keliling (KK): Halo Rifky! Ceritain sedikit dong tentang diri kamu ke pembaca Kopling.
Rifky Isa (RI): Halo… Saya Rifky Muhammad Isa, tapi suka dipanggil sehari-hari Rifky atau Isa, tapi temen ada yang suka panggil Tarang (Jidat), Okep, Owner. Saya pernah kuliah di UPI masuk 2009 lulus 2015, jurusan pendidikan seni rupa. Keseharian saya mengajar ekstra kurikuler dan les private. Saya juga bekerja freelance. Kegiatan lainnya yaaa cukup aktif berkarya menggambar terus lagi senang corat-coret tembok sama rumah orang, nge-custom mainan sama bikin mainan (kalau lagi mood). Sisanya seperti kebanyakan orang beraktivitas biasa (banyak gabutnya padahal ngelamun). Hobi di waktu luang kalau lagi males ngapa-ngapain (bikin karya) dan gabut biasanya saya suka main FIFA/PES, maraton nontonin film-film di laptop, main gitar sambil nyanyi-nyanyi nggak jelas, tidurrr (paling sering), jalan keluar, internetan, dan ngecek feed Instagram sampai bosan hahaha.
KK: Sejak kapan kamu mengenal urban toys dan menekuni bidang ini untuk pengkaryaan?
RI: Mengenal urban toys dari pas baru masuk kuliah, dulu gara-garanya suka beli majalah Babyboss terus ada edisi tentang urban toys. Di situ langsung tertarik. Karena diajarin di kuliah jadi saya sudah punya basic bikin patung terus mulai coba-coba bikin sama teman. Mulai serius bikin urban toys menjelang akhir kuliah buat dijadiin salah satu karya di tugas akhir sama waktu bikin pameran Sotoy di Loubelle.
KK: Apa koleksi urban toys kamu yang paling berkesan? Bagaimana cara mendapatkannya?
RI: Koleksi yang paling berkesan bisa bikin mainan sendiri hahaha. Terus bisa barter-barteran sama teman yang bikin urban toys juga. Kalau koleksi yang beli sih dapet mainannya Devil Robots “Tofu Oyako” dengan harga sangat murah, kebetulan lagi diskon di salah satu mal besar di Jakarta.
KK: Darimana kamu mendapatkan inspirasi dalam berkarya?
RI: Inspirasi berkarya bisa datang dari mana saja, dari hal-hal yang kita sukai tapi kebanyakan dari pengalaman pribadi dan kehidupan sehari-hari. Kalo inspirasi secara visual biasanya sih dapat dari artist-artist lain dengan lihat-lihat di internet atau datang langsung ke pameran.
KK: Siapa seniman atau role model yang menjadi panutan kamu, dan apa alasannya?
RI: Seniman yang jadi role model sih banyak, nggak terpaku sama satu seniman atau artist karena bisa mengambil beberapa hal dari si seniman idola yang buat dijadikan inspirasi dan acuan sebagai visual juga ada yang dari cara kerjanya. Beberapa artist idola saya itu Takashi Murakami, Yoshitomo Nara, Ron English, Arkiv Vilmansa, Alex Solis, Greg Craola Simkins, Kaws, Kid Robots, Devil Robot, Clogtwo, Yellow Dino, Darbotz, Tim Burton, dll.
KK: Apa yang kamu harapkan dalam berkarya ke depannya?
RI: Harapan ke depannya bisa produktif berkarya terus dan menyebarkannya ke seluruh dunia hingga bisa dikenal dan menginspirasi banyak orang!