Arris Aprillo

Arris Aprillo adalah seorang ilustrator yang juga merangkap sebagai musisi dan pengusaha coffee shop. Seni menggoret pensil sudah mulai didalaminya sejak kecil. Ketertarikan Arris dengan komik dan kartun Jepang membuka pintu khayalan menuju dunia visual. Selain menggambar Arris juga mengekspresikan emosinya melaui musik, dia menggandrungi U2, Iwan Fals, dan Radiohead.

Buat Arris, seni visual memberikan wadah komunikasi, karena setiap individu bisa memberikan interpretasinya masing-masing akan suatu gambar. Karya-karya Arris didominasi dengan style surrealism yang sedikit bercampur dengan gaya-gaya lainnya. Ia banyak terinspirasi dari film-film Studio Ghibli, juga karya-karya Alphonse Mucha dan Raden Saleh.

Sebagai seorang pengusaha coffee shop, Arris suka mengajak ngobrol orang-orang yang datang ke coffee shop. Hal ini juga membantunya dalam menghilangkan artist’s block. Pengunjung memiliki cerita atau sudut pandang yang berbeda dalam melihat hal yang sama, kata Arris.

Karya-karya Arris sudah pernah mengikuti berbagai pameran, seperti Space Killers, Kopi Keliling Volume 1, Volume 2, Volume 5, Studiomili’s Poster Parade, Supper Snapshots, Di Kaki Langit Manggar, dan Caffeinated.

Kopi menurut Arris memiliki nilai keanekaragaman yang unik. Berbagai macam orang dari berbagai macam daerah menikmatinya dengan tradisi kebudayaan masing-masing. Walaupun berbeda-beda tradisi, kopi tetap universal dalam urusan cita rasa. Nilai-nilai tradisional ini yang membuat Arris tertarik dengan eksistensi kopi. Dalam pencarian inspirasinya membuat ilustrasi, Arris selalu ditemani oleh secangkir kopi hangat. Ilustrasi menjadi refleksi bagi perkembangan emosinya, buah pemikiran dan apa yang dirasanya. Tradisional dan nilai kebudayaan menjadi dasar tolak ukur Arris sebagai seorang seniman, “Digital itu adalah alat, sama saja dengan pensil. Yang penting bukan gimana ngebuat karya, tapi kenapa lo membuat karya. It’s not how but why,” ujar Arris. Oh ya, kopi favorit Arris saat ini adalah kopi Toraja hitam tanpa gula.

Volume 1

Karya pertama Arris untuk Kopi Keliling mengambil sesuatu yang personal baginya. Profesinya sebagai ilustrator dan juga sebagai pemilik coffee shop membuat kopi menjadi bagian yang sudah tidak terlepaskan lagi dari hidupnya khususnya pada saat brainstorming. Secangkir kopi dapat membuat kita lebih konsentrasi dalam menghadapi masalah. Maka dari itu Arris menggambarkannya dengan visual perempuan yang “memakai” cangkir kopi di kepalanya.

“Brainstorm” – Charcoal, acrylic on plywood

Volume 2

Sebagai seniman, Arris sangat menyayangkan perlakuan pemerintah Indonesia terhadap kekayaan alam negeri. Kopi adalah salah satu produk komoditi terbesar di Indonesia, namun pemerintah tidak memberikan usaha maksimal untuk menjaganya. Salah satu kasusnya adalah perebutan hak atas nama kopi Gayo antara perusahaan Belanda dan orang Aceh. Kasus ini menginspirasi Arris untuk membuat sebuah ilustrasi naturalis berjudul “Coffee Apart”. Arris ingin menunjukkan bahwa nama kopi Gayo telah pudar sebagai identitas kebudayaan Indonesia. “Coffee Apart” terdiri dari 2 frame yang terpisah, ini melambangkan perpisahan antara akar identitas kopi Gayo dengan bangsa Indonesia. Karya ini menggunakan charcoal, akrilik, dan pensil warna di atas karton 3 mili. Karya-karya Alphonse Mucha yang lembut dengan pola-nya yang mengalir natural memberi pengaruh besar bagi Arris. Sebagai seorang seniman, Arris berharap untuk bisa terus berkarya.

“Coffee Apart” – Charcoal, acrylic, color pencil on 3 mm cardboard

 

Simak video interview dengan Arris Aprillo di KoplingTV episode 5:

KOPLING TV | EPS 5 | ARRIS APRILLO from Kopi Keliling on Vimeo.

 

Lihat karya-karya Arris lainnya disini: arrisaprillo.wordpress.com atau arrisaprillo.tumblr.com

 

About author

Hubble Art Gathering by Hubble Scoop

Kalau kamu berlokasi di seputaran BSD dan suka menggambar, yuk ikutan gathering kedua Hubble Art , sebuah komunitas ilustrasi yang diinisiasi oleh Basith Ibrahim, seorang ilustrator dan ...
joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official