Menuju acara Urban Toy Stage yang akan diadakan oleh Catalyst Arts tanggal 4-5 Maret 2017 di Kuningan City, Jakarta Selatan, mari kita kenalan satu per satu dengan para peserta pamerannya. Kali ini ada Ejjam alias Bedlamorama. Simak wawancara singkat Bedlamorama, dengan Kopling berikut ini.
Kopi Keliling (KK): Halo Bedlamorama! Ceritain sedikit dong tentang diri kamu ke pembaca Kopling.
Bedlamorama (B): Hi! temen kecil sih manggil gue Ejjam, dan gue pakai nama Bedlam untuk membuat karya. Gue sekolah ambil jurusan Arsitektur dan lanjut ambil MBA. Sekarang domisilinya di Bandung. Kalau lagi lowong, biasanya gue developing Creative Visual Studio gue namanya Edith.Lab, diluar itu gue lagi seneng banget ngulik product design bareng temen-temen gue.
KK: Sejak kapan kamu mengenal urban toys dan menekuni bidang ini untuk pengkaryaan?
B: Pertama kena sih sekitar tahun 2007 dari majalah Play Imaginative-Cluttermagz-Juxtapoz ya, gara-gara lagi seneng sama urban art eh taunya di majalah-majalah itu ada juga nih racunnya. Kena deh.
KK: Apa koleksi urban toys kamu yang paling berkesan? Bagaimana cara mendapatkannya?
B: Dunny karya Mr.Kumkum dan Gwen The Corgy karya Eric Noah. Best team mate ever.
KK: Darimana kamu mendapatkan inspirasi dalam berkarya?
B: Mostly dari ngeliat kelakuan anak-anak kecil yang sibuk sama pemikiran tentang dunia menurut mereka.
KK: Siapa seniman atau role model yang menjadi panutan kamu, dan apa alasannya?
B: Futura 2000. Kakek ini tau cara untuk “main” sama anak-anak muda.
KK: Apa yang kamu harapkan dalam berkarya ke depannya?
B: Di tahun ini gue rencananya bikin original sculpt, belum tentu akan direproduksi masal. Mudah-mudahan bisa diapresiasi banyak orang.
Follow Bedlamorama di Instagram: @bedlamorama
Foto: dok. pribadi Bedlamorama
