Bukan, bukan nama teluk. Kita lagi nggak belajar geografi. Gibraltar yang akan kita bahas kali ini adalah jenis minuman kopi. Beberapa orang menyebutnya mini-latte, tapi ada juga yang mengatakan bahwa Gilbraltar ini adalah macchiato dalam ukuran besar.
Nama Gibraltar ini berasal dari James Freeman, pemilik Blue Bottle Coffee, sebuah coffee shop yang terkenal di San Francisco. Awalnya, James ini membuat latte dalam ukuran kecil dan menuangkannya ke dalam gelas-gelas murah berukuran 5 ons. Nah, gelas-gelas ini buatan sebuah pabrik gelas di Ohio yang bernama “Gibraltar”. Akhirnya, baik James maupun para pelanggannya menyebut kopi ini dengan nama “Gibraltar”.
Gibraltar ini sebenarnya mirip dengan Cortado, sebuah minuman kopi dari Spanyol yang terdiri dari espresso dan susu hangat di atasnya dengan perbandingan 1:1 atau 1:2. Di Kuba, Cortado ini disebut “cortadito” dan sudah bermigrasi ke Miami sejak lama, sebenarnya, karena dibawa oleh para pendatang dari Kuba sekitar tahun 60-an. Jadi nama Gibraltar ini hanya dikenal orang-orang di luar Miami. “Cortar” sendiri artinya dalam bahasa Spanyol adalah “memotong”.
Cortadito biasa di negara asalnya disajikan dengan gelas khusus, yang dasarnya dan pegangannya terbuat dari logam. Variasinya adalah cortado condensada, cafe con leche condensada, bonbon (ketiganya adalah espresso yang dicampur dengan susu kental manis) dan leche y leche (dengan susu kental manis dan krim di atasnya). Sampai hari ini, orang-orang Kuba masih meminum kopi ini karena sudah menjadi bagian penting dari budaya mereka sehari-hari.
Dalam bahasa Catalan, Cortado dikenal dengan nama “Tallat”, “Ebaki” dalam bahasa Basque. Sementara orang Portugis menyebutnya dengan nama “Pingo” atau “Garoto”. Orang Prancis menyebut minuman ini dengan nama “noisette”.
Di Amerika sendiri, minuman ini kadang nggak ada di menu, jadi kita harus langsung minta dibuatkan oleh baristanya. Gibraltar adalah salah satu minuman kopi yang saat ini banyak digilai oleh orang Amerika.
Bagaimana reaksi para penggemar kopi di luar Amerika, seperti London, misalnya? Mereka mengatakan bahwa Gibraltar ini adalah cara orang Amerika merusak keaslian cappuccino, dan tidak ada uniknya sama sekali.
Ah, ternyata kopi itu nggak ada ubahnya sama agama ya? Ketika ada yang baru, langsung dibanding-bandingkan dengan yang tradisional dan dianggap sesat. Atau, seperti penggemar sepak bola?
Sefanatik itulah penggemar kopi, ternyata.
Sumber gambar: realfoodies.com dan beberapa sumber lainnya
