Baik dan Buruk Indahnya Seni Jalanan di George Town, Penang

Apakah kamu pernah atau ingin berkunjung ke Penang? Kalau jawabanmu adalah “iya”, salah satu alasan menarik kenapa wilayah Malaysia ini layak dikunjungi adalah karena street art-nya. Semenjak mural karya seniman asal Lithuania Ernest Zacharevic menghiasi sudut-sudut jalanan George Town, salah satu kota kecil di Penang, kota ini sepertinya tidak pernah sepi pengunjung.

Berawal dari mendapatkan komisi untuk membuat mural dalam rangka George Town Festival 2012, Ernest malah jadi sering bolak-balik Penang untuk membuat mural lagi dan lagi, dan sepertinya sekarang ia pun menetap di Penang ya?

DSC03953

Ide awal proyek mural ini sebenarnya untuk menyulap jalanan Penang menjadi galeri udara terbuka yang dapat dinikmati dan dirasakan siapapun ketika sedang berjalan menyusuri arsitektur klasik Penang. Mural yang dibuat oleh Ernest juga menggambarkan keragaman penduduk kota George Town itu sendiri.

Dari hasil bacaan Kopling di beberapa sumber, diketahui ternyata awalnya Ernest nggak pernah berencana untuk melakukan restorasi muralnya, karena ia ingin karyanya ini memudar seiring dengan berjalannya waktu dan dinamika kota itu sendiri. Tapi, apresiasi penduduk lokal terhadap karya Ernest juga ternyata membantu bertahannya mural ini, karena mereka juga melakukan touch up sebisa mereka lho, termasuk mengganti beberapa properti pelengkap mural yang hilang karena dicuri. Hal ini juga mungkin yang membuat Ernest akhirnya memutuskan untuk melakukan restorasi. Beruntungnya, Kopling sempat melihat sendiri Ernest saat sedang melakukan restorasi salah satu muralnya!

DSC04012

Mural karya Ernest sepertinya memiliki arti yang sangat besar untuk wilayah kecil seperti Penang. Turis yang berkunjung ke sana pun didorong untuk berjalan-jalan menelusuri George Town sambil mencari ada di mana saja mural-mural Ernest berada. Industri turisme meningkat, pastinya. Tapi, di satu sisi hal ini juga memiliki dampak sosial terutama bagi masyarakat lokal. Gentrifikasi pun nggak bisa dihindari. Akibatnya, ada penduduk lokal yang terpaksa pergi dari tempat tinggalnya karena nggak mampu membayar harga sewa yang semakin tinggi karena ada mural Ernest menempel di dinding rumah tersebut.

DSC03980

Hal yang sangat disayangkan, mengingat kejadian ini juga pasti nggak diprediksi oleh Ernest. Ia pun merasakan perubahan yang terjadi di Penang. Seperti yang dikutip dari themalaymailonline.com, menurut Ernest seni itu seharusnya adalah tentang pendidikan dan pendanaan untuk membantu seniman, bukan hanya membangun hotel dan meminta seseorang untuk membuat mural di hotel tersebut. Ia masih merasa banyak bisnis dan institusi yang belum melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Tapi Ernest percaya kalau situasi ini pada akhirnya akan membaik, karena saat ini semakin banyak seniman lokal yang terinspirasi dan melakukan sesuatu.

Perlu ada sedikit sentilan agar seseorang tergerak untuk melakukan sesuatu. Membuat motor yang membuat mereka terus bergerak dan pada akhirnya bisa menciptakan motor-motor lain, itu yang nggak boleh berhenti dilakukan.

About author

When Molecular Gastronomy Meets Coffee

Mungkin istilah “molecular gastronomy“, atau “gastronomi molekuler” masih kurang terdengar gaungnya di Indonesia. Istilah ini sebenarnya salah satu ilmu di dalam teknologi pangan yang mempelajari ...
joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official