Pada tanggal 12-25 Agustus kemarin, Inggris Raya selama 2 minggu bertransformasi jadi galeri seni terbesar di dunia dengan proyeknya yang dikasih judul “Art Everywhere” – yaitu sebuah proyek yang membanjiri seluruh Inggris Raya dengan seni.
Art Everywhere ini adalah impian dari Richard Reed, salah satu pendiri Innocent Drinks, dan dia membanjiri Inggris dengan 22.000 karya seni yang dibuat oleh 57 seniman Inggris. Selama 2 minggu itu, papan reklame dan halte bus di Inggris nggak diisi iklan, tapi lukisan-lukisan. Dan lukisan-lukisan yang dipajang di sana bisa dibeli melalui website, informasinya bisa dibaca melalui aplikasi ponsel yang namanya Blippar.
Yang dipamerin bukan cuma lukisan-lukisan karya seniman masa kini, tapi juga karya-karya yang umurnya udah lebih dari 500 tahun. Menurut pengakuan Reed, dia nggak punya agenda apa-apa dengan membuat proyek ini, murni hanya ingin supaya orang-orang ngeliat karya seni sebanyak mungkin, di manapun mereka berada.
Ide ini berawal ketika Reed pada suatu hari berjalan ke tempat kerjanya di Innocent Drinks melalui Shepherd’s Bush di London. Selama sebulan dalam setahun itu, ada seseorang yang meletakkan sebuah poster yang gambarnya sangat indah. Gambar itu nggak ada judulnya dan nggak ada logonya. Dia juga nggak tau kenapa gambar itu bisa ada di situ, yang dia tau cuma gambar itu sangat cantik di matanya dan membuatnya senang.
Menurut Reed, seni itu harusnya untuk semua orang, di manapun mereka berada. Poster-poster yang dibuat untuk proyek itu diberikan secara gratis, termasuk papan iklannya. Mereka hanya membayar ongkos cetaknya aja. Jadi siapa yang keluar uang untuk ongkos cetak itu? Rakyat. Kalo mereka nyumbang £3, mereka dapet kartu pos. Dengan £30, orang bisa dapet t-shirt yang seperti dipake si Richard Reed di atas. Yang nyumbang £450 dapet cetakan lukisan itu sebesar poster. Jumlah dana yang terkumpul saat itu £35.000. Lumayan banyak ya!
Nggak cuma bisa ngasih donasi, rakyat Inggris juga diajak jadi kurator untuk lukisan-lukisan itu. Mereka diajak untuk milih 50 karya terbaik dari 100 karya yang udah dipilih oleh panitia.
Ini proyek “Art Everywhere” yang pertama dan rencananya mereka akan buat lagi tahun depan. Menurut Sir Nicholas Serota dari Tate, sekarang adalah saatnya untuk membuka galeri lebih luas supaya orang-orang inget bahwa mereka punya museum dan galeri yang sebenernya bisa dikunjungi kapan aja dan gratis.
Tapi sukses nggak sih sebenernya proyek ini, di luar masalah pendanaan tadi? Beberapa orang yang diwawancarai BBC News bilang, lukisan-lukisan itu memang bagus, tapi mereka nggak tertarik untuk beli. Sebagian bilang, mereka nggak suka seni dan nggak ngerti yang dipajang itu gambar apa. Pada akhirnya, sepertinya lukisan-lukisan yang dipajang di papan reklame dan halte bus itu diperlakukan orang nggak lebih terhormat dibanding waktu tempat-tempat itu diisi iklan.
Untuk pencinta seni, tentu proyek ini sangat menyenangkan, tapi orang lain yang nggak suka seni tetap nggak akan peduli. Pada akhirnya memang kembali lagi ke masalah minat dan selera. Nggak gampang memang untuk memuaskan semua lapisan masyarakat, namun kalo dilakukan secara terus-menerus pasti penghargaan orang akan seni bakal semakin meningkat. Yang penting adalah menyadarkan mereka kalo seni itu sebenarnya ada di mana-mana.
Kalo kamu mau ngeliat semua lukisan dan foto yang dipamerin di Art Everywhere, kamu bisa liat di: arteverywhere.org.uk/artworks
Sumber foto: bbc.co.uk
