Artkelso

Ritchie Ned Hansel, ilustrator yang lahir dan besar di Bogor. Kampung halamannya asri dan penuh memori, “Kalau malem-malem mau ngaji musti ke Langgar, melewati pematang sawah dulu, kalau main sama temen-temen pasti mainan tradisional yang seru dan selalu rame-rame,” kata Ritchie. Waktu kecil Ritchie yang pengen jadi tentara tidak punya keinginan menjadi ilustrator. Menggambar hanya hobi pada saat itu. Beranjak dewasa Ritchie ingin mengolah kemampuan visualnya di IKJ – Desain Grafis. Ritchie ingin kuliah di tempat yang dia bisa merasa nyaman melakukan hal-hal yang disukainya. Pengaruh untuk ilustrasinya datang dari pengamatan lingkungan sekitar, “Sehari-hari gue aja, di rumah kek, di bis kek, internet, bisa apa aja,” kata Ritchie yang punya nickname Artkelso ini.

Ritchie memiliki proses kreatif yang sederhana. Dimulai dengan mengambil kertas, alat tulis, dan langsung eksekusi, “Garis pada ide pertama dan garis pada hasilnya bisa berbeda, suka-suka gue.” Menurut Ritchie, sebuah karya menjadi berbobot ketika mencerminkan kejujuran dari si seniman. Drawing pen, pulpen, dan adobe creative suite, senjata wajib yang musti ada di ruang kerjanya. Dalam waktu dekat Ritchie ingin mengajak anak-anak Kopling buat kolaborasi di Abandoned Trolley Project yang nanti dipamerkan di Perth, Australia.

Volume 3

Karya Ritchie untuk pameran Kopi Kelilingnya yang pertama judulnya “Where’s The Coffee”. Karya ini terdiri dari 22 frame menceritakan kejadian sehari-hari Ritchie sejak awal artist meeting Kopi Keliling 3 hingga menjelang pameran. Di setiap framenya kita bisa melihat beragam kejadian yang menurutnya terjadi setiap Ritchie minum kopi. Jadi where’s the coffee? Kopinya tersembunyi dengan rapih di balik doodle Ritchie.

“Where’s the coffee?” – Bulpen di atas Card Board

Volume 4

Di volume 4 Ritchie hadir dengan karakter khasnya. Di karya yang berjudul “Fuh fuh 1” dan “Fuh fuh 2” Ritchie bermain dengan media recycle, yaitu kardus.

“Fuh fuh 1” & “Fuh fuh 2” – Tinta Cina, Akrilik, di atas Kardus

Volume 5

Masih bermain dengan media kardus, di Kopi Keliling Volume 5 Ritchie membuat dua karya yaitu “Meja Kopi (Coffee Table)” dan “KK5”. Pendekatan yang simpel tentang sebuah meja yang didedikasikan khusus untuk menemani sebuah minuman. Rasanya memang tidak ada meja selain meja kopi atau coffee table.

“Meja Kopi (Coffee Table” – Tinta Cina di atas Kardus

“KK5” – Tinta Cina di atas Kardus

 

Simak video interview dengan Ritchie Ned Hansel di KoplingTV episode 12:

Lihat karya-karya Ritchie lainnya di sini: http://superartkelso.com/

 

Artikel oleh Fadhly Muhammad

 

 

About author

Semangat Kemerdekaan Para Seniman

Dari dulu hingga sekarang, peringatan hari kemerdekaan Indonesia yang jatuh setiap tanggal 17 Agustus selalu diharapkan menjadi simbolisme pembaharuan semangat-semangat para pahlawan Indonesia saat merebut ...
joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official