Mereka yang ke Bulan dan Berjiwa Seni

Kita sudah banyak mengenal seniman dengan profesi ganda, entah mereka merangkap bekerja di advertising agency, dokter, akuntan, dan bahkan pemimpin dunia. Tapi bagaimana dengan astronot yang ternyata memiliki darah seni? Kemisteriusan luar angkasa, seperti yang digambarkan di film Gravity, ternyata juga membawa inspirasi bagi banyak astronot!

Karya seni astronot berjudul Fallen Astronaut

Pada suatu hari, seorang seniman asal Belgia, Paul Van Hoeydonck, bertemu dengan seorang astronot, David Scott, dalam sebuah pesta makan malam. Pada kesempatan itu, Paul menyatakan bahwa dirinya ingin membuat sebuah patung dan meminta David untuk meletakkannya di bulan. Tujuannya adalah ingin mengenang para astronot dan kosmonot yang kehilangan nyawanya saat mengeksplorasi ruang angkasa. Patung yang terbuat dari aluminium dan berukuran 8,5 cm itu saat ini masih berada di bulan, dan diberi nama “Fallen Astronaut”.

Karya seni astronot-berjudul-Is-Anyone-Out-There-dan-The-Source-of-Intelligent

Sementara, dalam penerbangan Apollo 12, Alan Bean adalah orang keempat di dunia yang mendaratkan kakinya di bulan. Selama 59 hari di sana, Alan banyak mengamati keadaan sekitarnya, dan sesampainya di bumi, dia melukiskan pengalamannya itu.

Alan adalah seniman pertama di dunia yang menjadi seorang astronot. Sebelum turut serta dalam Apollo 12, dirinya sudah sering melukis selama bertahun-tahun, tapi sekembalinya dia dari luar angkasa, rekan-rekannya sesama astronot menyakinkan dirinya untuk melukiskan pengalamannya di bulan.

Alan pun mengikuti saran teman-temannya dan mengundurkan diri dari NASA pada tahun 1981 untuk mengabdikan seluruh waktu dan tenaganya untuk melukis. Dalam perkembangannya, Alan nggak cuma melukis, tapi juga membuat patung.

Asia nggak mau ketinggalan. Koichi Wakata adalah astronot pertama dari Asia, dan bukan hanya itu, dia juga orang Jepang pertama yang menjadi komando di International Space Station dalam Expedition 39. Saat ini Koichi masih menjalankan tugasnya sebagai seorang astronot.

Astronaut Koichi Wakata

Koichi mendapat gelar dokter di bidang Aerospace Engineering pada tahun 2004 dari Kyushu University dan pernah bekerja sebagai structural engineer untuk Japan Airlines. Meskipun dirinya nggak punya latar belakang pendidikan seni dan bukan seorang seniman, Koichi membuat serangkaian karya seni saat berada di International Space Station. Dengan menggunakan microgravity dan beberapa lampu LED, Koichi membuat foto-foto yang sangat menarik.

Astronaut Takuro Osaka

Ide ini sebenarnya ditirunya dari seorang seniman lainnya, Takuro Osaka, yang memang sering membuat karya serupa. Kedua karya mereka sama-sama memanfaatkan keadaan hampa gravitasi.

Karya seni astronot

Astronot lainnya yang pernah membuat foto yang sangat indah selama bertugas adalah Don Pettit, dan serial foto ini diberinya nama ISS Star Trails. Berbeda dengan Koichi, Don mengambil gambar-gambar bintang dan kosmos.

Karya seni astronaut karen nyberg

Seorang astronot perempuan, Karen Nyberg, membuat sebuah boneka dinosaurus untuk putranya yang bahannya terbuat dari benda-benda yang ditemukannya saat bertugas di luar angkasa.

Dan yang terakhir, seorang astronot yang berasal dari Kanada, Chris Hadfield, pernah menuliskan sebuah lagu di luar angkasa, dan lagu itu diberinya judul “Jewel in the Night”.

Sepertinya, yang belum ada adalah astronot yang puitis dan menulis puisi di luar angkasa ya? Eh, atau kamu pernah menemukannya?

 

Sumber foto: thecreatorsproject.com dan beberapa sumber lainnya

Menciptakan Ilusi dengan Anamorfosis

Kata “anamorphic” berasal dari kata “anamorphosis”, yaitu proyeksi yang terdistorsi dengan menggunakan alat tertentu. Dalam Bahasa Yunani, “ana-“ berarti “kembali” atau “lagi”, sementara kata “morphe” ...
joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official