Untuk melengkapi artikel-artikel sebelumnya, ada dua jenis minuman kopi yang akan kita bahas kali ini, yang berasal dari dua negara: Senegal dan Meksiko.
Cafe Touba
Yang pertama adalah “cafe touba” yang berasal dari Senegal. “Touba” sendiri adalah nama sebuah kota suci yang biasanya diminum oleh kaum Muslim sejak tahun 1902. Minuman kopi ini diminum dalam upacara-upacara penting di kota Touba tersebut.
Tapi saat ini, cafe touba sudah diminum oleh semua kalangan di Senegal. Bahkan pada masa resesi global di tahun 2009, orang-orang semakin banyak yang minum kopi, termasuk anak-anak, karena kopi di sana termasuk lebih murah dari bahan makanan dan minuman lain. Sejak saat itu, cafe touba semakin terkenal, sampai-sampai sebuah perusahaan minuman kopi raksasa dari Amerika pun membuat cafe touba menjadi salah satu jenis minuman instannya.
Jadi, sebenarnya seperti apa sih cafe touba itu? Cafe touba adalah jenis minuman kopi yang terbuat dari biji kopi segar yang dicampur dengan merica hitam. Kabarnya, merica hitam ini berfungsi untuk menyembuhkan beberapa jenis penyakit. Cafe touba biasa disajikan tanpa susu dengan porsi kecil, mirip espresso, tapi diberi gula dalam jumlah yang sangat banyak. Rasanya memang berbeda dengan minuman kopi lainnya, karena ada rasa pedasnya dan sangat berani. Minuman ini dibuat dengan filter, mirip dengan drip coffee.
Di Senegal, cafe touba banyak dijual di tepi-tepi jalan. Kalau kamu sempat ke Senegal, jangan lewatkan minuman kopi ini. Atau, kamu ingin mencoba membuatnya sendiri?
Cafe de Olla
Berikutnya, ada cafe de olla dari Meksiko. Minuman kopi tradisional asal Meksiko ini biasa disajikan di dalam pot yang terbuat dari tanah liat, dan terbuat dari campuran kopi dengan kayu manis, cengkeh, dan “piloncillo” atau sejenis gula dari tebu yang dibuat menjadi permen karamel. Cafe de olla ini biasa diminum pada saat udara dingin, dan tanah liat yang menjadi penyimpanan minuman kopi ini memberikan rasa khas pada kopinya. Ini caranya:
Sepertinya enak banget ya si cafe de olla ini. Kepengin mencoba? Beberapa orang di Amerika Serikat mengganti “piloncillo” dengan permen coklat yang nggak terlalu manis, dan kabarnya rasanya juga nggak kalah enaknya kok.
Salam seruput!
Sumber foto: au-senegal.com dan beberapa sumber lainnya
