Art

Creative Block & Cara Mengatasinya

creative-block

Bagi seseorang yang bekerja di sektor kreatif, mandegnya sisi kreatif, atau creative block, bukan hanya membuat frustasi, tapi juga bisa mengancam karir. Saat kita bersandar pada sisi kreatif untuk menghidupi diri dan juga membangun reputasi, buntu ide atau enerji untuk melakukannya bukanlah sesuatu yang bisa dimiliki lama-lama.

Tapi semua jenis creative block tidak tercipta sama. Jenis-jenis creative block yang berbeda memerlukan solusi yang berbeda pula. Sesuatu yang sebenarnya sederhana, namun gampang terlupa saat merasakan kebuntuan ide. Berikut ini adalah jenis-jenis creative block yang paling umum menurut Creative Coach by Mark McGuinness dan bagaimana mengatasinya:

Mental Block

Saat di mana kita terperangkap dalam pemikiran sendiri, maka itulah disebut dengan mental block. Kita begitu terperangkap dalam cara yang kerap sama dalam memandang dunia sehingga gagal untuk melihat pilihan lain. Kita membuat asumsi dan meraba masalah dengan premis yang terbatas. Atau kita hanya berhenti untuk bisa berpikir lurus.

Solusi: Kita perlu untuk merubah cara pikir. Pertanyakan asumsi kita, tanyakan pada diri sendiri “bagaimana jika?”, dan adopsi perspektif yang lain. Pergi ke tempat-tempat baru, atau membaca/menonton/mendengarkan sesuatu yang baru. Berbicaralah dengan orang yang biasanya kita suka berbeda pendapat, atau tawarkan sebuah sudut pandang alternatif pada diri sendiri.

Pembatasan Emosi

Pekerjaan kreatif dapat sangat intens dan tidak nyaman. Berhadapan dengan sesuatu yang sulit diraba keberadaannya dan mungkin saja kita akan merasa takut akan apa yang akan kita temukan atau ungkapkan dari  diri sendiri. Mungkin subjek yang tengah kita kerjakan memalukan, menyedihkan atau aneh. Apapun itu, semua ketakutan ini merupakan bentuk lain dari resistensi yang mengarah kepada kecenderungan untuk menunda-nunda pekerjaan.

Solusi: Kita harus berani menghadapi yang terburuk dan melewati sisi lain. Banyak hal yang bisa membantu, seperti kebiasaan, komitmen, dan meditasi. Tapi pada akhirnya kita harus berani mengalami rasa takut atau pedih, atau berbagai perasaan tak menyenangkan lain tadi. Proses ini seperti berenang di kolam yang dingin. Kita bisa langsung menceburkan diri atau bisa juga secara perlahan. Dan cara apapun yang kita pilih, tetap kita akan mengalami rasa dingin. Tapi setelah rasa kaget akan dingin tadi lewat, dan mulai merasa terbiasa, maka kita akan merasa terkejut saat menyadari kalau ternyata rasanya sangat menyegarkan.

Kebiasaan Kerja Yang Tidak Bekerja Dengan Baik

Kita mencoba untuk bekerja dalam cara yang tidak sejalan dengan proses kreatif kita. Kita masuk kerja terlalu dini, terlalu terlambat, terlalu lama, atau malah tidak cukup lama. Kita bekerja dengan keras atau malah sebaliknya. Kita tidak punya waktu santai atau perangsang yang cukup. Atau mungkin kita belum menyiapkan sebuah sistem kerja untuk mengatur hal-hal sepele seperti email, administratif, akunting, dan sebagainya, sehingga mereka kerap mengganggu waktu kerja kita.

Solusi: Istirahat sejenak dari pekerjaan dan cermati ulang dengan baik dimana letak masalahnya. Jika berhubungan dengan email, pelajari sistem baru untuk menangani email. Jika kita tidak memiliki tenaga yang cukup, pertanyakan kepada diri sendiri apakah kita telah bekerja pada waktu yang tepat? Jika kebebasan dalam bekerja justru terasa mengekang, coba temukan struktur dan cara kerja baru. Jika sebaliknya merasa terkekang oleh rutinitas, coba cari cara untuk improvisasi. Tidak ada aturan yang baku. Satu-satunya standar yang baku adalah menilik apakah kebiasaan kerja kita bekerja dengan baik atau tidak. Carilah rutinitas, sistem, atau spontanitas dengan kadar berimbang agar kreatifitas bisa berkembang.

