Art

Keunikan Tanpa Batas Seni Instalasi Interaktif

Seni instalasi itu nggak ada hubungannya dengan pemasangan listrik, melainkan karya seni tiga dimensi yang tujuannya adalah untuk mengubah persepsi ruang. Seni instalasi ini sifatnya bisa sementara atau permanen dan biasanya dipajang di galeri atau museum, atau bisa juga di tempat umum. Instalasi seni semacam ini juga bisa bersifat interaktif, yang artinya pengunjung diperbolehkan berinteraksi dengan seni tersebut melalui sentuhan. Malah kalo nggak ada interaksi, esensi seni tersebut jadi nggak tersampaikan.

Jenis seni ini mulai dikenal pada tahun 1970-an, tapi akarnya sebenernya udah lama banget dan terlihat pada karya-karya Marcel Duchamp dan Kurt Schwitters. Konsepnya sendiri sudah lahir sejak tahun 1960-an, saat seni patung tradisional berubah bentuk.

Ada banyak contoh seni instalasi interaktif unik yang dihimpun oleh Kopling. Simak yuk!

On Space Time

Sebuah galeri di Milan, Italia adalah rumah bagi instalasi aerial di mana para pengunjungnya boleh memanjat sampai ke atas melalui lapisan-lapisan film yang jernih. Seniman yang berperan di belakang semua ini adalah Tomas Saraceno yang memakai tiga lapis film yang jernih untuk menciptakan ruang di atas tanah bagi para pengunjung di galeri tersebut. HangarBicocca namanya.

Para pengunjung yang pengen “bermain” di sana harus mempunyai keinginan untuk berinteraksi, mau bertanggung jawab, dan mempunyai perilaku yang khusus. Berat banget ya kedengarannya? Pengunjung yang nggak nyaman ya silakan menonton teman-temannya dari bawah aja.

Sayangnya, atraksi ini sudah berakhir pada tanggal 3 Februari 2013 kemarin. Tapi akan digelar kembali sebagai proyek pada MIT Saraceno.

Half in the Air in a Given Space

Pertama diciptakan pada tahun 1998 dengan balon-balon berwarna putih, lalu kemudian dimodifikasi selama beberapa kali oleh Martin Creed, seorang seniman asal Inggris. Seperti namanya, instalasi ini merupakan setengah ruangan yang diisi oleh balon udara dan para pengunjung diajak untuk berjalan melaluinya. Kalo di sini mungkin mirip kolam mandi bola yang biasanya ada di tempat bermain anak-anak kali yah.

“Permainan” ini adalah suatu cara untuk merayakan dan mengingat masa kecil, dan dijamin semua orang yang “bermain” di sana akan meninggalkan tempat itu dengan wajah bahagia. Di mana “permainan” ini diadakan? Sayangnya jauh banget. Di New York dan di Cleveland, dan sudah terjadi tahun lalu.

Rain Room

Ini adalah sebuah seni instalasi yang sangat cerdas! “Permainan” ini dihujani pujian saat diadakan di Barbican’s Curve Gallery di London. Didalangi oleh Random International yang berpusat di Inggris Raya, “ruang hujan” ini mempersilakan para pengunjungnya untuk hujan-hujanan tanpa basah. Instalasi ini dibuat di panggung yang gelap gulita dan cuma disinari sebuah spotlight yang besar.

“Ruang hujan” ini lebih dari sekedar pameran, karena memberikan pengalaman psikologis kepada para pengunjung. Ini memang menjadi salah satu tujuan tim yang menciptakannya, yaitu mempelajari tingkah laku para pengunjung saat dikelilingi oleh hujan tapi tetap kering. Iseng banget ya? Intinya, mereka ingin menganalisis hubungan antara manusia dengan perkembangan teknologi.

Drink Away the Art

Di Dresden, Jerman, pernah diadakan sebuah pameran “lukisan” di mana para pengunjungnya dipersilakan untuk meminum lukisan-lukisan itu. Jadi mirip bar gitulah, tapi letaknya di galeri dan minumannya pun digantung dan dibingkai seperti lukisan. Apa yang mereka minum? Tentunya minuman beralkohol yang beraneka ragam.

Kalo kamu seorang peminum, kamu pasti kepingin banget kan ke sini? Hehehe…

Tunnel House

Sebenarnya, bangunan ini sudah dipakai untuk pameran dan kelas seni selama lebih dari 30 tahun dan akan dirubuhkan.

Jadi, sebagai salam perpisahan pada gedung-gedung ini, sepasang seniman setempat, Dan Havel dan Dean Ruck mengubah bangunan-bangunan itu menjadi sebuah seni instalasi yang diberi nama “Inversion“. Mereka menggunakan papan-papan di luar bangunan-bangunan itu untuk menciptakan semacam terowongan. Orang-orang yang masuk ke dalamnya diajak untuk merasakan gimana rasanya masuk ke dalam black hole atau lubang hitam.

Mungkin kamu bisa mencuri ide ini kalau suatu hari nanti kamu ingin merubuhkan rumahmu sendiri. Hehe…

About author

Annisa Ferani

Berbeda dengan kebanyakan seniman/ilustrator yang pernah Kopling temui, Annisa Ferani, yang akrab dipanggil Nisa, baru mulai mendalami bidang seni saat ia kuliah. Perempuan kelahiran 20 ...
joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official