Jangan Mutusin Pacar di Coffee Shop

latte

Pikun itu bukan masalah umur. Banyak orang yang masih muda dan udah pelupa banget. Contoh yang paling sering terjadi adalah ketika markir mobil di mal. Pas pulang, lupa tadi parkir di lantai berapa dan blok berapa, dan harus ubek-ubekan kadang sampai berjam-jam baru ketemu di mana kita tadi markir mobil kita tadi. Pernah ngalamin kayak gini? Mungkin karena pas kamu ke mal itu, kamu nggak ngopi. Bisa jadi.

Kenapa bisa begitu? Karena sebuah penelitian yang dilakukan oleh Nature Neuroscience mengatakan bahwa orang yang minum segelas grande latte cenderung punya kekuatan yang lebih kuat dan panjang dibanding orang lain. Hal ini diungkapkan oleh Michael Yassa, seorang professor ahli otak yang mengamati penelitian yang melibatkan 60 orang ini.

Orang-orang ini tadinya pelupa dan mereka nyaris nggak pernah minum kopi sehari-hari. Mereka lalu diminta untuk melihat 200 gambar tentang objek sehari-hari, seperti kursi dan lain-lain di sebuah layar dan mengatakan kepada para peneliti, apakah benda itu benda yang biasa diletakkan di dalam atau di dalam rumah. Setelah itu, setengah dari mereka diberi 200 miligram kafein dalam bentuk 2 butir pil. Setengahnya lagi, diberi 2 pil placebo yang bentuknya mirip.

Keesokan harinya, para peserta riset diminta untuk melihat beberapa gambar lagi, dan diminta untuk mengenali gambar mana yang sudah mereka lihat kemarin dan mana yang baru, atau mana yang mirip. Misalnya, kemarin kursinya menghadap ke tembok, kali ini menghadap pintu. Hasilnya, orang-orang yang kemarinnya diberi pil yang berisi kafein lebih banyak yang mengingat dengan lebih baik dibanding mereka yang diberi placebo. Tipis memang, bedanya. Misalnya, yang diberi placebo mengatakan bahwa kursi di gambar itu sama, tapi yang diberi kafein lebih bisa mengenali detailnya. Para ahli mengatakan bahwa tipe memori seperti ini adalah “pattern separation memory” atau “pola ingatan yang mampu untuk membedakan”.

Masih kurang puas, mereka lalu mengadakan riset lagi. Kali ini para peserta diberi 30 miligram kafein, dan hasilnya sama baiknya ketika mereka diberi 200 miligram. Hasil tambahan lainnya, beberapa dari mereka merasa nggak nyaman dengan dosis 300 miligram ini, dan merasa mual.

Yassa mengatakan, bahwa idealnya kita mengonsumsi kopi lima menit setelah sebuah kejadian yang harus kita ingat terjadi. Dan dia tetap mengingatkan bahwa sebaiknya orang yang bergadang jangan minum kopi, karena tidur itu juga baik untuk memori di otak kita. Minum kopi pada jam tidur nggak akan membuat memori kita jadi lebih baik, yang ada malah ingatan kita akan menjadi kacau.

Selain itu, kopi ternyata dapat meningkatkan daya rangsang. Makanya, binatang nggak boleh minum kopi karena pola tingkah mereka jadi akan berubah. Mereka akan menjadi ketakutan. Kenapa bisa begitu? Karena kafein adalah zat yang dapat memacu jantung, dan binatang kan nggak bisa mengontrol perilakunya seperti manusia, bukan?

Hmmm… pikir-pikir, jadi sebaiknya, kalau kamu mau mutusin pacar kamu, sebaiknya jangan di coffee shop atau sambil ngopi. Kasihan, nanti dia jadi susah move on, karena teringat terus sama kejadian itu. Ya nggak sih?

Sumber gambar: guardianeatright.co.uk

Patriotisme Orang Kuba dan Kopi

Di awal tahun ini, Kopling pernah membahas soal “cortadito” – minuman kopi khas Kuba, yang nggak lain adalah espresso yang atasnya diberi susu. Masih ingat? ...
joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official