Menuju acara Urban Toy Stage yang akan diadakan oleh Catalyst Arts tanggal 4-5 Maret 2017 di Kuningan City, Jakarta Selatan, mari kita kenalan satu per satu dengan para peserta pamerannya. Kali ini ada Niko Yonathan alias Sculpt Print. Simak wawancara singkat Niko, dengan Kopling berikut ini.
Kopi Keliling (KK): Halo Niko! Ceritain sedikit dong tentang diri kamu ke pembaca Kopling.
Niko Yonathan (NY): Hai! Saya Niko Yonathan Nitiwaluyo, biasa dipanggil Niko. Saya lulusan S1 Industrial Design Monash University. Asalnya dari Palembang dan sekarang tinggal di Jakarta Timur. Sehari-hari sih saya ngantor dan bikin usaha bisnis 3d printing dan design untuk industri plastik dan hobbyist. Kalau ada waktu luang saya suka nonton ke bioskop.
KK: Sejak kapan kamu mengenal urban toys dan menekuni bidang ini untuk pengkaryaan?
NY: Dua tahun yang lalu ketika diajak gabung sama Indonesian Art Toys (IAT).
KK: Apa koleksi urban toys kamu yang paling berkesan? Bagaimana cara mendapatkannya?
NY: Thegoodhabit Joey, got it as a gift.
KK: Darimana kamu mendapatkan inspirasi dalam berkarya?
NY: Dari anak-anak saya.
KK: Siapa seniman atau role model yang menjadi panutan kamu, dan apa alasannya?
NY: Alympu, soalnya karya dan teknik pewarnaannya unik; Harun Jahrun, karena karyanya unik memanfaatkan limbah bekas; Silvia Tampi dan Yonathan Halim, karena sculpt dan teknik pewarnaannya unik; Sen karena teknik sculpting pada dunny yang bersih dan bagus; dan Bowo Baghaskara karena konsisten pada signature style bermotif corak yang bagus.
KK: Apa yang kamu harapkan dalam berkarya ke depannya?
NY: Bisa lebih memperdalam teknik sculpting manual dan pewarnaan.
Follow Niko di Instagram: @sculptprint
Foto: dok. pribadi Sculpt Print
