Mengintip Rahasia Budaya Kopi di London

Meskipun telah meminumnya setiap hari, tetapi kopi tetap menyimpan banyak rahasia yang mungkin belum kamu ketahui hingga saat ini. Dinikmati dan dicintai oleh masyarakat di seluruh dunia, banyak hal tentang minuman misterius ini yang menarik untuk dikuak. Penasaran? Kita mulai dari fakta-fakta menarik tentang budaya kopi di London, yuk!

Kopi dulu baru teh

Papan nama kedai kopi pertama di London (sumber: assets.londonremembers.com)

Inggris dan budaya minum tehnya seperti telah mengakar begitu dalam dan terkenal di seluruh dunia. Tapi tahukah kamu, ternyata budaya minum kopi lebih dahulu populer di negara kepulauan ini, jauh sebelum budaya minum teh menjadi begitu tenar.

Kopi pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat London pada tahun 1652 oleh seorang asal Yunani yang sangat eksentrik bernama Pasqua Rosee. Pasqua datang ke Inggris dari Turki bersama tuannya yang bernama Daniel Edwards. Menetap di London, Pasqua mulai menjual minuman kental berwarna hitam yang diberi nama kaveh.

Pada abad ke-17, air di London memiliki tingkat polusi yang sangat tinggi sehingga nggak aman untuk diminum. Karenanya orang-orang memilih untuk mengonsumsi minuman beralkohol untuk meredakan kehausan mereka. Meskipun rasa kopi pertama yang disajikan oleh Pasqua nggak seenak kopi yang kamu minum sekarang, namun kopi dipercaya memiliki efek stimulan yang membuat orang menjadi sadar dari pengaruh alkohol dan dapat berpikir lebih jelas. Rumor ini menyebar dengan cepat, membuat kopi menjadi minuman yang sangat populer karena dianggap dapat mendatangkan inspirasi dan merupakan katalis dari pemikiran yang murni.

Wanita vs. Kopi

Peta coffee house yang ada di London (sumber: tsiosophy.com)

Di masa-masa awal ramainya budaya coffee house di London wanita terhormat nggak diharapkan untuk datang ke café. Coffee house dianggap sebagai tempat untuk pemikiran yang rasional dan penuh perdebatan, dan dianggap sebagai tempat khusus pria. Wanita yang berada di sekitar coffee house biasanya adalah para pelacur.

Nggak senang waktu para pria-ya habis di coffee house, pada tahun 1674 para wanita di London mengeluarkan petisi Women’s Petition Against Coffee, yang menyebarkan isu bahwa kopi dapat menyebabkan pria menjadi mandul dan impoten, dan akan memberikan pengaruh pada turunnya tingkat kelahiran nasional. Was-was dengan isu yang disebarkan oleh para wanita, Pasqua mengambil tindakan tertulis balasan yang menyatakan bahwa isu tersebut nggak benar, dan kopi disebut sebagai minuman yang dapat meningkatkan ereksi dan hasrat seksual. Pernyataan Pasqua ini berhasil menghentikan perdebatan yang terjadi.

Pudarnya budaya minum kopi

Meskipun datang kurang lebih bersamaan, budaya minum kopi pernah begitu gemilang di London, mengalahkan budaya minum teh. Hal ini diakibatkan antara lain karena harga kopi lebih murah dibanding teh. Namun pada abad ke-18, popularitas kopi mulai menurun, dan teh mulai bersinar. Salah satu alasan menurunnya budaya kopi di London adalah adanya kebijakan perdagangan nasional yang ingin mendorong pertumbuhan teh di pasar. Hal ini membuat popularitas teh meningkat drastis, meninggalkan minuman hitam kesayangan ini.

 

Seru, ya! Kopling percaya semua tempat punya cerita tentang kopinya masing-masing. Kalau di daerah kamu, bagaimana ceritanya?

Elephant Poo Paper

Kalau Komunitas Pecinta Kertas bisa menyulap kertas menjadi berbagai karya seni, Tim Husband, seorang mantan petugas kebun binatang Cairns Tropical Zoo di Australia yang kini ...
joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official