Art

6 Tips & Trik Memakai Referensi Fotografi Dalam Melukis

Dalam melukis dengan gaya aliran naturalisme idealnya adalah dengan menghadap objek secara langsung dan kemudian merekamnya dalam bentuk kuasan warna di atas kanvas. Kita harus tekun dalam mengutip setiap detil lanskap di depan dan merekamnya dalam bentuk lukisan.

Namun, ada kalanya, dan tidak ada salahnya, kita menggunakan referensi fotografi untuk melukis dalam gaya atau corak seperti ini. Jika dilakukan dengan nyaman dan benar, cara ini bisa membantu kita dalam menghasilkan sebuah lukisan yang mengagumkan dan mendekati aslinya.

Bukan berarti tanpa kendala pula. Tanpa teknik yang memadai, hasilnya malah akan tidak sesuai dengan apa yang kita bayangkan atau inginkan. Oleh karenanya, coba ikuti beberapa tips dan trik menggunakan referensi fotografi dalam melukis di bawah ini.

  1. jangan lupa saat kita ingin mengtransformasi sebuah foto menjadi lukisan, yang pertama-tama harus dilakukan adalah melihat pemandangannya, orang-orangnya atau komposisi yang menjadi objek foto dengan mata kepala sendiri jika memungkinkan. Cermati lanskap tersebut, buatlah beberapa catatan dalam benak dan ingat dengan baik sken tersebut. Barulah kemudian abadikan dengan kamera komposisi yang diinginkan dengan sehati-hati mungkin.

    sofbksdatsv

    Lanskap Prancis Selatan yang sangat “painting material” (sumber: photos4artists.co.uk)

  2. Saat menggubah sebuah foto menjadi lukisan, selalu ingat konsistensi dalam penanganan akan pencahyaan merupakan kunci untuk sebuah lukisan yang meyakinkan. Jadi lihat baik-baik fotonya dan tanyakan pada diri sendiri, darimana cahayanya datang?

    Contoh lukisan dengan sudut pencahayaan dan komposisi bayangan yang terjaga (sumber: postcardfromholland.com)

  3. Bayangan adalah aspek yang krusial untuk dipelajari saat kita beralih dari foto ke lukisan. Sering kali kita kehilangan cahaya dalam bayangan yang terdapat dalam sebuah foto. Jadi yakinkan untuk menginterprestasi area tersembunyi saat tiba bagi kita untuk melukisanya.
  4. Bahkan saat menggunakan referensi foto, adalah penting untuk mengerdip. Kita akan melihat pola dalam foto yang menjadi referensi kita dan hindari pola yang tak diinginkan di atas kanvas kita.
  5. Melukis dari referensi foto bisa membuat kita lupa bahwa adalah penting untuk memotong secara bijaksana skena yang ingin dilukis. Ini akan membantu kita dalam mengurangi pekerjaan dalam mengkomposisi di atas kanvas. Jika sebelumnya kita mengambil foto dengan konsep ini di benak, maka kita sebenarnya sudah memudahkan proses pelukisan kita nantinya.

    Forest Edge Study, William Hook, 12 x 12, lukisan akrilik (sumber: northlightshop.com)

  6. Kita tidak harus melukis dari foto dengan ukuran besar dan resolusi tinggi. Sebaiknya gunakan foto yang kecil saja dengan resolusi yang rendah pula. Mengapa? Karena ini akan membantu kita untuk tidak tergesa mengerjakan detil. Referensi foto yang kecil dan sedikit tidak jelas akan memaksa kita untuk menyederhanakan dan meredukso apa yang ingin kita gambar.

Jadi, begitulah tips dan triknya. Sederhana saja bukan? Gampang pula untuk diterapkan. Yang paling penting dengan melukis menggunakan referensi foto adalah observasi dan pemahaman, karena proses melukis seperti ini tujuannya bukan sekedar menduplikat saja, tapi menghasilkan sebuah karya lukis yang meyakinkan dan tentunya indah dipandang.

Penulis: Haris Fadli Pasaribu

Japanese Instant Drip Coffee

Drip brewing, atau juga yang disebut dengan nama “filtered coffee” adalah sebuah metode pembuatan kopi dengan cara menuangkan air ke atas bubuk kopi yang bawahnya ...
joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official