Hari Kamis tanggal 10 May lalu Kopling ikut serta dalam acara Pecha Kucha Volume 11. Buat yang mungkin belum tau, jadi Pecha Kucha Jakarta sebuah adalah acara yang diadain oleh Maverick yang intinya menghadirkan narasumber-narasumber untuk presentasi dengan hanya menggunakan 20 slides. Jadi pastinya padet, gak banyak basa basi, dan langsung kena sasaran.
Kondisi Jakarta malam itu membuat Kopling sedikit telat sampai di fX Sudirman. Yang sedang presentasi ketika Kopling sampai lokasi adalah Beng Rahadian dari Akademi Samali. Seperti biasa Beng menghadirkan informasi terkini mengenai dunia komik Indonesia dan kegiatan-kegiatan yang pernah dan akan diadakan oleh Akademi Samali.
Beng lagi cerita tentang komik Indonesia dan Akademi Samali
Pengunjung Pecha Kucha Vol.11
Selanjutnya ada Haryadhi yang bercerita mengenai perjalanan karirnya di dunia design. Nah setelah itu baru deh giliran Ari Ekotama, sebagai perwakilan dari Kopi Keliling bercerita tentang Visual Art. Intinya sih Eko sharing semangat dari gerakan Kopi Keliling ke para pengunjung malam itu. Dimana ternyata sejarah panjang visual art sudah ada sejak jaman purbakala. Proses penciptaan karya semenjak gambar mural pertama tercipta di gua-gua purbakala, manusia sudah menggunakan visual art sebagai media komunikasi dan ekspresi.
Haryadhi
Eko sedang presentasi mengenai visual art
"Art; The Story Behind"
Setelah Kopi Keliling ada Andy Rharharha yang bercerita mengenai Street Art dan juga ISAD (Indonesian Street Art Database). Kemudian dilanjutkan oleh Emenk dari Zignlab.
Andy Rharharha
Emenk
Lalu ada Mas Wedha Abdul Rasyid dengan WPAP Communitynya, dilanjutkan Rizki Ramadhan dari Card To Post, dan ditutup oleh Darbotz yang berbagi cerita mengenai Street Art dan Tembok Bomber.
Mas Wedha
Rizki Ramadhan dari Card To Post
Darbotz
Pecha Kucha kali ini cukup diwarnai dengan beragam bidang seni, desain, dan kreativitas. Informasi yang disampaikan oleh para narasumber malam itu juga sangat beragam dan informatif. Benar-benar menunjukkan bahwa banyak sekali orang atau komunitas kreatif di Indonesia ini yang berprestasi dan juga berjuang untuk idealisme dan passionnya. Jadi media seperti Pecha Kucha sangat diperlukan sekali untuk semakin memperkenalkan dunia seni dan kreatif ke khalayak umum. Sekian dulu cerita-cerita Kopling mengenai acara Pecha Kucha Volume 11. Moga-moga cukup informatif.
