Tanam Ide Kreasi

Cerita-cerita tentang dunia literasi sebenarnya nggak kalah menarik dibandingkan dunia visual. Ada banyak pembahasan seru yang sebenarnya bisa diangkat, namun terkadang tenggelam oleh berita mayoritas yang lebih disukai. Tersebutlah sebuah nama, Tanam Ide Kreasi, sebuah kantor publisis buku, film, event, dan New Media Publisher  yang memiliki semangat untuk mengangkat kualitas dunia literasi Indonesia, terutama mereka yang karyanya berkualitas namun masih berusaha untuk membangun karir dari kecil.

Apa sih sebenarnya yang dikerjakan oleh orang-orang di balik Tanam Ide Kreasi? Yuk simak obrolan Kopling dengan pendirinya, Amang Suramang aka Scriptozoid aka Damar Juniarto (iya, namanya banyak, tapi orangnya cuma satu kok).

Kopi Keliling (KK): Halo Amang, bisa ceritakan sedikit tentang apa itu Tanam Ide Kreasi?

Amang Suramang (AS): Itu nama kantor publisis buku/film/even dan New Media publisher yang berdiri 3 tahun lalu. Nama “Tanam Ide Kreasi” diambil dari pekerjaan utama kantor itu untuk “menanam ide” dan mereka yang kerja di kantor itu adalah penanam-penanamnya. Ide bisa datang darimana saja, tugas kami “menebar benih” lalu “membajak sawah/ladang” sehingga nantinya “pohonnya berbuah”. Susahnya, ide ini harus ditanam di kepala banyak orang dan buah tidak selalu tumbuh dengan ranum sebaik apapun para penanam bekerja.

KK: Siapa saja yang bergerak di balik Tanam Ide Kreasi? Bisa ceritakan apa background masing-masing?

(AS): Para penanamnya: saya, Arman Dhani, Gery Paulandhika, dan M. Lutfi. Masing-masing punya fungsi dan fokus kerja berbeda. Fokus saya di content planning, Dhani di narrative content, Gery di design content, dan Lutfi di production. Kalau background gak ada yang sama, tapi justru itu asyiknya bisa kolaboratif. Asal kita aja beda, bahasa beda, selera pun beda. Yang nyatuin kita ya di sesi brainstorming. Perbedaan itu justru lebur jadi satu waktu ide berhasil disusun bersama.

KK: Apa saja program rutin yang dikerjakan oleh Tanam Ide Kreasi?

(AS): Kami mengelola secara rutin RumahPembaca.com sebuah platform untuk me-review buku-buku Indonesia. Semacam Goodreads dengan keunggulan konten berbahasa Indonesia. Setiap sebulan sekali, ada kegiatan offline berisi diskusi buku. Terakhir bulan Juli bareng Zen RS, esais di Yahoo Indonesia yang baru meluncurkan novel terbaru. Selain itu, kami mengelola program #Twitteriak yakni acara twit chat, tanya jawab dengan tokoh/narasumber lewat twitter. Kegiatan lain adalah kampanye literasi. Ada banyak kampanye literasi yang kami lakukan, mulai dari Selamatkan Pustaka Jaya, Stop Bakar Buku, NH Dini: Dulu-Kini dll. Bentuk kampanyenya macam-macam, tergantung apa output yang diharapkan.

Itu kegiatan-kegiatan rutin kami di luar pekerjaan yang datangnya dari klien kami seperti sutradara, penulis, penerbit, Production House, dll. yang membutuhkan jasa publisis untuk mengangkat hasil karya mereka agar segera tersebar ke publik. Bedanya kalau dengan klien, kami bekerja sesuai dengan KPI yang diharapkan oleh klien.

KK: Kenapa memutuskan untuk bergerak di bidang literasi?

(AS): Karena gak ada yang mau berkotor-kotor menanam ide. Ini pekerjaan yang paling tidak diinginkan karena sepi apresiasi.

KK: Sebagai publisis, bagaimana cara Tanam Ide Kreasi menyortir penulis? Apakah menerima siapapun yang ingin mempromosikan bukunya atau ada sistem lain?

Sistem sortir kami gampang: yang paling lemah, yang kami bantu duluan. Biasanya yang kesusahan untuk menembus publik, itu yang kami bantu dengan sukahati. Karena kalau penulisnya sudah terkenal, sebetulnya susah-susah gampang. Tapi kalau penulisnya pemula, belum punya nama, tapi karyanya kami yakin berguna, itu susahnya lahir batin.

KK: Di twitter dan di wordpress memakai nama Scriptozoid, apakah sebenarnya ada perbedaan antara Scriptozoid dan Tanam Ide Kreasi?

(AS): scriptozoid! itu nama fiksi untuk organisme paling kecil dalam menulis. Nama fiksi ini lebih dulu dipakai, sebelum kemudian berdiri kantor Tanam Ide Kreasi. Sebetulnya tidak ada perbedaan, sama-sama berangkat dari sesuatu yang kecil lalu membesar. Satunya membiakkan organisme menulis, sedang yang lain menabur benih-benih ide sampai tumbuh besar.

KK: Mungkin bisa ceritakan pengalaman paling berkesan selama mengerjakan program di Tanam Ide Kreasi?

(AS): Waktu kami menangani novel Pulang karya mbak Leila S. Chudori, novel ini berhasil cetak ulang kurang dari 1 bulan. Sampai sekarang, hubungan kami dengan mbak Leila masih terjaga baik. Pengalaman lain, dari program #Twitteriak dengan Pak Raden bisa mendorong lahirnya kampanye “Pak Raden Ngamen”.

KK: Misalnya ada pembaca Kopling yang pengen tau lebih lanjut mengenai Tanam Ide Kreasi bisa mampir ke mana aja sih?

(AS): Sempatkan lihat tanamidekreasi.com atau blog lamanya: scriptozoid.blogspot.com Atau lewat twitter @scriptozoid. Kami sangat terbuka untuk pertemanan.

KK: Apa mimpi besar Tanam Ide Kreasi ke depannya?

(AS): Pertama, menghadirkan buku yang murah buat semua. Kedua, kami mau mengundang Author Convention seperti Comic Con di luar negeri, agar penulis-penulis seperti Neil Gaiman, Paulo Coelho, JK Rowling, Khaled Hossaini dll. datang ke Indonesia agar bisa bertemu dengan para pembacanya di sini secara rutin.

 

Kamu tertarik dengan dunia literasi? Langsung mampir aja ke link di atas!

About author

Melukiskan Cinta dengan Lukisan

Cinta itu perasaan yang paling indah di dunia, lebih indah dari apa pun. Nggak heran, banyak karya seni yang terinspirasi oleh perasaan yang satu ini. ...
joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official