Menuju acara Urban Toy Stage yang akan diadakan oleh Catalyst Arts tanggal 4-5 Maret 2017 di Kuningan City, Jakarta Selatan, mari kita kenalan satu per satu dengan para peserta pamerannya. Kali ini ada Riandi Sumadinata. Simak wawancara singkat Riandi dengan Kopling berikut ini.
Kopi Keliling (KK): Halo Riandi! Ceritain sedikit dong tentang diri kamu ke pembaca Kopling.
Riandi Sumadinata (RS): Halo halo halo!, saya Muhammad Riandi Sumadinata biasa dipanggil Rian. Saya lahir di Bandung dan masih berdomisili di Bandung. Sehari-hari saya bekerja sebagai desainer di sebuah brand tas, dan menyempatkan diri untuk bikin mainan atau menulis cerita saat sebelum berangkat ke kantor dan saat pulang kantor.
KK: Sejak kapan kamu mengenal urban toys dan menekuni bidang ini untuk pengkaryaan?
RS: Saya kenal urban toys dari tahun 2012 waktu jaman-jamannya masih kuliah. Kalau menekuni dunia ini sebagai pengkaryaan mungkin sekitar tahun 2014. Itu masa-masa sebelum dan sesudah lulus kuliah.
KK: Apa koleksi urban toys kamu yang paling berkesan? Bagaimana cara mendapatkannya?
RS: Kalo koleksi sih rasanya nggak ada ya. Tapi urban toys yang paling berkesan sih karya pertama saya waktu mulai bikin toys, soalnya si karya ini dibikinnya dalam waktu satu tahun!
KK: Darimana kamu mendapatkan inspirasi dalam berkarya?
RS: Saya dapat inspirasi konsep berkarya dari kejadian sehari-hari. Biasanya kejadian yang terjadi sama saya akan saya interpretasi ulang dalam bentuk yang terinspirasi dari bulan.
KK: Siapa seniman atau role model yang menjadi panutan kamu, dan apa alasannya?
RS: Coarse Toys, Sticky Monster Lab dan Uamou. Soalnya karya-karya mereka dekat dengan saya yang latar belakangnya seorang desainer produk.
KK: Apa yang kamu harapkan dalam berkarya ke depannya?
RS: Saya berharap ke depannya saya bisa lebih paham soal teknik membuat toys, dan bisa dipraktekan dalam keseharian. Semoga karya toys yang saya buat juga bisa menjadi media yang beririsan dengan lebih banyak orang. Hehe.
