Niken Dwi Nastiti

“Saya banyak terinspirasi dari sekitar saya. Keluarga, kucing saya, cerita teman, lagu yang saya sukai, pemandangan ketika traveling, wangi tertentu yang membangkitkan memori, film maupun buku. Hal-hal simpel lebih tepatnya. “ – Niken Dwi Nastiti

Meski mengaku baru menggeluti visual art di setahun terakhir ini, namun Niken Dwi Nastiti, kelahiran 11 Maret 1986, sudah mulai suka menggambar semenjak berusia 5 tahun. Dinding rumah kontrakan keluarganya di daerah Tebet pun menjadi kanvas untuk hobinya. Orangtua Niken akhirnya hanya bisa pasrah melihat kreativitas putri mereka dan kemudian mulai membelikan buku-buku gambar untuk dicorat-coret. Semangat menggambar Niken untungnya mendapat wadah di kala Sekolah Dasar, karena sering mendapat pekerjaan rumah dalam bentuk menggambar.

Bagi Niken yang suka baca buku, menggambar dan traveling ini, bakatnya turun dari sang nenek yang gemar menyulam dan sang ayah yang dulu mengajarinya sculpting dengan media sabun batangan dan juga kayu. Menurut Niken ayahnya sangat berbakat dan hingga saat ini ia tidak bisa menandingi kerapihan dan detil yang dikerjakan oleh sang ayah. “For me, he is the truly master of art,” katanya.

Meski senang menggambar, tapi Niken mengambil Manajemen Keuangan di salah satu universitas swasta sebagai bidang studi yang dipilihnya. Seusai kuliah, ia kerap berganti pekerjaan yang berhubungan dengan keuangan. Hanya saja, Niken tidak bisa merasakan passion yang kuat terhadap pekerjaanya. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk berhenti bekerja dan mengambil kursus desain. Untungnya keputusannya ini didukung oleh sang suami dan begitu juga keluarganya. Sekarang Niken bekerja di rumah, meski menurutnya masih dalam skala kecil-kecilan, seperti membantu tugas gambar teman, pitching desain, dan yang tak kalah menarik, membuat kue berdasarkan pesanan kakaknya.

Sepertinya keluarga menjadi sentra kehidupan Niken, terutama sang Papa. Tidak heran jika mereka yang menginspirasi Niken menekuni bidang visual art. Hanya dengan memikirkan mereka, terasa begitu banyak bagi Niken untuk dituangkan dalam bentuk karya.Niken01

Sail Into

“Ada orang yang merasakan sesuatu dari apa yang dilihatnya terlebih dulu. Istilahnya dari mata turun ke hati,” katanya. “Waktu itu saya melihat suatu lukisan sangat sederhana tapi ntah kenapa bikin perasaan sesak hahaha. Saya pikir ini adalah sesuatu yang ingin saya kerjakan, yaitu melukis atau menggambar sesuatu bukan berdasarkan teknik yang rumit atau karakter yang cantik, tapi bagaimana perasaan yang tersampaikan melalui karya saya kepada yang melihatnya.”

Sementara yang menjadi sumber inspirasi bagi Niken untuk berkarya adalah lingkungan sekitarnya, seperti keluarga (tentu saja), cerita teman-temannya, (bahkan) kucing, lagu yang tengah disukainya atau pemandangan saat ia melakukan traveling. Pada intinya hal-hal sederhana bisa menjadi pencetus inspirasi bagi Niken.

Bahkan untuk bekerja Niken memiliki playlist khusus, yang berisi lagu-lagu pilihan tentunya. Sembari berkarya ia akan mendengarkan lagu-lagu dalam playlist tersebut dengan tekun. “Biasanya ketika mendengar salah satu lagu dari playlist tersebut, saya dapat memvisualisasikan apa yang ingin saya lukis,” ujarnya. “Biasanya mood saya saat itu juga mempengaruhi apa yang akan saya gambar berikutnya.”

Niken mengaku tidak punya gaya tertentu, apalagi ia juga baru saja mendalami bidang visual art. Tapi, kalau dicermati karya-karyanya biasanya memiliki pola tertentu, yaitu pemakaian warna-warna seperti ungu, merah muda atau biru, meski kini ia juga mengembangkan dengan memakai palet warna lain. Latar juga penting bagi Niken, sehingga ia selalu mengusahakan setiap karyanya memiliki latar.

Niken03
Beberapa seniman yang menjadi inpirasi Niken dalam berkarya adalah So Youn Lee, Fumi Koike, Hikari Shimoda dan Apak Studio. Yang menjadi paling favorit baginya adaoah Shintaro Ohata. “Kalau lihat karyanya, rasanya tuh mendeskripsikan perasaan saya banget.  Each of it. Dari warnanya, background-nya sampai karakter-karakternya,” seru Niken dalam mengungkapkan kekagumannya.

Niken belum pernah mengikuti sebuah pameran, karena ia merasa minder dan sudah berkomunikasi secara langsung dengan orang lain yang belum begitu akrab. Hal yang sampai saat ini masih dicoba diatasi oleh Niken. Dengan visual art Niken merasa lebih bisa mengekspresikan perasaannya, karena setiap karya Niken adalah personal. Akan sangat menyenangkan bagi dirinya jika di luar sana ada yang menyukai hal yang sama seperti dirinya.

Niken senang sekali meminum kopi. Dulunya. Setidaknya sebelum ia menderita asam lambung yang cukup parah, setiap sehabis meminum kopi. Dan ada cerita lucu soal rasa mual yang dideritanya sehabis minum kopi. Saat merayakan ulang tahunnya bersama sang suami yang pada saat itu belum dinikahinya dan keluarganya, pada saat sesi makan bersama, ia terlihat mual-mual, sehingga menimbulkan kecurigaan. Yang padahal terjadi karena ia baru saja meminum kopi. Meski begitu Niken masih suka meminum kopi, meski tahu penderitaan apa yang akan menunggunya.

Lihat karya-karya Niken Dwi Nastiti lainnya di: blurryspace.tumblr.com

Penulis: Haris Fadli Pasaribu

Film Characters: Then and Now

Seperti yang Kopling sempat bahas sedikit di #ARTickle “Fungsi (lebih) Ilustrasi” mengenai peranan concept artist dalam mengilustrasikan karakter-karakter yang ada dalam film, khususnya film animasi ...
joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official