Profil Peserta Pameran Urban Toy Stage: Black Mavis Toys

Menuju acara Urban Toy Stage yang akan diadakan oleh Catalyst Arts tanggal 4-5 Maret 2017 di Kuningan City, Jakarta Selatan, mari kita kenalan satu per satu dengan para peserta pamerannya. Kali ini ada Lorenzo Matthew dan Peter Cung dari Black Mavis Toys. Simak wawancara singkat Lorenzo, selaku perwakilan dari Black Mavis Toys, dengan Kopling berikut ini.

Kopi Keliling (KK): Halo Lorenzo! Ceritain sedikit dong tentang diri kamu ke pembaca Kopling.

Lorenzo Matthew (LM): Halo halo ! Aku Lorenzo Matthew dan rekanku Peter Cung. Kita berdua berkolaborasi dalam tim bernamakan “Black Mavis Toys”. Aku biasa dipanggil Nco dan rekanku Cung. Kita berdua sama sama dari Desain Komunikasi Visual namun dengan penjurusan yang berbeda, aku jurusan Animasi sedangkan Cung dari jurusan Desain Grafis. Aku lahir di Jakarta dan kesehariannyapun di Jakarta juga, sedangkan Cung kelahiran Pontianak dan merantau ke Jakarta sejak 2011. Keseharianku yaitu kerja sebagai seorang ilustrator di sebuah perusahaan swasta dan Cung kesehariannya bekerja sebagai desainer grafis di sebuah Creative Agency. Hobi aku di waktu luang biasanya nonton film atau menggambar, sedangkan Cung hobinya nonton film juga, ngeband dan ngepoin orang.

KK: Sejak kapan kamu mengenal urban toys dan menekuni bidang ini untuk pengkaryaan?

LM: Aku dan Cung mengenal urban toys sejak 2011 tapi aku baru mulai mendalami baru sejak akhir 2015 sedangkan Cung udah dari tahun 2014 dan memang wawasan urban toys-nya Cung lebih luas.

KK: Apa koleksi urban toys kamu yang paling berkesan? Bagaimana cara mendapatkannya?

LM: Kalau aku nggak ngoleksi, tapi punya beberapa urban toys dan yang paling berkesan itu toy-nya Wackymons “Shiek Happy Cone”. Jadi berkesan karena Shenly Yee sang artist sangat memberi dorongan untuk aku ikutan membuat urban toys. Nahhh yang kolektor itu Cung, punya lumayan banyak urban toys, dan yang paling berkesan buat dia adalah “Red Spiki Lucky Cat” by Nakanari. ini kata Cung kenapa begitu berkesan: “Waktu Nakanari pameran di Plastic Culture, gw dan beberapa teman pergi ke pamerannya. Gw bawain oleh-oleh ke nakanari yang isinya Indomie, Maicih, kerupuk putih, dan berbagai jenis snek asli Indonesia. Ternyata Nakanari senang banget dan gw diberikan Red Spiki Lucky Cat ini. Setelah itu gw dan teman-teman gw diajakin untuk makan malam bareng. Di sana kita bertemu dengan banyak orang dan ngobrol tentang banyak hal.”

KK: Darimana kamu mendapatkan inspirasi dalam berkarya?

LM: Film, musik, komik, lingkungan sekitar, dari mana saja~

KK: Siapa seniman atau role model yang menjadi panutan kamu, dan apa alasannya?

LM: Panutanku dari 2011 sampai sekarang selalu keempat seniman senior “Kepala Kardus”,”Ethe”,”The Yellow Dino”, dan “Isapanicmonsta”. Kalau Cung, Stefan Sagmeister, Takashi Murakami, Damien Hirst, Gary Baseman, Aaron Draplin, Yoshitomo Nara, Keith Haring. Dan list-nya akan semakin bertambah. Mereka seniman di bidang yang berbeda-beda., tapi yang membuat Cung menyukai karya mereka adalah inovasi. Mereka terus berinovasi dan menjadi pionir.

KK: Apa yang kamu harapkan dalam berkarya ke depannya?

LM: Harapanku ke depan yaitu bisa produktif dan terus berkembang baik dalam urusan skill maupun wawasan. Harapan Cung masih berhubungan dengan pertanyaan sebelumnya yaitu berharap dapat terus berinovasi dalam berkarya dan dapat menjadi pionir.

 

Follow Black Mavis Toys di Instagram: @blackmavis.toys

Foto: dok. pribadi Black Mavis Toys

About author

I’m a Piece of Garbage Project

Masih ingat pepatah yang berbunyi: “One man’s trash is another man’s treasure”? Perusahaan desain yang berbasis di Brooklyn, Dirty Bandits, mempraktekkan pepatah ini melalui project I’m a ...
joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official