Penyuka Kopi Hitam Ternyata Memiliki Kecenderungan Gila?

Di tengah tren minum kopi (dan nongkrong di cafe) yang tengah mewabah akhir-akhir ini, biasanya pilihan minuman kopi yang diminta kepada barista adalah kopi yang bercampur susu atau krim. Ada kemungkinan jumlah peminum kopi hitam adalah minoritas.

Padahal secangkir kopi hitam yang pekat dan pahit memberikan pengaruh yang baik bagi peminumnya, selain membuatnya tetap terjaga dalam beberapa jam dan meraih beberapa manfaat untuk kesehatan lain, seperti mencegah batu ginjal, diabetes tipe 2 atau mempertajam ingatan.

Namun, di tengah kultur kopi trendi seperti saat ini, memesan kopi hitam terkadang dianggap “aneh”. Tidak hanya dari para rekan peminum kopi lainnya, namun juga mungkin barista yang menyajikannya. Selain dianggap “sombong (snob)” dan kerap kali “tua”, ternyata memesan kopi hitam juga mengundang anggapan lain yang cukup ekstrim: peminum kopi hitam memiliki kecenderungan gila!

Menurut penelitian yang dilakukan di sebuah universitas di Austria, orang penyuka pahitnya kopi hitam memiliki kecenderungan yang besar untuk memperlihatkan tanda-tanda seperti Machiavellianisme, narsisme, psikopat dan sesuatu yang disebut dengan “sadisme keseharian.”

sumber: authoritynutrition.com

Penelitian ini menemukan bahwa ada korelasi yang signifikan di antara mereka yang menunjukkan sifat-sifat anti-sosial dengan mereka yang memiliki kegemaran akan rasa pahit yang keras, khususnya rasa seperti kopi, bir, air tonik dan lobak.

Kopi sendiri merupakan pusat dari penelitiannya, karena minuman lain bisa dialterasi dengan memberikan beberapa variabel dan akhirnya memengaruhi hasilnya. Jika kita memilih kopi yang didominasi susu atau rasa yang manis lainnya, maka menurut studi ini kita termasuk orang dengan sifat-sifat kepribadian yang lebih baik, seperti kebaikan hati, simpati dan kooperatif.

Jadi, jika menilik penelitian ini, orang yang menyesap latte dengan santai sama sekali bukan orang dengan kecenderungan gila. Mungkin kita hanya salah menduga hanya berdasarkan minuman “aneh” mereka.

Tapi argumennya memang terasa kurang kuat dan terasa subjektif. Masalah lain dari penelitian ini adalah bahwa ia tidak benar-benar meramalkan kemungkinan menemukan atau menyediakan saran atau alasan mengapa peminum kopi hitam memiliki kecenderungan gila, selain dari hanya menyebutkan jika peminum kopi hitam memang memiliki kecenderungan tersebut. Lagi pula, mengapa orang yang cenderung menyukai makanan yang pahit dianggap tidak memiliki kecenderungan yang sama?

sumber: adrenalfatiguesolution.com

Penelitian ini menemukan bahwa mereka yang menyukai makanan pahit setidaknya hanya 19% yang cenderung memiliki sifat sadisme. Ada korelasi yang lebih kuat antara dengan mengatakan suka makanan pahit dan suka makanan asam daripada mengatakan menyukai makanan pahit dan memiliki sifat-sifat pribadi yang khas.

Sebenarnya kurang kuatnya konsensus apa yang disebut dengan “pahit” adalah yang melemahkan penelitian ini dan seharusnya membuat para penelitinya lebih menguatkan instrumen dan metode penelitian mereka. Sayangnya, mereka justru maju terus pantang mundur dan mengindahkan fakta bahwa sebagian besar hubungan antara preferensi rasa dan sifat-sifat pribadi secara statistik adalah tidak signifikan.

Masalah lain lagi adalah apakah para responden benar-benar memberi jawaban yang “jujur”. Tanpa pengukuran yang pasti, jawaban mereka akan sulit diandalkan, sehingga membuat hasil penelitiannya pun menjadi sumir.

Sudah tertanam di diri manusia jika sesuatu yang manis adalah yang ingin kita masukkan ke dalam tubuh sedang pahit adalah kebalikannya. Semenjak lahir kita sudah memilih rasa yang manis, dan barulah pada tingkatan usia tertentu mulai merasa “nyaman” dengan rasa pahit. Ini pada dasarnya merupakan mekanisme pertahanan saja, karena sebagian besar makanan manis bagus utnuk tubuh, dan makanan yang rasa pahit biasanya adalah racun.

Hanya saja memang anggapan penyuka kopi hitam sebagai orang gila jelas masih (dan wajib) diperdebatkan. Kopi bukanlah penggerak orang untuk menjadi seorang psikopat yang biasanya identik dengan rasa depresi yang tak berkesudahan. Bukankah salah satu manfaat kopi justru adalah mencegah depresi?

Jadi, jangan takut, tetap pesan kopi hitam dan nikmati cita rasanya yang khas.

Penulis: Haris Fadli Pasaribu

Dudua Gallery

Kalau di artikel-artikel sebelumnya Indie Artspace banyak bercerita soal seniman-seniman keren di dunia, di artikel kali ini yang dibahas adalah sebuah galeri seni unik di ...
joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official