Masalah Pribadi

Kreativitas menuntut fokus. Dan akan susah untuk konsentrasi jika kita tengah menghadapi proses perceraian/melawan ketergantungan narkoba/berselisih dengan sahabat/bersedih karena kekasih/pindah rumah/bertengkar dengan tetangga misalnya. Jika beruntung, kita hanya akan menghadapi satu masalah saja, tapi terkadang banyak masalah datang secara bersamaan.

Solusi: Pada dasarnya ada dua cara untuk menghadapi permasalahan pribadi yang menggangu kerja kreatif ini, yaitu segera selesaikan atau temukan cara untuk terbiasa dengannya sampai akhirnya  berlalu dengan sendirinya.  Untuk opsi pertama kita mungkin perlu bantuan dari ahli, atau dukungan dari teman dan keluarga. Dan rasanya cukup pantas untuk mengambil cuti sejenak dari pekerjaan dalam rangka menyelesaikan permasalahan ini dan membebaskan diri masa depan kita dari jeratnya. Akan sangat membantu jika kita memperlakukan pekerjaan sebagai “pelarian”, sebuah oase akan kontrol dan kepuasan kreatif di tengah kekalutan. Gunakan ritual kreatif kita untuk meminggirkan masalah barang satu atau dua jam setiap harinya. Saat pekerjaan selesai dilakukan, kita mungkin  akan melihat permasalahan pribadi dengan perspektif yang lebih segar.

Kemiskinan

Kemiskinan di sini bukan berarti dalam konteks kurangnya uang, meski tentu saja bisa menyebabkan gangguan dalam mandegnya kreatifitas. Kemiskinan di sini bisa juga berarti miskin waktu, miskin pengetahuan, jaringan kerja yang usang, atau kekurangan alat bantu pekerjaan atau hal-hal lain yang bisa menghalangi untuk melakukan pekerjaan dengan baik dan sebagaimana mestinya.

Solusi: Seperti jenis creative block sebelumnya, ada dua tipe solusinya: entah menyiapkan waktu/uang atau sumber daya lain; atau buat keutamaan dari apa yang diperlukan dan siapkan diri untuk menghadapi tantangan kreatif dengan mencapai sebanyak mungkin target yang telah kita tentukan.

Berlebihan

Kadangkala kebuntuan datang dari kreativitas yang terlalu banyak dan juga terlalu sedikit. Kita telah mengambil begitu banyak tugas, memiliki terlalu banyak ide, atau membanjiri diri sendiri dengan beban kerja dan informasi. Kita merasa kelu oleh pilihan dan kewajiban, atau kelelahan karena bekerja terlalu keras atau terlalu lama.

Solusi: Waktunya untuk pemangkasan beban kerja. JIka kita memiliki terlalu banyak ide, pinggirkan beberapa dan masukan dalam sebuah folder dan kemudian labeli dengan “ditunda”.  Jika kita mendapatkan informasi berlebih, mulai dengan memfokuskan pada waktu kerja yang sudah diatur sebelumnya. Balas email dengan waktu yang telah telah ditentukan. Matikan ponsel, atau simpan sejenak di dalam laci. Percayalah, dunia belum berakhir tanpanya.

Kemandegan Komunikasi

Creative block dapat terjadi di antara orang-orang maupun di antara telinga. Jika kita bekerja dengan tim, ketegangan tak terhindarkan, dan bisa menyulitkan kita dalam memberi performa kerja yang terbaik, apalagi jika ada orang yang dikenal “sulit” di lingkungan kerja. Kadang-kadang kita terkendala oleh perasaan sendiri, membayangkan pekerjaaan yang kita buat akan mendapat ejekan atau kritik pedas dari orang lain. Dan kadang-kadang hal-hal tersebut memang benar terjadi dan kita harus menghadapinya.

Solusi: Ini merupakan saat di mana kreativitas berbenturan dengan keahlian dalam berkomunikasi. Kita harus mahir dalam memahami dan memengaruhi orang yang tepat, terlepas bagaimana sulit atau membingungkannya karakter mereka. Hal ini berarti juga meningkatkan kemampuan kita dalam memberi pengaruh pada orang, marketing, atau networking. Tidak peduli apakah kita pemalu atau introvert, jika ingin sukses, maka kita harus melakukan hal ini. Kadangkala ini adalah tentang bagaimana menerima fakta bahwa kita tidak bisa menyenangkan semua orang setiap waktu, dan mempertebal muka dalam menghadapi penolakan dan kritikan.

About author

joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official