Menuju acara Urban Toy Stage yang akan diadakan oleh Catalyst Arts tanggal 4-5 Maret 2017 di Kuningan City, Jakarta Selatan, mari kita kenalan satu per satu dengan para peserta pamerannya. Kali ini ada Iky Z. Simak wawancara singkat Iky dengan Kopling berikut ini.
Kopi Keliling (KK): Halo Iky! Ceritain sedikit dong tentang diri kamu ke pembaca Kopling.
Iky Z (IZ): Halo haloo! Nama lengkap saya Muchamad Rizky Zakaria, tapi lebih akrab dengan nama panggilan iky. Kalo pendidikan sih dulu sempet kuliah di Pendidikan Seni Rupa UPI (2009-2014) sekarang lagi lanjut di Magister Desain ITB (2016) dengan fokusnya seputaran karakter desain. Selain lagi sibuk kuliah, saya juga mengajar gambar dan berkarya dalam bentuk tiga dimensi dan dua dimensi. Kalau lagi senggang saya suka mengulik model kit, action figure, dan urban toy pastinya. Oh saya juga senang sepedaan blusukan ke gunung buat refreshing, biar sehat, enjoy, dan nggak membosankan. Hehe.
KK: Sejak kapan kamu mengenal urban toys dan menekuni bidang ini untuk pengkaryaan?
IZ: Sudah dari jaman SMA, terutama pas lagi menggandrungi majalah Babyboss yang sekarang sudah RIP (padahal kece abis ini majalah!). Sejak itu saya sudah mulai tahu tentang urban toy, tapi mulai benar-benar ditekunin sejak 2015 awal pas bareng teman-teman mendirikan SOTOY.
KK: Apa koleksi urban toys kamu yang paling berkesan? Bagaimana cara mendapatkannya?
IZ: Star Weird karya Topztoy, seorang teman dari Thailand. Cara mendapatkannya juga unik banget, soalnya melalui proses barter sama mainan lagi.
KK: Darimana kamu mendapatkan inspirasi dalam berkarya?
IZ: Banyaaakk, hehe. Mulai dari lihat pameran, browsing, ngobrol sama teman, baca buku, dan lain-lainnya.
KK: Siapa seniman atau role model yang menjadi panutan kamu, dan apa alasannya?
IZ: Banyak juga sih, seperti Arkiv, Eko Nugroho, Heri Dono, Pale Horse, Jim Phillips, Robert Williams, Takashi Murakami, Todd Mc Farlane, dan lainnya. Melihat karyanya saja sudah bikin pengen berkarya. Hehehe.
KK: Apa yang kamu harapkan dalam berkarya ke depannya?
IZ: Makin mudah diterima oleh orang banyak, soalnya nggak mudah dan sebentar juga untuk bisa mengenalkan karakter desain sesuai keinginan sendiri ke orang banyak.
