Art

Lukisan Bernuansa Lembut Yang Menyoroti Isu Lingkungan Hidup

Kalau kita rajin membuka Wikipedia, coba cari daftar masalah-masalah lingkungan hidup dan kita akan menemukan barisan  “masalah” yang cukup panjang. Akan memakan waktu yang cukup panjang pula untuk menelaah satu persatu. Yang pasti, dari sekian banyak isu lingkungan hidup yang terdapat dalam daftar tersebut, umumnya mereka disebabkan karena faktor manusia itu sendiri. Istilah kerennya,  anthropogenic effects on the natural environment atau pengaruh manusia pada lingkungan hidup.

Masalah lingkungan hidup ini menjadi sorotan dari banyak pihak. Tidak hanya para ekologis yang peduli dengan lingkungan hidup, namun seorang seniman juga bisa, yang kemudian direfleksikan dalam karyanya. Contohlah seniman asal Ontario berdarah Italia, Toni Hamel, yang menggambarkan karya-karyanya sebagai “komentar ilustratif tentang kelemahan manusia”.

Untuk itu, taburan minyak dan lateks di atas kanvas merupakan medium yang dipilihnya. Karya-karyanya, yang tampak lembut dipandang, bersumber dari pengalaman pribadi maupun hasil observasinya dari kehidupan di Kanada.

Hamel merupakan seniman yang menekuni bidang antardisiplin dengan penggunaan materi yang beragam dalam karya-karyanya. Ia terutama mengagumi objek daur ulang dan vintage yang kerap digunakan dalam karya instalasi atau seni pahatnya. Namun penggunaan materi semacam ini tidak diutilisasi sekenanya saja oleh Hamel. Tetap harus ada fungsi semantik atau estetis yang dikandung untuk mendungkung maksud dan tujuan karya-karyanya.

Saat ini fokus Hamel memang pada menggambar, namun melukis merupakan bagian terbesar dari kerjanya ke depannya. Seri lukisan terbarunya yang bertajuk Land of Id mungkin bisa menjadi contoh untuk itu. Dalam seri ini ia membuat sebuah pernyataan yang subtil tentang bagaimana kita sebagai manusia memperlakukan dan menyalahgunakankan lingkungan hidup, serta pengaruh yang terjadi akibat dari tindakan yang kita lakukan tersebut.

Seri Land of Id ini menggambarkan interaksi, baik yang bagus maupun tidak, seperti deforestasi, perburuan narwal, dan Hari Arbour, sebuah hali libur dimana orang maupun kelompok didorong untuk menanam dan merawat pepohonan.

Selain kehidupan, baik dirinya maupun orang lain, dan lingkungan sekitar, Hamel mengaku sebagai penggemar berita dan film dokumenter, sehingga juga mempengaruhi karya-karyanya. Bagi Hamel adalah penting bagi seorang seniman untuk memiliki pengetahuan yang luas, terutama isu apa yang tengah berkembang pada saat ini.

Bagi Hamel karya seni harus bisa menjadi saksi sejarah. Melalui karyanya, Hamel ingin membangkitkan kesadaran tentang topik tertentu yang dirasanya perlu untuk mendapat perhatian lebih. Dan seri  Land of Id merupakan contohnya.

Dengan pengaruh seniman-seniman besar, mulai dari kontemprer hingga klasik,  seperti Victor Mann, Adrian Ghenie dan Michael Borremans hingga Velasquez dan  Goya, ia pun melukis dengan penuh gaya. Hanya saja Hamel mengaku jika ia tidak tertarik dengan lukisan yang hanya terlihat indah belaka atau decor art,  melainkan lukisan yang bisa berbicara tentang sesuatu, kaya secara isi, dan bermakna.

Oleh karena itu, dalam seri Land of Id ini Hamel mengekspos sudut pandangnya dengan lukisan-lukisan yang memakai warna lembut dan juga menggunakan satir serta simbolisme, agar maksud dan tujuan bisa tersampaikan dengan baik kepada yang memandang, seperti yang tergambar dalam lukisan paus abu-abu yang distempel dengan logo Seaworld misalnya.

Dengan menghadirkan gambar-gambar yang bertemperamen ringan seperti ini ia berharap karya-karyanya bisa secara positif menginspirasi perubahan dalam sikap kita.

Simak beberapa karyanya di bawah ini:

 

Sumber gambar: hifructose.com

Penulis: Haris Fadli Pasaribu

 

joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official