Profil Peserta Pameran Urban Toy Stage: Silvia Tampi

Menuju acara Urban Toy Stage yang akan diadakan oleh Catalyst Arts tanggal 4-5 Maret 2017 di Kuningan City, Jakarta Selatan, mari kita kenalan satu per satu dengan para peserta pamerannya. Kali ini ada Silvia Tampi. Simak wawancara singkat Silvia dengan Kopling berikut ini.

Kopi Keliling (KK): Halo Silvia! Ceritain sedikit dong tentang diri kamu ke pembaca Kopling.

Silvia Tampi (ST): Halo juga, nama saya Silvia Tampi, panggil saja Silvia. Saya alumni FSRD DKV Trisakti yang lahir, besar, dan berdomisili di Jakarta sampai sekarang. Sehari-hari saya bekerja sebagai desainer grafis. Hobi saya di waktu luang membuat custom toys, repaint toys, aquascape, dan ngopi-ngopi santai.

KK: Sejak kapan kamu mengenal urban toys dan menekuni bidang ini untuk pengkaryaan?

ST: Saya kenal urban toys dari tahun 2008, dan sejak tahun 2008 juga mulai mencoba membuat toys dan meng-custom blank toys. Awalnya sih cuma sebagai hobi, tapi ternyata makin lama makin terlarut dan ditekuni.

KK: Apa koleksi urban toys kamu yang paling berkesan? Bagaimana cara mendapatkannya?

ST: Hmmm koleksi urban toys paling berkesan itu sepasang UNICORNSAURUS karya Joe Ledbetter. Awalnya saya cuma punya satu, dan setelah hunting sekian lama mulai dari nyari di wilayah lokal sampai ke Ebay akhirnya saya bisa dapat pasangannya.

KK: Darimana kamu mendapatkan inspirasi dalam berkarya?

ST: Dalam secangkir kopi susu panas ukuran ekstra.

KK: Siapa seniman atau role model yang menjadi panutan kamu, dan apa alasannya?

ST: Role model dari Indonesia yang saya kagumi Psycho Custom. Saya salut dengan totalitas dan konsistensinya dalam berkarya dejak tahun 2003 sampai sekarang, mulai dari memasarkan karyanya di pasar lokal maupun internasional. Dari segi gaya, saya suka detail dan ekspresi toy yang ia buat sesuai sekali dengan karakternya. Kalau role model favorit skala international: Joe Ledbetter, Coarse, dan Chris Ryniak. Alasannya nggak bisa dideskripsikan dengan kata-kata, pokoknya selalu SUKA sama toys mereka!

KK: Apa yang kamu harapkan dalam berkarya ke depannya?

ST: Saya berharap bisa lebih totalitas dalam berkarya, baik dari segi waktu maupun skill. Saya juga beharap apresiasi pasar atau masyarakat lokal terhadap karya anak-anak Indonesia semakin bertambah.

Urban-Toy-Stage-Catalyst-Arts-Indonesia

About author

Suatu Pagi di Antietam

Banyak di antara kita mungkin yang belum pernah mendengar nama William McKinley, Presiden Amerika Serikat ke-25 yang pencitraannya mulai terbentuk ada Perang Saudara, karena… kopi. ...
joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official