Plaza Desain Osmosis

Seperti yang sudah pernah Kopling post di artikel tentang acara Plaza Desain Osmosis sebelumnya, Kopling diundang untuk ikut meramaikan acara tersebut dengan sharing di sesi seminar dengan judul ”Mengapresiasi Karya-Karya Desainer Lokal”. Dalam kesempatan ini diwakili oleh Raymond Malvin, salah satu orang di balik Kopi Keliling.

Inti dari sharing session hari itu betapa dunia seni, kreatif, dan sejenisnya masih mengalami problem yang pelik. Sesuai dengan judul seminar yang dibawakan, apresiasi terhadap dunia seni dan kreatif belum merata di masyarakat. Sehingga jumlah pelaku yang super banyak, yang karyanya juga super banyak, tidak sebanding dengan jumlah penontonnya yang masih tergolong super sedikit.

Tanpa maksud bikin down pengunjung acara Plaza Desain Osmosis pada sesi itu yang rata-rata sedang mendalami bidang desain grafis di kampusnya, maksud dari sharing tentang realita yang ada adalah betapa peran serta seluruh pihak dalam meningkatkan apresiasi masyarakat sangatlah penting. Karena pada dasarnya, tanpa pembuat karya, tidak akan ada tercipta sebuah karya. Tanpa sebuah karya, apresiator tidak akan bisa mengapresiasi. Tanpa apresiator, sebuah karya tidak akan mencapai potensi sesungguhnya.

Tentunya sudah pada sadar yah sebenarnya tentang kondisi di atas. Beberapa memilih untuk menutup mata dan pura-pura menerima kondisi demikian, namun ada juga segelintir orang atau kelompok yang memilih berjuang untuk merubah kondisi tersebut di masa depan. Salah satunya adalah acara Plaza Desain Osmosis ini. Kopling sangat senang ketika diundang oleh pihak mahasiswa DKV Binus, karena Kopling merasa Plaza Desain sudah terlebih dahulu menciptakan ruang apresiasi untuk para mahasiswa DKV dan tetap konsisten dalam kegiatannya.

Ruang apresiasi adalah salah satu kunci perubahannya. Semakin banyak pihak yang menciptakan ruang apresiasi seperti Plaza Desain Osmosis, tentunya semakin banyak akses bagi masyarakat untuk mencari tahu, belajar, dan mengerti dunia desain grafis, seni, dan kreatif. Kampus-kampus lain juga sudah mulai secara konsisten membentuk ruang-ruang apresiasi. Tidak hanya lembaga pendidikan atau institusi sejenis saja yang harus menciptakan ruang apresiasi. Kamu juga bisa! Tidak harus besar-besar. Bisa dimulai dari lingkungan keluarga, tetangga, pertemanan, dan lain sebagainya.

It’s the little things that make BIG things happen. Kalau enggak ada semen, pasir, sebuah gedung tidak akan bisa berdiri. Jadi, yuk bareng-bareng mencontoh perjuangan mahasiswa DKV Binus dengan Plaza Desain Osmosisnya dan menciptakan ruang-ruang apresiasi versi kita sendiri.

Berikut foto-foto yang sempat Kopling ambil ketika di Plaza Desain Osmosi:

About author

Wearable Art a la Viktor & Rolf

Istilah wearable art mungkin sudah dipahami banyak orang. Pemahaman umum yang paling sederhana saat ini adalah aplikasi karya lukis, ilustrasi atau sejeninya dalam bentuk benda ...
joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official