Dewi Tri Kusumah Handayani, yang sering dipanggil DTK oleh teman-temannya, mungkin adalah salah satu orang yang beruntung. Lewat pengamatan Kopling selama ini, kebanyakan seniman tidak disetujui oleh orang tuanya ketika mereka pertama kali memutuskan untuk menekuni bidang seni visual. Sangat berlawanan dengan DTK. “Kakak dan ayah saya malah menyarankan saya untuk sekolah di jurusan yang berkaitan dengan bidang ini,” katanya senang. Hmm… Berarti orang-orang terdekatnya sudah melihat bakat DTK dari awal yah?
Memang, dari kecil DTK menyukai segala jenis seni, mulai dari ilustrasi, crafting, tari, dan bahkan teater. Meskipun akhirnya hatinya mantap memilih bidang seni visual. Lucunya, pengalaman pertama DTK suka menggambar adalah hasil dari ikut-ikutan temannya. “Waktu SMP, di sekolah saya ada anak baru yang suka banget menggambar. Melihat dia asik banget ngegambar, saya jadi ikutan, eh ternyata jadi keterusan sampai sekarang,” kenangnya.
DTK, yang suka menggunakan teknik crosshatching dan arsiran pensil ini sering banget membuat karya dari pengalaman pribadi, entah itu dari obrolan dengan teman-teman dekat, atau apapun yang kebetulan sedang ia lakukan. “Saya suka gambar monokrom atau menggunakan hanya 2-3 warna. Mungkin style saya ini terinspirasi dari ilustrator Shaun Tan, Maurice Sendak, dan Matias,” kata seniman yang saat ini sedang mencoba mendalami media cat air.
Sering mendapatkan inspirasi dari sekeliling, perempuan kelahiran 1990 ini juga berharap karyanya bisa memberikan inspirasi bagi orang lain di sekelilingnya. Ia juga ingin orang-orang bisa melihat elemen budaya Indonesia melalui karyanya.
Lihat karya-karya DTK lainnya di sini: behance.net/dewi
