Main-Main di Taman Buatan

Beberapa waktu lalu, tepatnya hari Jumat tanggal 21 September 2012, Kopi Keliling ikut meramaikan acara Park(ing) Day yang diadakan di Kemang89. Acara yang awalnya diprakarsai oleh The Volume Fatory, sebuah kelompok yang terdiri dari desainer, dosen, mahasiswa, dkk, yang membahas isu-isu kehidupan urban gitu, akhirnya menggandeng beberapa komunitas seperti Indonesia Berkebun, Belajar Desain, dan juga Kopi Keliling untuk menyukseskan acara Park(ing) Day yang sudah 2 tahun terakhir diadakan di Indonesia.

Acara Park(ing) Day versi Kemang ini diadakan di area parkir gedung Kemang89 yang berada di jalan Kemang Raya. Seharusnya acara dimulai sejak pukul 15.00 WIB, namun karena satu dan lain hal acara jadi sedikit terlambat. Pada saat persiapan pun peserta Park(ing) Day sempat dibikin deg-degan karena hujan yang mulai merintik. Namun akhirnya langit cerah kembali muncul secara ajaib sehingga acara dapat dibuka oleh Sigit Kusumawijaya dengan kata sambutan di depan teman-teman yang sudah duduk manis di tangga Kemang89.

Awalnya Kopling sempat kaget ketika acara Park(ing) Day seakan berubah menjadi ajang presentasi dari para perwakilan komunitas yang berpartisipasi hari itu. Maklum, kebiasaan Kopi Keliling membuat acara yang ringan-ringan saja membuat sedikit canggung saat itu apalagi ketika Raymond Malvin, sebagai perwakilan Kopi Keliling pun jadi ikutan sumbang bicara di “panggung”. Namun suara yang dibawa pada hari itu sangatlah penting bagi warga kota besar seperti Jakarta. Lahan publik lebih banyak “dimakan” oleh kendaraan, baik sebagai lahan parkir maupun jalan raya.

Yah, ini kenyataan yang sangat terasa bagi yang hidup di Jakarta. Salah kaprah tersedianya “ruang publik” dalam rupa pusat perbelanjaan yang megah seharusnya tidak menjadi solusi bagi kehidupan masyarakat Jakarta. Seharusnya ruang publik itu dalam bentuk taman, trotoar, perpustakaan, dan lain sebagainya. Perbandingan antara ruang publik yang tersedia pun jumlahnya semakin tidak seimbang. Maka dari itulah teman-teman dari The Volume Factory mengadakan acara Park(ing) Day ini sebagai sarana komunikasi pada publik mengenai permasalahan yang terjadi.

Walau tidak berhubungan langsung dengan wacana tersebut di atas, Kopi Keliling hadir memberikan dukungan kepada teman-teman Volume Factory dalam bentuk pameran mini yang mengusung tema “Taman Sebagai Ruang Main”. Karya yang berhasil dikumpulkan melalui online submission tersebut sebanyak 52 karya. Cukup banyak untuk rentang waktu yang diberikan hanya sekitar 2 minggu saja. Ternyata banyak sekali teman-teman di luar sana yang mau mendukung kegiatan ini lewat karyanya.

Yang gak kalah seru adalah tanaman-tanaman dan hasil kebun yang dibawa khusus oleh komunitas Indonesia Berkebun pada hari itu. Mulai dari bayam, apel, hingga beragam makanan yang telah diolah dari kebun, hadir di booth Indonesia Berkebun. Ada yang bisa kamu ambil secara gratis, dan ada juga sayur mayur organik yang bisa kamu beli dengan harga yang dijamin jauh lebih murah daripada di supermarket.

Acara yang menurut jadwal seharusnya selesai pukul 6 kurang berlanjut hingga malam hari. Hadirnya pop-up cafe dari Toodz House yang menjual beragam jenis minuman kopi super enak dengan harga yang cihuy pada hari itu membuat pengunjung yang datang betah duduk berlama-lama di taman buatan tersebut. Overall, Kopling merasa cukup senang dapat mendukung acara Park(ing) Day Kemang ini. Apalagi semakin malam semakin banyak teman-teman yang bergabung untuk ngobrol bareng Kopling sambil menyesap kopi nikmat. Hmm, jadi pengen bikin acara serupa deh, abis kalau harus nunggu tahun depan untuk acara Park(ing) Day berikutnya bisa keburu lupa ya sama message-nya hehehe.

Nantikan artikel showcase karya-karya pameran mini ‘Playground’ dalam waktu dekat!

 

About author

Dua Minggu Untuk Selamanya

People don’t change. Tapi, ketika ada hal besar yang terjadi dalam hidupnya, manusia pasti akan berubah. Hal itulah yang dialami oleh seorang pematung asal Montreal, ...
joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official