Manusia-Manusia di Dinding

Nyoret-nyoret tembok itu bukan perbuatan terpuji. Bahkan di beberapa negara seperti Singapura, kegiatan coret-mencoret ini tergolong vandalisme dan bisa masuk ke penjara. Tapi kalo nggak asal nyoret dan mempunyai nilai seni (seharusnya) sih nggak masalah ya? John Fekner, seorang seniman yang sangat tertarik pada street art atau seni jalanan ini pernah bilang bahwa semua seni di jalanan yang bukan graffiti adalah street art.

Kebanyakan orang membuat seni jalanan ini karena mereka biasanya adalah aktivis yang mempunyai pesan-pesan khusus yang ingin mereka sampaikan. Kenapa harus di jalanan? Simple. Orang banyak lalu-lalang di jalanan setiap harinya, otomatis mau nggak mau mereka akan terpaksa “ngebaca” kritik sosial atau politik dari para seniman tersebut. Tapi nggak semua street art itu bermuatan pesan politik sih. Di beberapa kasus, para seniman ini cuma kepingin memamerkan karyanya aja. Semacam ruang pamer gratis gitulah. Nggak sedikit “seniman jalanan” ini yang udah mendapat perhatian dunia, dan karya mereka juga akhirnya masuk ke museum atau galeri.

Di beberapa negara di dunia, Pemerintahnya malah nyedian lahan khusus buat para seniman jalanan ini. Yang terdekat dengan kita adalah Malaysia. Di Georgetown, Penang, situs khusus untuk street art ini didukung oleh Pemerintah setempat dan bahkan udah masuk ke dalam daftar UNESCO. Kepingin tau tepatnya di mana? Chulia Street, deket Khoo Kongsi. Banyak wisatawan asing yang ke sini buat foto-foto di depan dinding-dinding yang udah dilukis itu.

Street art ini juga ada konferensi tahunannya dan udah terjadi sejak tahun 2009. Living Walls namanya. Jadi, jangan menganggap seni ini seni yang nggak dianggap ya. Hehe…

Salah satu perwujudan dari street art ini adalah mural – seni melukis di dinding. Biasanya di atas permukaan dinding yang luas dan permanen. Mural ini udah ada sejak jaman Paleolitikum dan banyak ditemukan di kuburan-kuburan di Mesir juga. Di jaman modern, bentuk mural yang paling dikenal orang adalah “fresco” yang menggunakan cat dengan bahan dasar air. “Fresco” ini berasal dari bahasa Italia yang artinya “segar” atau “fresh”. Ya karena menggunakan cat dengan bahan dasar air tadi.

Ada seorang pelukis mural yang menarik perhatian Kopling nih. Anders Gjennestad, atau yang lebih dikenal dengan Strøk, namanya. Anders ini berasal dari Norwegia dan “kanvas” pilihannya biasanya adalah dinding yang udah berkarat, kaca, dan lain-lain. Foto-foto ini adalah karyanya yang baru-baru ini dibuat di kota Porsgrunn, Norwegia.

mural1mural2

Anders membuat karyanya berdasarkan foto-foto yang dijepretnya sendiri. Orang-orang ini nggak tau dirinya difoto. Anders membiarkan orang-orang yang menikmati karyanya ikutan mikir: Mau kemana orang-orang itu, dan apa yang akan mereka lakukan selanjutnya?

Menarik ya? Seni yang nggak masuk galeri atau museum itu bukan berarti jelek lho. Dan bukankah tujuan utama sebuah karya seni itu dibuat untuk dinikmati dan bukan sekedar dikoleksi?

Berkunjung ke Studio Para Seniman Ternama

Tempat kerja kita itu penting banget buat mendukung kreativitas dan produktivitas kita. Tempat kerja yang nggak nyaman tentunya akan membuat kita (semakin) malas-malasan bekerja. Ruang ...
joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official