Kisah Richard Dadd yang Tragis

Mungkin di antara kita belum banyak yang pernah mendengar nama Richard Dadd. Dadd ini sebenarnya adalah seorang pelukis yang sangat terkenal dari Inggris, pada era Victoria. Karyanya kebanyakan tentang peri, orang kerdil, dan mahluk-mahluk ajaib lainnya. Dan karya-karya terbesarnya itu lahir di… rumah sakit jiwa. Menarik kan? Yuk, kita teruskan ceritanya.

richard-dadd

Dadd lahir di Chatham, Kent pada tahun 1817. Ayahnya adalah seorang ahli kimia, dan Dadd sudah suka melukis sejak kecil. Pada usia 20 tahun, Dad masuk ke Royal Academy of Arts dan mendapatkan medali karena prestasinya dalam melukis pada tahun 1840. Terbukti, Dadd ini memang pelukis yang sangat berbakat.

Pada tahun 1842, Dadd dipilih untuk melakukan perjalanan keliling Eropa, sampai ke Yunani, Turki, dan Selatan Siria. Perjalanan ini berakhir di Mesir. Pada tahun itu, di akhir perjalanannya ketika sedang melintasi Sungai Nil dengan perahu, tiba-tiba kepribadiannya berubah. Dia menjadi delusional dan kasar. Dadd percaya, bahwa dirinya kemasukan roh Osiris, seorang dewa Mesir. Dokter sendiri awalnya mengatakan bahwa penyebabnya adalah karena udara Mesir yang terlalu panas untuk Dadd.

Saat kembali ke Inggris pada tahun 1843, Dadd dibawa keluarganya ke sebuah desa di Cobham, Kent. Dadd kemudian merasa yakin bahwa ayahnya adalah Iblis yang sedang menyamar, karenanya dia membunuh sang ayah dengan pisau, lalu melarikan diri ke Paris. Dalam pelariannya, Dadd juga mencoba untuk membunuh seorang turis dengan pisau silet, tapi kemudian dapat dicegah oleh pihak yang berwajib. Dadd lalu mengakui bahwa dirinya memang pembunuh ayahnya, dan dibawa pulang ke Inggris. Sesampainya di negaranya, Dadd dimasukkan ke rumah sakit jiwa. Dokter lalu menduga bahwa Dadd menderita paranoid schizophrenia, seperti kedua saudara kandungnya. Di sanalah ia melanjutkan hobi melukisnya.

kb-Dadd-Richard-The-Fairy-Fellers-Master-Stroke1

dadd1a

Ternyata, lukisan-lukisan Dadd semakin luar biasa selama dia berada dalam perawatan di Broadmoor Hospital. Salah satunya adalah lukisan yang berjudul “The Fairy Feller’s Master-Stroke”, yang dibuatnya antara tahun 1885 dan 1864. Selain itu, juga ada 33 lukisan cat air yang dibuatnya dengan judul “Sketches to Illustrate the Passions”, yang antara lain terdiri dari “Grief or Sorrow”, “Love”, “Jealousy”, “Agony-Raving Madness”, dan “Murder”. Selain itu, Dadd juga banyak melukis tentang kapal dan pemandangan alam. Antara lain yang berjudul “Port Stragglin”.

Dadd mendekam puluhan tahun dalam rumah sakit jiwa, tetap melukis, dan akhirnya meninggal pada tahun 1886 karena penyakit paru-paru. Tragis, memang.

Lalu, apa warisan Dadd bagi dunia?

“The Fairy Feller’s Master-Stroke” menjadi inspirasi bagi Queen yang menuliskan lagu dengan judul yang sama. Kalo dulu Kopling pernah cerita bahwa ada karya seni yang terinspirasi dari karya sastra, nah, lukisan-lukisan Dadd justru hadir di beberapa novel, seperti “The Witches of Chiswick” karya Robert Rankin, “The Wee Free Men”, karya Terry Prachett, dan “The Hum and the Shiver” karya Alex Bledsoe. Masih banyak lagi buku yang lahir karena terinspirasi oleh kehidupan Dadd.

dadd7a

Lalu pada tahun 1987, sebuah lukisan cat air karya Dadd yang berjudul “The Artist’s Halt in the Dessert” ditemukan oleh Peter Nahum dari BBC. Lukisan itu dibuat Dadd berdasarkan ingatannya ketika melakukan perjalanan ke Timur Tengah. Saat ini, lukisan itu menjadi milik British Museum, setelah dibeli dengan harga £100.000.

Dalam kegilaan, terkadang seseorang malah bisa menghasilkan karya terbaiknya. Tapi jangan sampai kamu menjadi terobsesi menjadi gila ya.

Sumber gambar: artmagick.com dan beberapa sumber lainnya

joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official