Hari ini, 8 Maret, seluruh dunia merayakan Hari Perempuan (International Women’s Day). Setiap negara merayakannya dengan rasa hormat, apresiatif, dan cinta kepada para perempuan. Awalnya, perayaan ini dilakukan di beberapa wilayah di Eropa Timur oleh kaum sosialis, namun kemudian di beberapa daerah lainnya hari ini dirayakan seperti Hari Ibu atau Hari Kasih Sayang. Perayaannya lalu berkembang, karena PBB ikut merayakan perjuangan para wanita di seluruh dunia.
Agak mirip dengan sejarah Hari Ibu di Indonesia, di Amerika Serikat pada tahun 1910 Partai Sosialis di Amerika Serikat mengadakan Konferensi Perempuan Internasional (International Women’a Conference) dan didukung oleh seorang perempuan komunis bernama Clara Zetkin. Setiap tahunnya, Hari Perempuan ini mempunyai tema tersendiri, dan untuk tahun 2013 temanya adalah: “A promise is a promise. Time for action to end violence against women.“
Sehubungan dengan perayaan Hari Perempuan ini, Kopling ingin mengangkat kisah-kisah inspiratif tentang ilustrator-ilustrator perempuan. Simak ya!
Martha Sawyers
Di awal abad 20, seorang gadis remaja yang tinggal di Texas, membaca buku yang berjudul “Religion of the Far East” yang berisi gambar-gambar orang-orang dan tempat-tempat yang eksotis. Gadis remaja itu, Martha Sawyers, terpengaruh dan bercita-cita ingin mengalaminya suatu hari nanti. Martha lalu benar-benar mewujudkan keinginannya, dan menggambar semua yang dia lihat selama perjalannya ke Paris, Bali, Penang, Singapura, Sumatra, Jawa, Hong Kong, Shanghai, dan Beijing dan menuliskannya dalam sebuah artikel yang berjudul “Forty Illustrators dan How They Work“. Martha memang mempunyai hati untuk Asia dan orang-orang Asia, dan semuanya dituangkan ke dalam lukisan-lukisan dan gambar-gambarnya.
Setelah menikah, perjalanan-perjalanan Martha tidak hanya berhenti sampai di situ, tapi Martha dan suaminya tetap melakukan perjalanan-perjalanan ke tempat-tempat lain – dan tentunya dia terus menggambar.
Betapa sebuah buku bisa merubah dan menentukan jalan hidup seseorang ya?
Martha Sawyers lahir pada tahun 1902, dan tutup usia pada tahun 1988 – dan selama hidupnya dia telah banyak memberikan cinta kepada orang-orang Asia.
Hong Yi (Red)
Aung San Suu Kyi sering memakai bunga di kepalanya karena pada hari terbunuhnya sang ayah, ayahnya menyelipkan beberapa bunga segar di belakang telinganya sebelum melangkah keluar pintu. Hal inilah yang menginspirasi Red untuk menggunakan 1.000 kuntum bunga carnation yang diletakkan di dalam gelas plastik yang diberi warna merah dalam beberapa gradasi untuk melukis potret sang pemenang hadiah Nobel Perdamaian di tahun 1991 itu. Potret itu besarnya 11,5 x 14,75 kaki.
Sheilah Beckett
Tidak perlu mendapat pendidikan formal di bidang seni untuk menjadi seorang seniman yang hebat, dan Sheilah membuktikannya. Sheilah yang saat ini sudah berusia 100 tahun langsung bekerja selepas SLTA dan pekerjaan pertamanya adalah sebagai tim kreatif di sebuah perusahaan periklanan di Portland. Kemudian beliau pindah ke Los Angeles dan menandatangani kontrak untuk membuat ilustrasi buku-buku seri Gilbert & Sullivan – dan dia terus melakukannya sampai terjadinya perang dunia. Saat itu Sheilah sudah membuat tiga buah buku. Tapi Sheilah tidak berhenti berkarya. Seusai perang dan menikah, Sheila kembali membuat buku ilustrasi untuk anak-anak, juga kemudian dia membuat kartu Natal. Karyanya di bidang periklanan juga kemudian dia lanjutkan. Suami Sheila, J. Frederick Smith, juga seorang ilustrator.
Apa yang membuat Sheila menjadi seorang ilustrator hebat? Tidak lain karena ketika masih kecil, Sheila sangat terkesan dengan sebuah buku dongeng yang dibacanya, yang penuh dengan ilustrasi pangeran dan puteri-puteri cantik. Ketika telah menjadi seorang ilustrator, Sheila ingin anak-anak yang melihat gambarnya juga akan terus mengingat keindahan-keindahan itu dengan nyata dan penih cinta, sama seperti yang terjadi pada Sheila kecil.
Kamu sendiri punya tokoh perempuan yang sangat dikagumi? Kasih tau kita di @KopiKeliling atau comment box di bawah yah.
