Buku-buku Pilihan Resatio Adi Putra

Kalau lagi ngomongin soal penggiat kolase muda di Indonesia, pasti kita akan teringat dengan nama Resatio Adi Putra. Pria kelahiran Bandung ini memang seorang seniman visual yang fokus pada kolase sebagai mediumnya untuk berkarya. Resatio banyak memasukkan unsur mitologi yang membuat karya-karyanya terasa sangat sureal dan imajiner. Di sini, ia mau membagikan beberapa buku yang menurutnya menarik untuk dibaca dan sebagian di antaranya menjadi inspirasinya ketika membuat karya.

Children Picture Book

Maurice Sendak – Where The Wild Things Are

sumber: artmuseumgr.org

“Buku paling populer dari Maurice Sendak, menceritakan seorang anak kecil yang nakal. Moral ceritanya mungkin: nggak apa-apa loh nakal sedikit.”

A.A. Milne – The House at Pooh Corner

sumber: amazon.co.uk

“Buku paling jujur yang pernah saya baca. Menceritakan Pooh dan teman-temannya dengan kelakuan yang ajaib.”

Kate DiCamillo – The Miraculous Journey of Edward Tulane

sumber: amazon.com

“Cerita dari DiCamillo dipadukan dengan ilustrasi Begram Ibatoulline adalah cerita tentang boneka kelinci porcelain yang membuat saya sebagai pembaca seperti berada di dalamnya.”

Edward Gorey – The Gashlycrumb Tinies: A Very Gorey Alphabet Book

sumber: brainpickings.org

“Setengah Tim Burton jauh sebelum Tim Burton menjadi Tim Burton, setengah Edgar Allan Poe, buku ini menampilkan karya khas Gorey sebagai master dari picture book. Ilustrasi dan tulisannya menjadi satu dalam sebuah komposisi yang gelap. Ia nggak yakin buku ini ditujukan untuk anak-anak.”

Neil Gaiman – The Dangerous Alphabet

sumber: neilgaiman.com

“Sebenarnya ide buku ini mirip dengan The Gashlycrumb Tinies: A Very Gorey Alphabet Book, tapi ilustrasi dari Gris Grimly berhasil membuat tulisan Neil Gaiman di buku ini menjadi dark tapi colorful di saat bersamaan.”

Roald Dahl – Revolting Rhyme

sumber: pinterest.com

“Merupakan koleksi tulisan Roald Dahl yang berisikan parodi dari cerita rakyat tradisional, dia membuat interpretasi ulang cerita-cerita tersebut dengan banyak cerita yang di-twist, menjadikan kejutan-kejutan yang menarik.”

Shel Silverstein – The Giving Tree

sumber: goodreads.com

“Baca aja, jago kalau nggak sedih. Saya juga nggak yakin buku ini ditujukan buat anak-anak.”

Antoine de Saint-Exupéry – The Little Prince

sumber: wikipedia.com

“Saya baca bukunya dan menonton film musikalnya yang dibuat oleh Stanley Donen (pembuat film Singin In The Rain). Saya suka aja cerita si Little Prince ini yang seorang anak kecil menjadi selayaknya anak kecil.”

Artist Book

Max Ernst – Une Semaine De Bonte (A Week of Kindness)

sumber: amazon.co.uk

“Novel Grafis yang diselesaikan pada tahun 1930 ini dibuat dengan cara memotong dan membuat komposisi baru dari gambar-gambar novel era victoria, ensiklopedia, dan buku-buku lainnya.”

The Age of Collage

sumber: gestalten.com

Editor: Dennis Busch & Gestalten
Publisher: Gestalten

The Age of Collage is a striking documentation of today’s continued appetite for destructive construction. Showcasing outstanding current artwork and artists, the book also takes an insightful behind-the-scenes look at those working with this interdisciplinary and cross-media approach.

 

Featured image: @resatio

About author

Warisan Gauguin, Dari Hidup yang Ironis

Kamu  merasa nggak dihargai, atau karya-karyamu nggak ada yang melirik? Kamu nggak sendiri. Eugène Henri Paul Gauguin, seorang seniman Post-Impressionist asal Prancis juga mengalami nasib ...
joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official