[LIPUTAN] Mereka yang Mereka-reka

Berawal dari sebuah pertemuan dengan Rukmunal Hakim di sebuah acara yang berlangsung di Dialogue Artspace, tercetuslah acara diskusi santai Mereka yang Mereka-reka bersama Ruth Marbun (Utay) dan Karin Josephine.

Waktu itu, Hakim cerita ke Kopling kalau ia baru saja mengusulkan Utay untuk membuat semacam acara kumpul-kumpul yang isinya menceritakan tentang pengalamannya menyiapkan sendiri pameran As Luck Would Do di Jepang, karena menurut Hakim pengalaman yang Utay dapatkan hampir sama dengan pengalaman seseorang melakukan residensi di sebuah kota asing. Meskipun kedengarannya nggak biasa dilakukan di Jakarta, tapi Utay pun menyambut baik ide Hakim. Mereka berdua sepakat untuk mengajak Karin Josephine untuk ikut menceritakan pengalamannya menyiapkan pameran solo perdananya Terali Memori di Jogja. Kopling membantu persiapan acara supaya baik Utay, Karin, maupun Hakim bisa fokus memikirkan konten yang akan mereka sampaikan.

Acara Mereka yang Mereka-reka diadakan tanggal 1 Juni lalu di Kedai C1No1, Jl Cisanggiri 1 No 1, Jakarta Selatan. Bagi Kopling sendiri, mendengarkan cerita perjalanan seseorang terkadang lebih menyenangkan dibandingkan cerita tentang hasil akhirnya, karena ada banyak banget tips dan trik yang bisa disimpan untuk pembelajaran diri sendiri. Karena itu Kopling juga excited banget waktu tahu baik Hakim, Utay, maupun Karin memang ingin sharing tentang pengalaman mereka ke banyak orang. Mengingat ini konsep acara yang cukup nggak biasa, kehadiran 5-10 orang saat acara saja sudah bagus banget. Yang cukup mengagetkan, ternyata ada sekitar 25 orang yang datang untuk mendengarkan sharing ini.

Kenapa namanya “Mereka yang Mereka-reka”? Karena baik Hakim, Utay, maupun Karin adalah para pengkarya bukan dari latar belakang seni rupa yang memilih jalur pengkaryaan penuh waktu. Ketiganya sama-sama mereka-reka dalam menempuh jalan ini, begitu juga yang dialami oleh Utay dan Karin saat mereka mempersiapkan pameran terakhirnya.

Utay mempersiapkan pameran As Luck Would Do di Jepang bersama dengan satu orang seniman Jepang yang saat ini tinggal di Ubud, Yuka. Keduanya memilih Jepang karena sama-sama mencintai negara ini. Utay berangkat ke Jepang dua minggu sebelum pamerannya berlangsung dan ia mempersiapkan karya-karyanya di sana. Along the way, ia menemukan banyak pengalaman berharga karena itu adalah pertama kalinya ia mempersiapkan pameran di tempat yang sama sekali asing.

Sementara itu, Karin juga baru saja menyelesaikan pameran solo kolase perdananya Terali Memori di LIR, Jogja. Berbeda dari Utay, Karin mempersiapkan semua karya-karyanya dari Jakarta. Intervensi Ditto Yuwono selaku pemilik LIR saat Karin mempersiapkan konsep karya juga mempunyai pengaruh terhadap hasil akhir pamerannya.

Ingin tahu seperti apa cerita lengkap Utay dan Karin di Mereka yang Mereka-reka? Langsung tonton saja di kedua video di bawah ini yuk!

About author

joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official