People don’t change. Tapi, ketika ada hal besar yang terjadi dalam hidupnya, manusia pasti akan berubah. Hal itulah yang dialami oleh seorang pematung asal Montreal, Kanada, Maskull Lasserre.
Pada bulan Maret 2010, Maskull yang adalah bagian dari Canadian Forces Artists Program, mendarat di Kandahar, Afghanistan. Dia sama sekali nggak menduga bahwa tinggal selama dua minggu di daerah zona konflik mengubah pandangannya terhadap hidup dan seni. Saat meninggalkan Montreal, Maskull memang sedang mempunyai masalah dalam kehidupan pribadinya dan pekerjaannya, sementara semua karyanya dibuatnya berdasarkan kejadian-kejadian yang dialaminya. Karenanya, Maskull selalu mencoba untuk meluangkan waktu sebanyak mungkin untuk mengkurasi kehidupannya sendiri ke tempat-tempat dan situasi-situasi yang menarik. Baginya, Afghanistan adalah tempat yang paling menarik yang pernah dikunjunginya. Menurutnya, karyanya membukakan pintu baginya ke tempat-tempat asing yang belum pernah dikunjunginya, jadi meskipun dia nggak pernah tertarik dengan kemiliteran, dia nggak keberatan untuk datang ke Afghanistan ketika itu.
Maskull sama sekali nggak punya persiapan apapun ketika memasuki daerah perang, dan dia bahkan nggak sempat mengadakan riset. Dia menyerahkan semuanya kepada nasib, karena menurutnya, kalau dia terlalu tahu apa yang ada di sana, dia kan terperangkap di sebuah “kotak” dan waktunya selama 2 minggu di Kandahar akan terbuang sia-sia. Menurut Maskull, nggak ada hubungan antara apa yang kita ketahui dengan kenyataan di luar sana. Hanya warna dan suaranya saja yang mungkin sama.
Sesampainya di sana, ternyata dia mengalami kehidupan yang sangat penuh dengan rasa tertekan dan rasa cemas, tapi dia Maskull berhasil untuk beradaptasi dengan keadaan di zona perang itu. Dia tidak punya pilihan lain, kecuali berusaha untuk beradaptasi. Dan ketika dia kembali ke Montreal, dia menjadi manusia yang baru. Hal-hal sepele dalam hidup menjadi lebih penting baginya. Dia jadi menyadari bahwa manusia itu bisa jadi yang terbaik, sekaligus jadi spesies yang terburuk. Persepsinya berubah sudah, dan perubahan itu menjadi perubahan yang permanen.
Perubahan itu dapat kita lihat pada karya Maskull Lasserre yang terakhir.
Apa perasaanmu ketika melihat foto-foto di atas?
Website: maskulllasserre.com
