Veronica Deni Ambarwati

Veronica Deni Ambarwati, yang akrab dipanggil Vero, adalah seorang freelance writer yang jatuh cinta dengan dunia seni. Perempuan yang sekarang ini tinggal di Yogyakarta mengawali karirnya bukan di bidang seni, melainkan dengan bekerja di sebuah perusahaan perbankan swasta di Jakarta. Pada tahun 2007, Vero, yang asalnya dari Jogja, memutuskan untuk kembali ke kota kehalirannya karena ia akhirnya menyadari kalau passionnya bukan di dunia perbankan dan Kota Jakarta beserta hiruk pikuknya membuat Vero rindu keindahan kampung halaman.

Dulu, lulusan Sastra Inggris Universitas Sanata Dharma Jogja ini nggak pernah kepikiran untuk menekuni dunia seni, meskipun dari dulu ia memang mencintai dunia ini, terutama seni lukis. Ia juga menyukai semua hal yang berhubungan dengan seni, baik itu seni kerajinan, seni penciptaan, seni tari, seni performance, dan seni lainnya. Karena berada di lingkungan dan memiliki teman-teman yang bergelut di dunia seni visual, Vero menjadi semakin tertarik untuk berkarya di bidang seni. Ia merasa seni visual adalah passionnya dan ia sangat senang melakukan apa yang menjadi hobinya. Ia juga senang karena orang-orang di sekitar, terutama teman-temannya, selalu mendukungnya berkarya dan ketika mengadakan pameran.

Vero suka membuat karya lukis menggunakan kopi. Selain itu, ia juga memanfaatkan bungkus kopi bekas dan biji kopi dalam berkarya. Seniman yang paling menjadi inspirasi Vero adalah Karen Eland, seorang pelukis kopi terkenal dari New Orleans.

Proses kreatif Vero dalam berkarya dimulai dengan mengunjungi pameran lukis, toko buku, internet, nongkrong atau sharing bersama teman. Ketika idenya sudah muncul, ia langsung mencatat di buku, atau jika ia membawa buku sketsa, ia akan langsung membuat sedikit goresan ide. Setelah itu, ia akan langsung menuangkan idenya di media yang akan ia pakai untuk berkarya.

Melalui karya-karya Vero yang banyak memakai media kopi, ia ingin menyampaikan bahwa Indonesia itu kaya akan rempah-rempah dan hasil bumi lainnya, terutama kopi dan kopi yang berasal dari Indonesia. Karena selain aroma dan rasanya yang enak, kopi Indonesia juga sangat inspiratif. Selain bisa dinikmati sebagai minuman, kopi juga bisa dinikmati sebagai karya seni visual saat digoreskan di atas kertas maupun kanvas, jelasnya.

Vero juga suka traveling, terutama ketika ia sedang mengalami artist’s block. Traveling ke tempat baru akan memunculkan kembali energi dan pengalaman baru yang membuatnya merasa lebih rileks dan memiliki inspirasi untuk berkarya lagi.

Karya-karya Vero pernah dipamerkan di pameran tunggalnya yang pada saat itu bertepatan dengan peluncuran bukunya yang berjudul Katakan Cinta dengan Kopi. Pameran tunggal pertama Vero diadakan di Djendelo Coffee Shop, Jogja tahun 2010. Setelah itu, ia menjadi semakin bersemangat untuk berkarya. Di tahun 2011, karyanya pernah dipamerkan di pameran bersama Gallery FFR Jogja untuk acara Drawing Revolution. Selain itu, karyanya juga pernah dimuat di sebuah digital visual art diary MIXMAGZ #3 dengan tema “Hujan” dan MIXMAGZ #5 dengan tema “Tato untuk Semua”. Buat Vero, pameran yang paling berkesan buatnya adalah saat ia melakukan pameran tunggal, karena di saat itulah ia tahu betapa banyak teman dan orang-orang tercinta yang mendukungnya dalam berkarya. Selain membantu proses kreatif, orang-orang tersebut juga menghadiri pamerannya.

Vero mengaku ia sangat suka minum kopi. Baginya, kopi itu ibarat energi di pagi hari. Setiap pagi ia selalu meminum kopi tubruk, dan kopi favoritnya adalah Kopi Mangsi yang berasal dari Bali.

 

Lihat karya-karya Vero lainnya di sini: lovely-coffee-art.tumblr.com

 

About author

Arzena Ersidyandhi

Yang ingin aku komunikasikan lebih ke isi hati sebenarnya, jadi semacam curahan hati hehehe. Iya, karena aku ingin orang tersebut dapat berinteraksi dengan karya-karyaku. Demikian ...
joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official